Beberapa vaksin virus corona sudah dalam tahap akhir pengujian. Salah satunya adalah vaksin Sinovac. Kabar terbaru, vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Tiongkok tersebut memiliki efikasi di atas 50 persen.
Efikasi Vaksin Sinovac 50 Persen Pada Uji Coba Turki dan Brasil
Dinukil dari Reuters, vaksin Sinovac yang dikembangkan perusahaan Biotech menunjukkan efikasi antara 50-90 persen saat uji coba di Brasil.
“Uji coba yang pertama memperlihatkan efikasi di atas 50 persen, dan di bawah 90 persen,” kata kata sekretaris kesehatan Brasil, Jean Gorinchteyn.
Angka efikasi 50 persen adalah batas minimal yang disyaratkan regulator kesehatan di Brasil. Jadi, apa artinya angka tersebut?
“Efikasi itu adalah kemampuan vaksin bisa menurunkan angka penularan dan mencegah penyakit tertentu dalam tahapan penelitian,” ucap dr. Devia Irine Putri.
Beberapa faktor bisa memengaruhi keberhasilan dan efikasi sebuah vaksin, antara lain usia dan riwayat penyakit.
“Selain itu, bisa juga dilihat dari segi vaksinnya. Misalnya, apakah disimpan dengan baik atau disuntikkan dengan benar,” tutur dr. Devia.
Artikel lainnya: Tiba di Indonesia, Bagaimana Efektivitas Vaksin Sinovac?
Dia menambahkan, hasil yang didapat dari pengujian vaksin Sinovac di Brasil di atas masih dalam tahap penelitian.
Sejauh ini, atas permintaan Sinovac, Departemen Kesehatan Brasil belum mendapat hasil lengkap uji coba. Disebut-sebut, perusahaan tersebut bakal meninjau ulang hasil uji sebelum diumumkan.
Sementara itu, hasil pengujian vaksin Sinovac yang sama juga ditemukan di Turki. Setelah melakukan uji coba terhadap beberapa relawan, peneliti di Turki mengatakan tidak ada efek samping yang parah dan berlebihan selama tes dilakukan.
Kecuali, ada satu relawan yang mendapat reaksi alergi. Selain alergi, beberapa relawan juga mengalami beberapa efek samping, tapi ini termasuk gejala umum, seperti demam, nyeri ringan, dan kelelahan.
Artikel lainnya: Bolehkan Ibu Hamil Menerima Vaksin Corona?
Hasil Uji Sinovac Belum Dikabarkan
Mengutip CNBC, Brasil merupakan negara pertama yang menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin virus corona. Hanya saja, hingga kini hasil akhirnya masih belum dipublikasikan karena tiga kali ditunda pada Desember.
Sinovac Biotech juga menunda pengumuman hasil uji coba tahap akhir vaksin COVID-19 hingga Januari mendatang. Hal ini dilakukan demi mengonsolidasikan data yang didapat dari Brasil, dengan hasil di Indonesia dan juga Turki.
Lalu, bagaimana dengan transparansi hasil vaksin pada masyarakat, apakah penting untuk dilakukan?
“Karena vaksin ini masih terus dikembangkan, apa pun hasilnya harus tetap transparan. Misalnya, ternyata efikasi 50 persen itu hanya dilakukan pada kelompok usia tertentu atau ada riwayat penyakit yang mendasari, atau ada efek samping atau tidak,” kata dr. Devia.
“Kalau misal tidak transparan, pasti masyarakat juga akan bingung, dan bertanya-tanya apakah vaksin ini benar efektif atau tidak, benar aman atau tidak. Jadi tetap harus ada transparansi.”
Artikel Lainnya: 12 Efek Samping Vaksin COVID-19 Pfizer, Normalkah?
Vaksin Lain yang Buahkan Hasil Cukup Baik
Sinovac tak sendirian menjadi pengembang vaksin yang menunjukkan hasil positif pada uji klinis. Sebelumnya, perusahaan asal Tiongkok lainnya, Sinopharm, mengumumkan vaksinnya memiliki efikasi 86 persen.
Selain itu, uji klinis produk kompetitor dari luar Tiongkok yang dikembangkan oleh AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna juga mengklaim hasil positif.
Bahkan, vaksin virus corona yang dikeluarkan oleh Pfizer sudah mulai disuntikkan di Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.
Deretan kabar baik seputar vaksin virus corona tersebut semoga menjadi penambah semangat optimisme Anda bahwa pandemi akan berakhir. Namun, sebelum itu, pastikan Anda tetap menjaga protokol kesehatan dengan disiplin.
Kenakan masker, jauhi kerumuman, dan rajin mencuci tangan. Lakukan langkah-langkah ini senantiasa demi diri dan kesehatan keluarga.
Jangan ketinggalan informasi seputar COVID-19 dan vaksinnya hanya di aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]