Kabar kurang mengenakkan datang dari Negeri Bollywood, India. Setelah kurva infeksi virus corona sempat landai, lonjakan kasus positif mendadak naik secara signifikan.
Varian baru coronavirus yang ditemukan di sana yakni B1617 disinyalir menjadi penyebab tingginya angka kasus positif di India. Mutasi ganda tersebut menciptakan infeksi COVID-19 yang lebih menular.
Kabar terbarunya, beberapa orang mengalami gejala virus corona lain yang berhubungan dengan kesehatan mulut, yaitu produksi air liur yang berkurang dan kering.
Gejala Covid Air Liur Kering Banyak Dialami Pasien India
Bukan tanpa gejala alias OTG, banyak orang di India yang terinfeksi virus corona merasakan gejala umum, seperti demam menggigil, nyeri otot, lemas, sakit tenggorokan, mual muntah, dan sakit kepala.
Melansir Zee News India, uniknya batuk kering tidak menjadi salah satu gejala COVID-19 yang dirasakan oleh mereka.
Adapun gejala coronavirus yang menyita perhatian adalah berkurangnya produksi air liur. Akibatnya, mulut terasa kering sekali dan muncul sariawan.
Artikel Lainnya: Kalbe Luncurkan Tes COVID-19 dengan Sampel Air Liur
Air liur itu sendiri berfungsi untuk melindungi area mulut dari kuman-kuman. Karena produksinya terhambat, pertahanan tubuh pasien akibat infeksi virus SARS-CoV-2 semakin berkurang.
Mereka yang mengalami gejala COVID-19 ini juga menjadi susah makan, khususnya mengunyah. Padahal, asupan nutrisi yang baik diperlukan ketika sakit agar cepat kembali pulih.
Seorang pakar epidemiologi genetik di King’s College London, Inggris, Prof. Tim Spector, menyatakan 1 dari 5 orang yang terinfeksi covid sebenarnya mengalami gejala unik.
Salah satu gejala yang dimaksud adalah berkurangnya air liur secara drastis. Public Health England bahkan belum mencantumkan gejala tersebut ke dalam daftar resminya.
Mengapa Mulut dan Air Liur Kering Bisa Terjadi pada Pasien COVID-19?
Dokter Arina Heidyana berpendapat, kondisi tersebut memang masih dipelajari lebih lanjut oleh para ahli.
“Ada penelitian yang berpendapat bahwa xerostomia atau mulut kering akibat produksi air liur yang berkurang terjadi karena di mulut banyak terdapat reseptor ACE2,” ujarnya.
“Reseptor tersebut digunakan oleh virus, dalam hal ini virus corona, untuk masuk ke sel inang.”
“Ketika virus sudah berhasil masuk dan menginfeksi, gejala covid juga bisa timbul di mulut, seperti produksi air liur yang berkurang hingga sariawan,” jelas dr. Arina.
Artikel Lainnya: Mengenal Covaxin, Vaksin COVID-19 Buatan India
Peran air liur sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Orang yang kekurangan cairan tersebut akan mengalami gangguan ketika menelan dan mencerna makanan.
Jika masalah tersebut berlangsung lama, maka bukan tak mungkin pasien akan mengalami radang gusi, infeksi jamur di mulut, dan gangguan lainnya.
Orang yang terinfeksi virus corona juga mengalami nyeri otot. Apabila ia mengonsumsi obat untuk menghilangkan nyerinya, mulut kering bisa menjadi efek samping dari obat tersebut.
Begitu pula rasa stres dan cemas yang dialami pasien di kala sakit. Perasaan negatif tersebut akan memperparah gejala mulut kering.
Gejala COVID-19 yang satu ini berhubungan erat dengan gangguan indera pengecap. Jadi, jangan heran bila mereka juga tak bisa mengidentifikasi rasa makanan atau minuman ketika terinfeksi virus corona.
Ketika berbicara, kemungkinan ada perubahan pada suara. Orang yang sedang kekurangan air liur biasanya memiliki suara serak.
Artikel Lainnya: Bisakah Orang dengan Alergi Obat atau Makanan Divaksinasi COVID-19?
Ketika pasien berhasil sembuh dari virus corona, potensi air liur untuk kembali normal memang besar. Ia jadi bisa makan dan berbicara seperti biasa lagi.
Namun, hal itu belum bisa dipastikan 100 persen, mengingat adanya fenomena long covid.
Untuk meredakan gejala tersebut, perbanyak minum air putih dan makan makanan yang teksturnya lembut, licin, atau berkuah.
Gunakan juga pelembap udara di ruangan tempat beristirahat. Kalau bibir pecah-pecah, oleskan juga pelembap bibir.
Apa yang terjadi di India saat ini seharusnya bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia. Sangat penting untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan agar tidak tertular virus corona.
Untuk pertanyaan lainnya seputar COVID-19, konsultasi ke dokter kami lewat fitur LiveChat di Klikdokter.
(FR/AYU)