Sejak kemunculannya di akhir Desember tahun lalu, pandemi virus corona memang membuat pusing banyak orang. Tidak hanya masyarakat, tapi berbagai macam organisasi maupun para ilmuwan juga ikut kewalahan mencari tahu tentang virus corona ini.
Alhasil banyak juga teori-teori yang bermunculan dan buat khalayak semakin bingung akan teori mana yang benar dan teori mana yang salah.
Salah satu teori yang kini viral berasal dari surat terbuka guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM), yang menyebut AC (air conditioner) bisa permudah penularan infeksi virus corona.
Pesan di Grup Chat Tentang Penyebaran Virus Corona Lewat AC
Dikutip dari Detik.com, Prof dr. Madarina Julia, Sp A (K), MPH, Ph.D, dari Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, mengusulkan saran untuk mengurangi pemakaian AC di tempat-tempat umum.
Surat tersebut disampaikan Prof Madarina kepada Prof Sartono, selaku Deputi Menko Kesra.
Dirinya menyebutkan, penggunaan AC berisiko dan dapat memudahkan virus corona atau COVID-19 menular.
Meski demikian, usulan tersebut dilontarkan berasal dari keyakinan dirinya sendiri. Ia berpendapat, dengan mengurangi penggunaan AC, maka penularan virus corona bisa dicegah.
Ia juga menyampaikan, apa yang diyakini ini berdasarkan penelitian yang ia pelajari, bukan sebagai ahli yang meneliti hal tersebut.
Menurutnya, udara lembap panas bisa menghambat penyebaran infeksi virus corona. Sedangkan jika Anda sering menggunakan AC, maka ruangan Anda akan jadi lebih dingin dan kering. Nah, di kondisi inilah penyebaran virus corona bisa semakin cepat menyebar.
Selain itu, Prof Madarina juga menambahkan, kemampuan hidup kuman sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Jadi, ketika kuman berada di suhu panas, maka ini tidak begitu menguntungkan bagi kuman tersebut.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Temuan Sebelumnya Soal AC Bisa Bantu Penyebaran Virus Corona
Dikutip dari Straits Times, selain mencuci tangan dan membersihkan lingkungan rumah, kita perlu melakukan beberapa langkah pencegahan lainnya.
Antara lain dengan cara mematikan AC, menyalakan kipas angin, dan mendapatkan udara segar untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi oleh coronavirus baru.
Kepala Departemen Kesehatan Singapura, Professor Tan Chorh Chuan mengatakan kemungkinan virus COVID-19 bisa bertahan di luar rumah akan lebih kecil ketimbang berada di ruangan ber AC.
Prof Tan adalah satu dari delapan pakar penyakit menular di Singapura. Ia hadir di konferensi pers untuk memberi tahu media tentang apa yang dilakukan untuk memerangi virus corona di bidang sains dan kesehatan.
Prof Tan memaparkan, banyak penelitian yang dilakukan untuk tahu seberapa lama virus bertahan di permukaan. Penelitian dilakukan setelah wabah SARS pada tahun 2003 lalu.
“Sebagian besar studi menunjukkan, virus tidak bertahan dengan baik di lingkungan yang panas dan lembab. Panas dan lembab artinya lebih dari 30 derajat Celcius, dan dengan tingkat kelembaban lebih dari 80 persen, ” ujarnya.
Para ahli juga menyarankan, cara lain untuk mengurangi penyebaran penyakit adalah dengan menjaga jendela dan pintu tetap terbuka untuk ventilasi ruangan.
Profesor Wang Linfa, direktur program penyakit menulari dari Duke-NUS Medical School mengatakan, sinar ultra violet dan panas dari matahari dapat membunuh virus itu.
“Jika Anda bisa tinggal di bawah matahari untuk sementara waktu, itu akan baik. Vitamin D juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, " jelasnya.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Belum Ada Bukti AC Dapat Meningkatkan Penularan Infeksi Virus Corona
Meski ada temuan yang mengatakan bahwa udara dingin dari AC bisa membantu penyebaran virus corona, tapi sampai saat ini belum ada bukti yang pasti bahwa COVID-19 bisa menyebar melalui sistem pendingin udara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Profesor Leo Yee Sin, Direktur Eksekutif Pusat Nasional National Centre for Infectious Diseases (NCID). Sampai saat ini peneliti masih mengatakan, virus corona hanya dapat ditularkan melalui droplet.
Dari studi NCID yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association beberapa waktu lalu, menemukan pasien COVID-19 dengan gejala ringan dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan yang luas di ruang isolasi sebelum ruangan itu dibersihkan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh dr. Arina Heidyana. Ia menyebutkan sampai sekarang tidak ada penelitian pasti yang menyebut bahwa AC bisa jadi media penyebaran virus corona.
“Memang kalau dipikirkan dengan logika, virus itu memang suka dengan suhu yang dingin. Jadi kalau di tempat umum dalam ruangan tertutup menggunakan AC, perputaran udaranya memang di situ-situ saja” jelasnya.
“Jadi kalau dalam satu ruangan ada 1 yang terinfeksi, maka potensi menularkan ke orang lain dalam ruangan tersebut juga tinggi. Apalagi jika yang terinfeksi batuk dan tidak menggunakan masker, ” tambah dr. Arina
Meski demikian, sampai saat ini memang belum ada penelitian pasti yang menyebutkan bahwa AC bisa mempercepat penyebaran virus corona karena menghasilkan ruangan yang dingin.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Bagaimana Cara Membuat Ruangan Tidak Lembap dan Dingin?
Ada pun beberapa hal yang bisa dilakukan oleh banyak orang agar suhu ruangan tetap terjaga dan terhindar dari infeksi coronavirus. Berikut yang bisa Anda lakukan.
- Pastikan di rumah Anda memiliki ventilasi udara. Ini berfungsi agar udara dari luar tetap bisa masuk, dan udara dari dalam juga bisa keluar.
- Jika kamar Anda memiliki jendela, pastikan agar jendela itu dibuka sehari sekali agar ada sirkulasi udara luar yang masuk ke dalam kamar atau rumah.
- Pastikan rumah Anda terkena cahaya matahari agar kuman yang menempel juga bisa mati dan ada oksigen baru yang masuk ke dalam rumah.
- Bersihkan lingkungan rumah dan pastikan tidak ada sudut ruangan yang basah agar tidak suhunya tidak lembap .
Itulah beberapa cara dasar yang bisa dilakukan agar rumah Anda tidak bersuhu lembab dan dingin. Pastikan juga untuk menjemur pakaian yang basah dengan kering agar tidak menimbulkan bakteri penyebab penyakit lainnya.
Meski belum ada penelitian pasti yang mengatakan AC bisa menularkan virus corona, terlalu sering berdiam diri di ruangan ber-AC juga tidak baik untuk kesehatan.
Selain buat kulit jadi kering, saluran napas Anda juga bisa terganggu karenanya. Untuk itu, pastikan Anda tetap mendapatkan suhu dari luar ruangan, agar saluran napas bisa lebih baik dari biasanya.
KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran COVID-19.
Apabila mau tahu lebih lanjut seputar infeksi virus corona, gunakan fitur Live Chat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.
(OVI/AYU)