Covid-19

Benarkah Obat Kolesterol Kurangi Keparahan Pasien COVID-19?

Aditya Prasanda, 22 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sejumlah penelitian menelusuri manfaat obat kolesterol untuk kurangi keparahan akibat COVID-19. Benarkah demikian? Selengkapnya di sini.

Benarkah Obat Kolesterol Kurangi Keparahan Pasien COVID-19?

Sebuah penelitian yang terbit di jurnal PLOS ONE baru-baru ini mengungkap potensi obat kolesterol statin dalam menurunkan risiko kematian akibat COVID-19. Riset tersebut mengaitkan dampak konsumsi obat kolesterol khususnya pada pasien corona dengan riwayat tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Apakah benar? Simak penjelasan dokter soal manfaat statin sebagai obat untuk penderita COVID-19 berikut.

1 dari 2

Menelusuri Manfaat Obat Kolesterol untuk COVID-19

Menurut dr. Theresia Rina Yunita, manfaat obat kolesterol statin dalam mengurangi tingkat keparahan pasien virus corona tak terlepas dari efek anti-peradangan dan imunomodulator yang dimilikinya.

Perlu diketahui, imunomodulator merupakan zat yang dapat memodifikasi respons imun. Zat ini bekerja dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif.

“Namun sayangnya, studi besar dengan populasi beragam yang mengevaluasi penggunaan statin dan manfaatnya pada COVID-19 masih kurang,” jelas dr. Theresia.

Artikel lainnya: Bahaya Dexamethasone bagi Pasien COVID-19 Gejala Ringan dan Sedang

“Penelitian yang dipublikasikan di PLOS ONE menyebutkan pasien yang memakai statin sebelum dirawat di rumah sakit karena COVID-19, memiliki kemungkinan kematian yang jauh lebih rendah, terutama di antara individu dengan riwayat penyakit kardiovaskular dan/atau hipertensi,” lanjutnya.

Penelitian yang dirujuk dr. Theresia dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 15 Juli 2021 lalu. Studi tersebut melibatkan sekitar 10.500 pasien COVID-19 dengan gejala berat dari 104 rumah sakit di Amerika Serikat.

Sebelum dirawat di rumah sakit, 42 persen peserta menggunakan statin untuk mengendalikan kolesterol tinggi. Sebanyak 7 persen di antaranya hanya menggunakan statin saja, sementara 35 persen lainnya menggunakan statin bersama obat tekanan darah.

“Pada akhirnya, sekitar seperlima peserta penelitian meninggal karena COVID-19. Namun, kami menemukan, pasien yang menggunakan obat kolesterol statin sebelum dirawat karena COVID-19 memiliki risiko kematian 41 persen lebih rendah selama menjalani rawat inap,” kata peneliti dr. Lori Daniels, dikutip dari WebMD.

Penelitian tersebut telah disesuaikan dengan sejumlah faktor penyerta lain, seperti usia, jenis kelamin, jenis penyakit, kondisi medis lain, serta asuransi kesehatan peserta.

Berdasarkan data yang dikumpulkan American Heart Association, tim peneliti juga menyimpulkan statin dapat mengurangi 25 persen tingkat keparahan akibat infeksi virus corona.

“Hal ini karena fungsi statin dalam menstabilkan kondisi jantung. Boleh jadi itu membuat peluang pulih pasien COVID-19 menjadi lebih besar,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai direktur unit perawatan intensif kardiovaskular di University of California itu.

Artikel lainnya: Vaksin COVID-19 di Indonesia yang Sudah Kantongi Izin BPOM

Tim penelitian mencatat, statin tidak hanya digunakan pasien dengan riwayat penyakit jantung. Obat ini juga dimanfaatkan pasien yang relatif sehat guna mencegah masalah kardiovaskular.

Meski begitu, peneliti belum menemukan jawaban yang signifikan terkait manfaat obat kolesterol statin dalam menurunkan risiko kematian pada pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.

Menanggapi hasil penelitian tersebut, direktur Pusat Kardiomiopati Ahmanson, UCLA, dr. Gregg Fonarow mengatakan dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna mengetahui manfaat obat kolesterol statin dalam mengurangi keparahan penyakit COVID-19.

Pasalnya, menurut dr. Gregg, penelitian lainnya, yang juga melibatkan pasien positif virus corona dengan riwayat penyakit jantung, belum menemukan manfaat penggunaan obat kolesterol dalam mengobati COVID-19.

Salah satu studi tersebut dirilis Februari 2021 lalu pada jurnal Nature Communications.

Mengutip Everyday Health, tim peneliti melakukan uji klinis terkontrol dan acak pada 600 pasien COVID-19 gejala berat dan kritis. Ratusan pasien tersebut menjalani rawat inap di 11 rumah sakit di Iran.

Fokus penelitian itu ingin mengetahui kinerja statin dalam mengatasi dua komplikasi infeksi virus corona, yaitu pembekuan darah serta sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Hasil penelitian mengungkapkan statin tidak menyebabkan kondisi pasien menjadi lebih buruk. Pasien juga tidak mengalami efek samping seperti perdarahan. Namun, obat kolesterol itu juga tidak mengurangi pembekuan darah serta komplikasi lainnya.

“Statin berdasarkan penelitian kami, tidak cocok digunakan untuk mengobati pasien COVID-19. Namun peluang pengobatan masih ada untuk terapi modifikasi lipid,” kata Behnood Bikdeli, ahli jantung di Brigham and Women's Hospital di Boston, mengutip Everyday Health.

Artikel lainnya: Hal-Hal yang Harus Dilakukan Usai Isolasi Mandiri

2 dari 2

Kontroversi Penggunaan Statin untuk COVID

Sementara itu, penelitian lainnya seperti dirilis JAMA Internal Medicine Network pada 3 Juni 2021 mengungkapkan obat kolesterol statin justru dapat memperburuk infeksi virus corona.

Penelitian tersebut menemukan statin—serta beberapa jenis obat untuk mengobati penyakit jantung aterosklerotik dan faktor risikonya—dapat meningkatkan regulasi reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2).

ACE2 merupakan pintu gerbang masuknya SARS-CoV-2 ke dalam sel tubuh. Meski begitu, obat yang sama secara teoritis dapat mengurangi vasokonstriksi, peradangan, dan oksidasi.

Peneliti kemudian menyimpulkan obat kolesterol statin hanya direkomendasikan digunakan oleh pasien COVID-19 yang memiliki indikasi (kondisi ketika pasien perlu mendapatkan obat tersebut). 

Itulah fakta-fakta seputar manfaat obat kolesterol untuk COVID-19. Pastikan Anda terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi obat ini sebagai bagian dari terapi mengatasi infeksi virus corona.

Dapatkan informasi lebih lanjut seputar infeksi virus corona dan penularannya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter. Penuhi kebutuhan nutrisi saat isolasi mandiri di tautan berikut.

[HNS/JKT]

virus corona