Belum selesai dengan pandemi virus corona atau COVID-19, kini jagat media sosial kembali dihebohkan dengan meninggalnya seorang pria di China akibat hantavirus. Virus apa ini, dan gejala apa yang dialami oleh penderitanya?
Sebelum Anda panik soal virus ini, ada baiknya untuk mengetahui dulu sekilas mengenai awal mula munculnya hantavirus.
Meski baru terdengar setelah viral beberapa hari lalu, hantavirus bukanlah virus baru seperti virus corona. Virus yang berasal dari tikus ini sudah ada sejak 1981, tepatnya ketika Perang Korea terjadi.
Melansir dari Liputan6, hantavirus pertama kali muncul di perang Korea dan Amerika Serikat. Virus ini disebarkan oleh tikus dan menyebar ke manusia ketika menelan cairan dari tikus (urine).
Hantavirus bisa ditemukan di mana saja. Virus ini umumnya tersebar luas di Asia Timur, terutama Tiongkok dan Korea, serta Rusia.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Pria di Tiongkok Meninggal akibat Hantavirus
Dunia kembali dikejutkan dengan munculnya hantavirus di Tiongkok. Kabar mengejutkan ini pertama kali muncul ketika seorang pria di Tiongkok meninggal di dalam bus saat sedang menuju ke Kota Shandong. Pria yang tidak diketahui namanya tersebut berasal dari Provinsi Yunnan.
Dikutip dari NY Post, kehebohan ini muncul di media sosial Twitter dengan cuitan “Dia dites positif terkena #hantavirus. 32 penumpang lainnya dalam bus itu juga ikut dites.”
Sejak cuitan ini muncul, hantavirus atau virus hanta memang langsung jadi trending topic di media sosial. Meski begitu, para ahli menyebutkan bahwa hantavirus merupakan kelompok virus yang berbeda dari virus corona.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Penyebab dan Gejala Infeksi Hantavirus
Dijelaskan oleh dr. Tania Azhari, hantavirus atau dalam bahasa medisnya Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), merupakan golongan penyakit pernapasan parah yang berakibat fatal.
Jika tidak segera ditangani, maka penderitanya akan mengalami kesulitan bernapas hebat dan akhirnya berujung pada kematian.
“Infeksi hantavirus merupakan salah satu zoonosis yang ditularkan oleh hewan rodensia atau hewan pengerat, seperti tikus. Siapapun yang bersentuhan langsung dengan tikus atau bahkan mengonsumsi tikus yang sudah terinfeksi HPS, berisiko tinggi terpapar hantavirus,” ujar dr. Tania.
Ada pun gejala-gejala yang muncul bila seseorang positif terkena hantavirus yaitu:
- Kelelahan yang berlebihan.
- Demam tinggi.
- Nyeri otot yang dirasakan di area paha, pinggul, punggung, dan bahu.
- Sakit kepala atau pusing berlebihan.
- Merasa dingin.
- Sesak napas.
“Apabila pasien bersentuhan langsung dengan tikus, kotoran tikus, atau air kencing tikus, maka gejala-gejala yang disebutkan tadi bisa dirasakan selama lebih dari lima minggu,” tambah dr. Tania.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Tidak Menular Antar Manusia
Walau menjadi salah satu virus yang mematikan, tapi hantavirus tidak menular dari satu manusia ke manusia lainnya.
Laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebutkan bahwa hantavirus adalah keluarga virus yang menyebar dari tikus.
Ada pun virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan tikus maupun kotorannya. Sampai saat ini, tidak ada kasus hantavirus yang menular dari satu orang ke orang lainnya.
Pencegahan Hantavirus
Menurut dr. Tania, salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran virus ini adalah dengan menghilangkan kontak dengan tikus di rumah.
“Selalu jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal. Pastikan tidak ada tikus yang bersarang di rumah agar virus ini tidak menyebar. Terutama untuk Anda yang memiliki balita, pastikan lantai rumah maupun barang-barang di sekitar anak tetap bersih.
Seperti yang telah diketahui, balita gemar memasukkan jari dan benda-benda asing ke dalam mulut. Jika lantai yang ia sentuh atau barang yang ia masukkan ke mulut pernah dikencingi tikus, maka akan berisiko terkena hantavirus,” katanya.
Selain itu, letakkan jebakan tikus di dalam rumah bila memang ada tikus yang berkeliaran di dalam maupun di luar rumah. Segera buang tikus ketika sudah masuk ke dalam perangkap.
Itulah beberapa informasi terkait hantavirus yang perlu Anda pahami. Untuk informasi lebih lanjut, bisa konsultasi dengan dokter spesialis via Live Chat di aplikasi KlikDokter. Jaga selalu kebersihan diri dan lingkungan rumah, ya!
(FR/AYU)