Inilah masalah klasik yang kerap dihadapi oleh hampir semua orang tua: balita tidak mau makan sayur! Lelah rasanya membujuk si Kecil untuk makan sayur yang ada di piringnya. Rasanya harus bertengkar terlebih dahulu dengan anak Anda untuk membuatnya mau melahap sayur setiap hari. Sangat melelahkan, bukan?
Mungkin Anda masih ingat bagaimana pengalaman Anda saat awal pemberian MPASI. Bayi Anda tampaknya hampir tidak pernah protes dengan jenis makanan yang diberikan, meskipun sayur sekalipun. Bayi memang lebih mudah menerima makanan baru dengan berbagai rasa dan variasi – sangat berbeda dengan balita. Peneliti dari Universitas Penn State, Amerika, menemukan bahwa anak balita mengonsumsi sayur 25% lebih rendah daripada bayi.
Ketika mulai menginjak usia dua atau tiga tahun, balita akan mulai menunjukkan sikap pilih-pilih makanan, terutama terhadap sayur-sayuran. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang lumrah, karena menginjak usia dua tahun, balita akan lebih peka terhadap rasa dan cenderung menolak makanan yang memiliki rasa pahit seperti sayur-sayuran.
Artikel Lainnya: Cara Ampuh Mengatasi Anak Susah Makan Sayur
Agar balita mau makan sayur
Tidak mudah memang menyiasati agar balita mau makan sayur. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda harus pintar-pintar berkreasi dengan menu makan balita sehari-hari. Anda bisa memanggang sayuran tersebut agar teksturnya lebih renyah dan rasa pahitnya berkurang, sehingga lebih disukai anak. Untuk anak yang masih sulit mengunyah dan menelan, memotong-motong sayuran dalam ukuran kecil dapat membantu.
Kurangi paparan junk food terhadap anak. Makanan yang memang lezat tersebut dapat membuat anak semakin tidak menyukai sayur karena kaya rasa manis, asin, dan gurih. Akibatnya, rasa sayur akan semakin tidak menarik di lidah mereka.
Hindari untuk menuruti keinginan anak setiap saat. Agar mau makan, ada orang tua yang selalu menuruti keinginan anaknya untuk menyediakan jenis makanan tertentu yang umumnya itu-itu saja. Hal tersebut dapat makin memperparah kebiasaan makan anak. Sajikan menu makanan yang bervariasi, namun Anda tetap boleh memasukkan satu jenis menu kesukaan si Kecil agar ia tetap memiliki semangat makan.
Selain itu, janganlah mengancam atau membujuk anak untuk makan sayur dengan menjanjikan berbagai iming-iming, apalagi jika hadiahnya adalah junk food yang merupakan asupan tidak sehat. Ingat, junk food dapat makin merusak selera makan anak terhadap sayur-sayuran.
Sebagai orang tua, tentunya Anda harus mencontohkan teladan yang baik kepada anak. Konsumsilah sayur setiap kali Anda makan. Ketika makan bersama-sama di meja makan, si Kecil akan melihat bahwa Anda juga menyukai dan menikmati sayur yang terhidang di meja makan.
Libatkan anak dalam menyusun menu makanan yang akan Anda siapkan untuk keluarga. Anda pun dapat mengajak balita Anda berbelanja ke supermarket untuk memilih sendiri sayurannya.
Cobalah berkreasi dengan membentuk makanan yang menarik dari sayuran agar anak semakin tertarik untuk mengonsumsinya. Misalnya mata dari timun, hidung dari tomat, mulut dari buncis, dan rambut dari wortel yang diparut.
Jangan putus asa apabila balita Anda sangat sulit untuk menerima sayur-sayuran. Teruslah mencoba dan berusaha dengan tekun, karena membantu anak untuk menyukai sayur adalah investasi masa depan untuk kesehatan anak kelak.
[RS/ RVS]