Musim hujan tiba. Sebagai orang tua, Anda pasti khawatir akan kondisi kesehatan anak. Ini karena musim hujan tak hanya memberikan sensasi rasa sejuk, tapi juga meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti flu, batuk, dan demam berdarah. Oleh karena itu, berbagai persiapan kesehatan untuk anak sangat penting dilakukan oleh setiap orang tua, termasuk menyediakan jas hujan yang tepat.
Tips Memilih Jas Hujan yang Tepat
Supaya fungsinya dalam melindungi tubuh si Kecil benar-benar optimal, berikut tips memilih jas hujan yang harus Anda perhatikan:
-
Bahan
Pilihlah bahan yang kuat dan tahan air, namun tetap ringan. Beberapa bahan yang umum digunakan adalah plastik, polyvinyl chloride (PVC), dan parasut. Bahan plastik umumnya tipis, murah, tapi kurang tahan lama. Sementara bahan PVC dan parasut lebih kuat dan tahan lama, tetapi biasanya dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Jika Anda bersedia untuk merogoh kocek lebih dalam, telah tersedia berbagai jas hujan dengan bahan yang memiliki kualitas dan teknologi yang lebih tinggi. Bahan tersebut memungkinkan kulit dan pakaian si Kecil tetap terlindung dari air hujan, namun tidak menjadi basah karena keringatnya sendiri. Hal ini dimungkinkan karena bahan jas hujan tersebut “dapat bernapas” (breathable).
Artikel Lainnya: Masihkah Perlu Memakai Jas Hujan Jika Memiliki Kulit Sehat?
-
Ritsleting dan Jahitan
Pilihlah jas hujan yang memiliki ritsleting kuat dan tidak tembus air. Di samping itu, pastikan pula jas hujan yang dipilih memiliki bahan yang dipres (tidak ada jahitan) agar air tidak bisa menyelusup ke dalam.
-
Ukuran
Pilihlah jas hujan yang tidak terlalu ketat, agar memudahkan anak dalam bergerak. Namun, jangan lantas memilih jas hujan yang terlalu longgar karena dikhawatirkan dapat menghambat pergerakan dirinya. Pilihlah ukuran yang paling sesuai dengan kondisi tubuh anak.
Kenapa Saat Musim Hujan Anak Lebih Mudah Sakit?
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, pada dasarnya penyakit dapat datang kapan saja. Namun saat musim hujan, munculnya penyakit-penyakit seperti yang disebutkan di atas mengalami peningkatan.
“Selain karena penularannya yang lebih cepat dalam kondisi lembap, tubuh manusia juga cenderung lebih mudah sakit saat musim hujan,” ujar dr. Sepri.
Artikel Lainnya: Membiarkan Anak Bermain Hujan-hujanan, Boleh atau Tidak?
Mengapa itu bisa terjadi? Lebih lanjut, dr. Sepri menjabarkan alasannya sebagai berikut:
-
Perubahan Suhu yang Ekstrem
Saat siang hari atau ketika sedang tidak hujan, suhu udara umumnya panas. Sementara saat hujan turun, suhu mendadak mengalami penurunan. Perubahan suhu tersebut menuntut tubuh untuk beradaptasi, dan secara tidak langsung memengaruhi daya tahan tubuh.
-
Minimnya Aktivitas Fisik
Cuaca mendung dan hujan membuat seseorang lebih memilih berdiam diri atau bermalas-malasan di rumah dibandingkan melakukan aktivitas fisik. Padahal, aktivitas fisik adalah salah satu kunci untuk mendapatkan tubuh yang sehat.
“Gaya hidup sedenter, yakni yang didominasi oleh banyak duduk, tidak bergerak dan kurang berolahraga saat musim hujan menyebabkan tubuh kurang bugar dan lebih mudah terserang penyakit,” kata dr. Sepri.
-
Kurang Paparan Sinar Matahari
Saat musim hujan, kondisi ini memang tak terhindarkan karena sinar matahari lebih banyak tertutup awan tebal. Padahal, sinar matahari, terutama pada pagi hari, sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Jadi, bagaimana caranya menjaga kesehatan anak? Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memberikan pakaian pelindung yang tepat. Ya, Anda harus memberikan jas hujan untuk melindungi si Kecil. Jangan lupa cara memilih jas hujan yang tepat seperti yang sudah dijelaskan di atas, ya.
Jangan biarkan musim hujan menghalangi keceriaan anak untuk beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa, selain menyediakan jas hujan untuk si Kecil, berikan juga perlindungan ekstra dengan selalu mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari.
[NB/ RVS/RPA]