Covid-19

Benarkah Virus Corona Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan?

Krisna Octavianus Dwiputra, 06 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Virus corona sudah ditemukan pihak Hong Kong pada anjing peliharaan. Kalau sudah begini, benarkah penularan COVID-19 bisa dari hewan peliharaan?

Benarkah Virus Corona Bisa Ditularkan dari Hewan Peliharaan?

Pihak berwenang Hong Kong baru-baru ini memperingatkan berhati-hati terkait penularan virus corona yang bisa melalui hewan peliharaan, terutama anjing. Namun, apakah memang benar-benar bisa terjadi?

Pihak berwenang Hong Kong pada Rabu (4/2) memperingatkan agar orang-orang menghindari untuk mencium hewan peliharaan mereka. Akan tetapi, tidak perlu juga jadi panik setelah seekor anjing berulang kali diuji "positif tapi lemah" untuk virus corona.

Anjing itu diketahui milik seorang wanita berusia 60 tahun pasien COVID-19. Menurut pihak berwenang Hong Kong, kasus itu terjadi karena penularan dari manusia ke hewan.

Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Hong Kong menyebut telah ada tes berulang kali terhadap anjing itu. Anjing ras Pomeranian itu dinyatakan memiliki "tingkat infeksi rendah".

Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi mengatakan, para ahli dari berbagai universitas dan World Organisation for Animal Health dengan suara bulat setuju bahwa kasus tersebut merupakan penularan dari manusia ke hewan.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

1 dari 2

Bisakah Hewan Menjadi Sumber Penularan Virus Corona?

Lalu, muncul pertanyaan, apakah hewan nantinya bisa menularkan virus corona? Tentu kabar ini membuat panik bagi Anda yang memelihara hewan peliharaan khususnya anjing. Apalagi binatang ini diketahui suka menjilat-jilat.

Baik Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Organisation for Animal Health telah mengeluarkan pernyataan tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan dapat menyebarkan virus.

"Karenanya, tidak ada pembenaran dalam mengambil tindakan terhadap hewan peliharaan yang dapat membahayakan kesejahteraan mereka," kata organisasi kesehatan hewan tersebut.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

"Selain mempertahankan praktik kebersihan yang baik, pemilik hewan peliharaan tidak perlu terlalu khawatir. Dalam keadaan apa pun, mereka tidak boleh meninggalkan hewan peliharaan mereka," kata pemerintah Hong Kong.

Kalau ada anggota keluarga sakit karena virus corona dan mereka mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengarantinakan hewan peliharaan mereka, itu boleh saja.

Namun, inilah yang terjadi sejauh ini. Seorang pasien virus corona di Hong Kong memiliki seekor anjing, dan pihak berwenang menguji anjing yang menunjukkan beberapa tingkat virus di hidung dan mulutnya.

Mereka telah mengujinya beberapa kali, dan tes tersebut masih menunjukkan status "positif tapi lemah". Meski aman, pihak berwenang Hong Kong mengatakan anjing tersebut akan tetap dikarantina.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa arti dari "positif tapi lemah"? Raymond R. Rowland, seorang dokter hewan yang merupakan spesialis virus babi di Kansas State University. Amerika Serikat coba menjelaskannya.

Rowland menjelaskan bahwa itu berarti anjing tersebut memang memiliki virus corona, tapi tidak cukup dapat menyebarkan virus tersebut.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

2 dari 2

Tetap Waspada dan Lakukan Pencegahan

Sudah jelas bahwa coronavirus bisa terjadi pada hewan juga, dalam hal ini anjing. Meski tidak menularkan, Anda harus tetap waspada dan melakukan pencegahan dengan maksimal.

Kita tahu bahwa virus ini sangat berbahaya dan menyebabkan hampir 100 ribu orang terkena. Oleh karena itu, sangat penting untuk lakukan pencegahan, yakni sebagai berikut.

  • Konsumsi makanan bergizi, beraktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat, dan segera berobat kalau sakit. Hal ini terutama kalau sakitnya mirip gejala flu, radang tenggorokan, atau pneumonia.
  • Hindari pergi ke lokasi yang terjangkit. Hindari juga kontak langsung dengan penderita. Jangan memasuki wilayah isolasi tanpa peralatan pengamanan dan perlindungan petugas medis.
  • Bila dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang yang demam, batuk, dan susah bernapas, segera periksa ke dokter di rumah sakit terdekat.
  • Jika ketika sudah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sesak napas, maka jangan tunda untuk berobat ke rumah sakit.
  • Minum suplemen untuk menguatkan daya tahan tubuh. Konsumsilah suplemen yang mengandung vitamin C dan D, serta zinc untuk menjaga imunitas tubuh.
  • Gunakan masker saat bepergian atau berada di kerumunan. Masker dapat membantu Anda terlindungi dari udara yang bervirus, khususnya bila sedang sakit.
  • Jangan lupa cermati gejalanya. Gejala yang timbul yaitu demam, batuk, dan sesak napas (mirip flu berat dan pneumonia). Kalau sudah muncul tanda tersebut, segeralah berobat ke rumah sakit.

  • Untuk mengurangi gejala, dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter menyarankan untuk beristirahat, jangan beraktivitas berat, minum air putih yang banyak, dan minum obat penurun demam seperti parasetamol.

Jadi, jangan langsung panik terkait penularan virus corona dari hewan peliharaan, ya! Jaga selalu kebersihan diri sendiri dan peliharaan Anda. Ingin tahu beragam tips hidup sehat yang lengkap? Langsung download aplikasi KlikDokter!

(FR/AYU)

virus corona
wabah
infeksi virus
Covid-19