Virus corona seakan tak lekas meninggalkan dunia. Virus mematikan yang diduga berasal dari Wuhan, China, ini terus menghantui dunia dan mengincar siapa saja sebagai targetnya.
Belum lama ini dunia sempat dibuat gempar dengan istilah long covid, yaitu efek jangka panjang yang dirasakan oleh pasien yang telah sembuh dari infeksi virus tersebut.
Tak lama setelah itu, tersiar pula berita bahwa virus corona dapat bermutasi dan hinggap di hewan cerpelai. Celakanya, hewan yang menjadi pembawa virus tersebut dapat menularkannya kepada manusia.
Corona Menular dari Cerpelai
Kasus penularan virus corona dari cerpelai ke manusia pertama kalinya dilaporkan terjadi di Belanda. Namun pada saat itu, penelitian tersebut masih bersifat abu-abu sehingga tak dapat dijadikan sebagai acuan.
Para peneliti berpendapat, penularan dari manusia bisa terjadi melalui pakan cerpelai yang terkontaminasi atau dari bahan selimut yang terkena droplet hewan yang mengalami COVID-19.
Tak selang berapa lama, ternyata kasus infeksi virus corona dari cerpelai ke manusia ditemukan kembali di Denmark. Lebih dari 200 orang dari negara tersebut mengalami COVID-19 akibat paparan cerpelai.
Ilmuwan di Denmark mendapati, satu jenis virus terkait cerpelai ditemukan pada 12 orang positif virus corona. Satu jenis virus ini dikaitkan dengan antibodi manusia yang nantinya bisa berpengaruh terhadap efektivitas vaksin virus corona.
Pemerintah setempat memutuskan untuk memusnahkan hampir seluruh cerpelai yang ada di negaranya, yang diperkirakan mencapai 17 juta ekor.
Meski begitu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyatakan bahwa butuh penelitian lanjut terkait mutasi virus corona yang dapat menular lewat cerpelai dan memengaruhi efektivitas vaksin COVID-19 di masa mendatang.
Artikel Lainnya: Benarkah Virus Corona Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan?
Bahayakah Mutasi Virus Corona yang Menular Lewat Cerpelai?
Berdasarkan dr. Devia Irine Putri, belum ada penelitian dan bukti lebih lanjut mengenai mutasi virus corona yang berkembang pada cerpelai.
“Dari WHO sendiri memang menaruh perhatian lebih untuk mencari tahu benar atau tidak. Jadi, sampai sekarang masih investigasi lanjut,” ujar dr. Devia.
“Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 (penyebab COVID-19) memang bisa berubah strainnya. Mengingat beberapa waktu lalu ada hewan (harimau, anjing) yang dites dan ternyata positif COVID-19. Jadi, perlu diwaspadai juga mungkin ada jalur penularan baru (lewat hewan),” sambungnya.
Devia juga mengatakan, hingga saat ini belum ada bukti sahih mengenai penularan virus corona dari cerpelai kepada manusia. Menurutnya, penularan ini bisa saja terjadi dari manusia ke hewan-hewan sekitar, termasuk cerpelai.
Bagaimana pengaruh mutasi virus corona terhadap perkembangan vaksin di masa depan? Terkait ini, dr. Devia juga masih belum dapat memastikan.
“Butuh penelitian lebih lanjut, karena masih dicari tahu lebih dalam mengenai perubahan mutasi virus corona pada hewan,” tutur dr. Devia.
Artikel Lainnya: Penelitian Terbaru, Virus Corona Bisa Bermutasi 40 Kali
Beberapa Kucing dan Anjing di Belanda Juga Positif Virus Corona
Mengutip Dutch News, selain binatang cerpelai, seekor anjing dan tiga ekor kucing di Belanda juga diketahui positif virus corona, hal ini diinformasikan oleh Kementerian Pertanian Belanda.
Tiga kucing tersebut hidup di salah satu dari empat peternakan, yang mana sebelumnya, anjing di peternakan itu sudah terinfeksi virus corona.
Meski begitu, Kementerian Pertanian Belanda mengatakan, sangat tidak mungkin jika binatang bisa menginfeksi virus corona ke manusia. Karena kucing dan anjing ini mendapatkan virus corona dari penularan manusia.
Hanya saja, untuk langkah antisipasi, pemerintah menyarankan agar orang-orang yang memiliki binatang peliharaan dengan gejala virus corona, sebaiknya tidak menyentuh dan jangan bawa hewan tersebut ke luar rumah.
Segera cuci tangan jika Anda tidak sengaja menyentuh binatang peliharaan, dan gunakan masker ketika memberi mereka makan.
Artikel Lainnya: Kerja di Ruangan Ber-AC? Ikuti Anjuran Pencegahan Penularan Virus Corona Ini!
Benarkah Hewan Bisa Menularkan Virus Corona ke Manusia?
Dengan beberapa kasus binatang positif virus corona, muncul pertanyaan, apakah hewan nantinya bisa menularkan virus corona ke manusia?
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, sampai saat ini, belum ada penelitian pasti yang mengatakan bahwa hewan bisa menularkan virus corona pada manusia.
“Baik Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Organization for Animal Health telah mengeluarkan pernyataan tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan virus. Dan kasus yang terjadi di Belanda ini kan masih dalam tahap penelitian juga. Jadi memang tidak ada bukti yang jelas,” ujar dr. Devia.
Meski begitu, dr. Devia mengatakan, binatang memang bisa tertular virus corona dan ini akibat penularan yang terjadi dari manusia itu sendiri.
Artikel Lainnya: Cuci Tangan, Cara Efektif Cegah Penularan Virus Corona
Tips Mencegah Penularan Virus Corona dari Hewan
Meski belum ada bukti pasti mengenai penularan virus corona dari hewan kepada manusia, Anda diminta untuk tetap waspada.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut ini beberapa langkah yang perlu diterapkan:
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita infeksi saluran pernapasan akut.
- Meningkatkan kebersihan dan keamanan hewan-hewan yang ada di peternakan, termasuk membersihkan kandang secara berkala, memeriksa kesehatan hewan, serta memisahkan hewan yang sakit dan yang sehat.
- Menggunakan masker, sarung tangan, kacamata, sepatu boot, dan alat pelindung diri lainnya saat bekerja.
- Rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk peternakan hewan. Anda juga sebaiknya segera mandi dan keramas setelah bersentuhan langsung dengan hewan ternak.
- Jaga jarak dengan orang lain, agar risiko penularan virus corona dapat lebih minimal.
Penularan virus corona dari cerpelai ke manusia belum sepenuhnya dapat dipastikan. Namun, Anda harus tetap waspada. Selalu terapkan gaya hidup dan pola makan sehat, olahraga teratur, serta protokol kesehatan agar risiko penularan virus corona dapat diminimalkan.
Jika Anda punya pertanyaan mengenai mutasi virus corona, tak perlu ragu untuk berkonsultasi pada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)