Setelah divaksinasi COVID-19, beberapa efek samping dapat dirasakan, misalnya, nyeri otot, bengkak di area yang disuntik, lelah, hingga demam. Hal tersebut merupakan reaksi normal dan akan segera membaik dalam beberapa hari kemudian.
Namun, selain efek vaksin COVID-19 umum yang disebutkan di atas, ada lagi laporan tak biasa. Baru-baru ini, seseorang dilaporkan mengalami pembengkakan pada kaki setelah menerima dosis vaksin.
Bagaimana kronologinya? Apa tanggapan dokter mengenai efek samping vaksin yang satu ini? Simak penjelasannya berikut.
Benarkah Vaksin COVID-19 Bikin Kaki Bengkak?
Melansir dari halaman resmi Kemenkes, laporan mengenai efek samping vaksin COVID-19 menyebabkan kaki bengkak terjadi pada seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kotamobagu, Sulawesi Utara, dr. Tanty Korompat, ASN di pemerintahan Kotamobagu itu divaksi pada Selasa (16/3). Ia mengikuti program vaksinasi yang dihelat di Aula Kantor Walikota Kotamobagu.
Tanty memastikan bahwa sebelum penyuntikan, seluruh ASN telah di-skrining untuk memastikan kondisi kesehatannya telah memenuhi syarat penerimaan vaksin.
Artikel lainnya: Amankah Vaksinasi COVID-19 Saat Berpuasa?
Setelah vaksinasi dilakukan, seorang ASN melaporkan dirinya mengalami efek samping vaksin, seperti mual, muntah, pusing, demam, dan kaki bengkak.
Tanty mengatakan, saat mengalami efek samping tersebut, ASN tersebut tidak langsung melapor kepada Dinas Kesehatan setempat atau tempat vaksin diberikan. Dia memilih mengatasinya dengan berobat ke puskesmas.
Setelah diberikan obat pereda nyeri, bengkak tidak kunjung membaik. Setelah itu, barulah dia melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan Kotamobagu.
Setelah dilakukan investigasi, memang ditemukan adanya pembengkakan kaki di area lutut dan terdapat beberapa bekas luka di kaki.
Tim medis dari Dinas Kesehatan langsung membawanya ke RSUD Kotamobagu untuk diperiksa apakah benar pembengkakan terjadi karena efek vaksin COVID-19.
Setelah hasil laboratorium keluar, dokter menyatakan, pembekakan kaki terjadi karena adanya infeksi bakteri di lutut, dan bukan karena vaksin virus corona.
Menanggapi kejadian tersebut dr. Dyah Novita Anggraini mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus efek samping kaki bengkak akibat vaksin COVID-19.
Penyebab kaki bengkak bisa terjadi oleh banyak hal, seperti kelebihan berat badan, sirkulasi darah tidak lancar, dan infeksi jamur.
Artikel lainnya: Mengapa Efek Samping Vaksin COVID-19 Bikin Lelah dan Mengantuk?
Efek Samping Vaksinasi yang Bisa Terjadi
Menurut CDC dan WHO, efek samping vaksinasi COVID-19 yang umum ditemui meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Pegal-pegal
- Mual
- Panas dingin
Seseorang dapat pula merasakan efek samping vaksin di sekitar area suntikan, biasanya lengan bagian atas. Kondisi tersebut dapat mencakup pembengkakan, kemerahan, nyeri, ruam gatal, serta iritasi ringan lain.
“Efek samping vaksin perlu dipantau dulu 24 jam, kalau demam di atas 37,5 bisa konsumsi Paracetamol, kalau lemas mengantuk bisa istirahat dulu. Jika bengkak di area yang disuntik bisa dibantu kompres air hangat,” ucap dr. Dyah Novita.
Dalam kebanyakan kasus, ketidaknyamanan akibat rasa sakit atau demam adalah tanda bahwa tubuh sedang membangun sistem imun.
Hubungi dokter ataupun layanan kesehatan jika nyeri/bengkak semakin parah atau ada efek samping mengkhawatirkan 24 jam setelah penyuntikan.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lain mengenai vaksin virus corona, konsultasikan dengan dokter melalui layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]