Kelangkaan tabung oksigen membuat sebagian orang kelimpungan mencari tempat pengisian oksigen. Bahkan, dikabarkan telah beredar tabung oksigen palsu yang diisi angin tambal ban di daerah Jawa Timur.
Apa bahaya yang ditimbulkan dari angin kompresor tambal ban pada pasien COVID-19? Berikut fakta medisnya.
Dampak Menggunakan Angin Kompresor bagi Pasien COVID-19
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, sampai saat ini belum ada penelitian mengenai dampak menghirup udara dari kompresor angin bagi kesehatan.
Namun, dalam kasus COVID-19, pemakaian tabung oksigen palsu yang tidak berisikan oksigen melainkan hanya udara bersih bisa sangat berbahaya bagi kondisi pasien.
"Penggunaan oksigen bertujuan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Jika tabung berisikan udara biasa, tentu tidak akan membantu peningkatan kadar oksigen. Pasien bisa semakin sesak atau tidak ada perbaikan," jelas dr. Theresia.
Artikel Lainnya: Bikin Bingung, Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Kentut?
Kebanyakan kasus coronavirus menyerang sistem pernapasan. Penderitanya dapat mengalami radang paru-paru. Hal ini bisa dipastikan dari kadar saturasi oksigen pasien.
Tingkat saturasi oksigen darah (SpO2) di atas 95 persen adalah kisaran oksigen yang sehat untuk anak-anak dan orang dewasa. Tingkat saturasi oksigen di bawah 90 persen dianggap berbahaya.
Dalam kasus yang parah, rendahnya saturasi oksigen dapat menyebabkan hipoksemia. Kondisi ini merupakan penyebab utama kematian di antara pasien COVID-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sekitar 20 persen pasien virus corona membutuhkan terapi oksigen untuk mencegah kondisi gagal napas.
Oleh sebab itu, dr. Arina Heidyana mengatakan pasien dengan saturasi oksigen rendah harus diberikan oksigen tambahan segera. Jika pasien menerima oksigen palsu, maka akan membuat pasien semakin sesak.
“Jika oksigen tidak terpenuhi dan sesak terus-menerus, dapat membuat oksigen dalam darah semakin menurun. Fatalnya, bisa sampai meninggal,” ucap dr. Arina.
Apa Dampak Menghirup Tabung Oksigen Palsu Berisikan Nitrogen?
Tabung oksigen yang diisi nitrogen dinilai lebih berbahaya oleh dr. Theresia. Menurutnya, menghirup gas nitrogen dalam jumlah banyak dapat menyebabkan tekanan darah menurun dan kehilangan kesadaran.
“Menghirup gas nitrogen itu berbahaya untuk kesehatan. Menghirup dalam waktu lama dan jumlah banyak dapat menyebabkan anemia (kekurangan sel darah merah), gangguan di sumsum tulang, dan keracunan pada sistem saraf pusat,” terang dr. Theresia.
Artikel Lainnya: Membuat Alat Bantu Napas Oksigen Sendiri di Rumah, Amankah?
Untuk menghindari tabung oksigen palsu, Anda bisa mengantisipasi dengan membeli oksigen atau mengisi ulang di tempat tepercaya.
Jika penggunaan oksigen pada pasien COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda membaik, atau kadar oksigen tidak juga mengalami kenaikan, segera cari bantuan medis terdekat.
Cara terbaik untuk melacak kadar oksigen adalah mengukur pembacaan setiap 2 jam sekali. Jika saturasi tidak mengalami kenaikan, itu bisa menandakan perlunya rawat inap dan perawatan intensif.
Beberapa tanda bahaya yang mungkin memerlukan bantuan perawatan intensif sedini mungkin saat menjalani terapi oksigen antara lain bibir, lidah, dan wajah pasien menjadi gelap, pingsan, sesak terus-menerus, dan sebagainya.
Bila membutuhkan konsultasi ke dokter dengan cepat dan mudah, gunakan LiveChat dokter. Penuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi lengkap selama isolasi mandiri, beli di sini.
(FR/AYU)