Virus corona pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan. Mulai dari flu biasa hingga yang serius.
Penularannya yaitu melalui tetesan (droplet) yang keluar dari hidung dan mulut ketika seseorang batuk atau bersin.
Droplet tersebut kemudian jatuh di permukaan benda yang terletak di sekitarnya. Ketika ada orang lain menyentuh benda tersebut, kemudian ia menyentuh mata, hidung atau mulut (segitiga wajah), saat itulah kemungkinan terjadi penularan COVID-19.
Bisa juga seseorang terinfeksi coronavirus ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari penderita.
Sebelum Menyebar, Virus Corona Bersarang di Mulut?
Ketika virus corona masuk melalui mata, hidung, atau mulut, virus tidak langsung menyebar ke seluruh tubuh.
Virus akan mengalami masa inkubasi terlebih dahulu dalam mulut. Terjadi mulai dari ketika orang tersebut terpapar virus hingga menimbulkan gejala penyakit.
Artikel Lainnya: Memahami Sebab Anosmia, Penyakit yang Tak Bisa Mendeteksi Bau
Sebenarnya, masa inkubasi coronavirus di dalam tubuh manusia sangat bervariasi tergantung dari daya tahan tubuh masing-masing individu.
Ketika virus masuk menyerang tubuh, sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi. Antibodi sendiri merupakan bagian dari sistem kekebalan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus.
Sama halnya jika terinfeksi COVID-19, maka antibodi pun akan terbentuk. Itulah salah satu alasan beberapa orang yang terinfeksi virus corona tidak langsung menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan.
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sebagian besar perkiraan masa inkubasi virus corona, yaitu selama 1-14 hari atau rata-rata sekitar 5 hari.
Gunakan Mouthwash CPC untuk Atasi Virus Corona di Saluran Mulut
Virus Corona yang masuk ke tubuh bisa menetap dan berkembang biak di rongga hidung atau bagian nasofaring.
Manusia memang memiliki respon alami untuk membersihkan hidung. Namun, ketika polutan atau virus yang masuk terlalu banyak, beban untuk mengeluarkannya pun menjadi lebih berat.
Jika tidak segera dikeluarkan, akan menyebabkan flu, ISPA, bahkan hingga terinfeksi COVID-19. Itulah alasan kita butuh melakukan cuci hidung dengan larutan garam fisiologis.
Artikel Lainnya: Studi: Makan Sayur dan Buah Minimalkan Risiko COVID-19
Sementara untuk mencegah virus corona yang berkembang di rongga mulut, dianjurkan untuk mengurangi jumlah virus di rongga mulut lewat beberapa cara.
Pertama, menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara menyikat lidah dan gigi secara teratur. Minimal dilakukan 2 kali sehari, setelah sarapan dan sebelum tidur.
Kedua, menyikat gigi selama 2 menit sebelum keluar rumah. Ini bisa melindungi Anda dari paparan COVID-19 hingga 3 jam setelahnya.
Kandungan di dalam pasta gigi dalam hal ini berperan penting dalam membunuh virus dan bakteri.
Ketiga, berkumur dengan mouthwash yang mengandung CPC (Cetylpyridinium Chloride).
Menurut penelitian yang dilakukan Sunstar di Tokyo, Jepang, berkumur 30 detik dengan mouthwash yang mengandung 0,05 CPC (Cetylpyridinium chloride) efektif dalam mengurangi paparan virus corona lebih dari 99,9%.
Efeknya pun bisa bertahan selama 6 jam setelah berkumur. Pathogens and Immunity Journal juga menyebutkan bahwa CPC memiliki sifat antivirus yang dapat merusak selubung membran yang berisi paku-paku glycoprotein.
Kabar baiknya, CPC berperan pula dalam merusak membran berbagai jenis virus, seperti influenza, MERS, dan berbagai varian Sars Cov-2 (termasuk varian alpha, beta, dan gamma).
Oleh karena itu, virus Sars Cov-2 yang akan masuk ke sel reseptor tubuh pun akan terhambat akibat selubung membrannya yang rusak.
Hal ini semakin menguatkan bahwa mouthwash yang mengandung CPC dapat menurunkan level virus pada pasien yang terinfeksi COVID-19.
Selain rutin menggunakan mouthwash, Anda juga jangan lupa menaati prokes selama pandemi COVID-19. Untuk mengetahui informasi seputar kesehatan gigi dan mulut serta virus corona, Anda bisa langsung menggunakan Live Chat Klikdokter.
(PUT/AYU)