Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut angka kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain. Setidaknya terdapat 59 anak meninggal dunia akibat COVID-19, dan 42 persen di antaranya terjadi pada usia di bawah satu tahun.
Tingginya kasus kematian anak akibat COVID-19 tidak boleh disepelekan. Perlu ada langkah khusus untuk menyelamatkan anak supaya aman dari ancaman virus corona.
Pemerintah Indonesia telah menjanjikan vaksinasi corona akan mulai diberikan pada November mendatang. Namun menurut data yang dirilis, anak bukanlah kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Artikel Lainnya: Anak Anda Positif Virus Corona, Ini Cara Tepat Merawatnya!
Mengapa Vaksin Corona Belum Bisa Digunakan Anak?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak merekomendasikan vaksin virus corona yang pertama kali tersedia untuk diberikan kepada anak-anak. Hal tersebut karena uji klinis yang dilaksanakan selama ini hanya berfokus kepada orang dewasa yang sehat dan tidak hamil.
Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Alvin Nursalim, Sp.PD. Menurutnya, pemberian vaksin kepada anak harus didasarkan pada uji klinis yang sesuai dengan usia mereka.
“Jika memang belum dilakukan penelitian, maka vaksin untuk anak belum dapat dilakukan. Semua obat aman diberikan jika sudah lolos penelitian pada populasi sesuai dengan target obat tersebut,” jelas dr. Alvin.
Beberapa pakar menyebut, sistem imunitas anak sering kali merespons vaksin secara berbeda dengan orang yang lebih tua. Sistem kekebalan tersebut juga bisa bervariasi pada anak dari berbagai usia. Oleh karena itu, perlu penelitian yang berbeda guna mengevaluasi apakah kandidat vaksin virus corona efektif dan aman untuk anak.
“Intinya, pemberian obat kepada manusia harus diketahui dengan sangat detail. Jadi, kalau obat atau vaksin ditujukan untuk anak, maka penelitian pada anak juga mesti dilakukan terlebih dahulu,” dr. Alvin menegaskan.
Artikel Lainnya: WHO: Akhir Pandemi Virus Corona Masih Jauh, Perhatikan Kesehatan Anak!
Usia Berapa Idealnya Anak Bisa Menerima Vaksin Virus Corona?
Perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer berencana melakukan uji klinis vaksin virus corona kepada anak 12 tahun dalam waktu dekat.
Dilansir CNN, Pfizer telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk melakukan uji coba vaksin virus corona kepada anak usia 12 tahun. Pfizer mengklaim beberapa orang tua telah menyatakan minat untuk mendaftarkan anak mereka dalam uji coba tersebut.
Di Negeri Paman Sam itu, tingkat kematian anak akibat COVID-19 memang lebih rendah daripada orang dewasa. Namun, hal tersebut tetap tidak bisa disepelekan. Virus corona dapat menyebabkan dampak mematikan bagi siapa saja.
Anak-anak yang terjangkit COVID-19 juga bisa menjadi sumber penyebaran virus kepada orang lain yang lebih rentan, seperti kakek, nenek, orang tua, dan lain sebagainya.
Hal lain yang patut diwaspadai sehubungan dengan infeksi virus corona pada anak adalah sindrom peradangan multisistem (MIS-C). Meski jarang, kondisi tersebut cukup membahayakan karena dapat menyebabkan kerusakan jantung.
Pemberian vaksin virus corona pada anak masih belum dapat dilakukan hingga penelitian rampung dilakukan. Itu artinya, anak-anak akan mendapatkan vaksin virus corona paling belakangan.
Masih ada pertanyaan seputar vaksin virus corona? Ingin tahu lebih lanjut mengenai cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak? Konsultasikan secara langsung pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)