Long COVID dapat terjadi pada penyintas coronavirus. Biasanya terdapat gejala yang menetap, bahkan lebih dari empat minggu usai terinfeksi.
Gejala yang cukup sering dikeluhkan anak antara lain kelelahan ekstrem, sesak napas, batuk, sulit tidur, serta masalah pada memori dan konsentrasi.
Sayangnya, long COVID dapat terjadi pada beragam kelompok usia, termasuk anak-anak.
Lantas, apa saja hal yang bisa orangtua lakukan untuk menangani keluhan long COVID pada anak? Berikut penjelasannya.
Long COVID Juga Bisa Menyerang Anak
Long COVID bisa menyerang siapa saja. Namun, berdasarkan sebuah laporan, anak-anak dan remaja jarang mengeluhkan gejala yang lebih lama daripada 12 minggu. Penyebab pasti dari keadaan tersebut masih perlu dipelajari lebih lanjut.
Laporan yang diterbitkan Pediatric Infectious Disease Journal, September 2021, itu menunjukkan lama keluhan long COVID pada remaja dan anak relatif lebih jarang.
Tinjauan itu mengkaji 14 penelitian internasional dengan 19.426 responden remaja dan anak yang mengeluhkan gejala jangka panjang usai terinfeksi virus corona.
Artikel Lainnya: Ini Cara Memberikan Paracetamol yang Tepat Saat Anak Demam
Dalam studi yang ditinjau, lima gejala long COVID yang paling banyak dilaporkan pada anak dan remaja adalah kelelahan sakit kepala, gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, serta sakit perut.
Selain itu, demam juga menjadi salah satu gejala yang dapat dijumpai. Demam adalah kondisi peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal, yakni 36,5–37,2 derajat Celsius.
Bila diukur dari ketiak, suhu tubuh anak lebih dari 37,2 derajat Celsius. Suhu lebih dari 37,8 derajat Celsius bila diukur dari mulut, serta di atas 38 derajat Celsius bila diukur dari dubur.
Untuk mencapai target, yakni penurunan suhu di bawah parameter di atas, obat parasetamol sering diberikan.
Parasetamol sendiri dikenal sebagai obat penurun demam dan nyeri. Namun, amankah memberikan parasetamol sebagai cara mengatasi long COVID pada anak?
Bolehkah Memberi Parasetamol untuk Anak Long COVID?
Demam bisa saja terjadi pada anak yang mengalami long COVID. Namun, yang perlu diingat, demam juga bisa disebabkan oleh banyak hal lain, misalnya akibat infeksi lain.
Itu sebabnya, pada anak dengan demam, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memastikan penyebabnya. Apakah demam anak dipicu oleh long COVID atau justru oleh hal lain.
Artikel Lainnya: Penasaran, Ini Cara Kerja Tes Virus Corona Lewat Air Liur!
Dalam hal ini, pemeriksaan oleh dokter sangatlah diperlukan. Terlebih demam bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan si kecil, apalagi bila terjadi berulang.
Penanganan awal demam dapat dilakukan di rumah. Anda perlu memastikan bahwa anak mendapatkan cairan yang cukup, beristirahat dengan baik, serta mengonsumsi makanan sehat.
Di samping itu, Anda bisa memberikan parasetamol yang aman sebagai pertolongan pertama saat anak demam akibat long COVID.
Paracetamol bekerja pada pusat pengaturan suhu di otak. Kemudian, kandungan ini membantu menurunkan suhu tubuh ketika seseorang demam.
Jika demam tak juga turun dalam waktu tiga hari, jangan menunda membawa anak ke dokter untuk diketahui penyebabnya.
Dapatkan informasi lainnya seputar penanganan virus corona pada anak dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
(HNS/AYU)