Mutasi coronavirus terus bermunculan. Belakangan ini dikabarkan muncul varian baru yang disebut B.1.640.2 atau varian IHU, seperti dinyatakan para peneliti dari Institut IHU Mediterranee Infection, Prancis.
Dari sebuah studi yang belum ditinjau oleh rekan sejawat (belum peer-reviewed), COVID varian IHU dikabarkan telah menyerang dua belas pasien di Prancis. Ketahui selengkapnya mengenai varian tersebut di bawah ini.
Asal-Usul Varian COVID-19 IHU
Varian IHU ini pertama kali ditemukan di dalam sampel yang dikumpulkan pada pertengahan November 2021 di Prancis. Sampel berasal dari orang dewasa yang tinggal di kota kecil di tenggara Prancis dan baru saja kembali dari Kamerun, Afrika.
Semua sampel diambil dari orang dewasa yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Pasien dengan positif IHU menunjukkan gejala pernapasan ringan.
Sebanyak dua belas sampel pasien dengan positif virus corona varian IHU dianalisis. Para peneliti menemukan, varian ini memiliki 46 mutasi dan 37 delesi pada genomnya.
Artikel Lainnya: Benarkah Ada Vaksin yang Bisa Memberi Kekebalan Seumur Hidup?
Masing-masing mutasi dan delesi yang ditemukan pada IHU mengacu pada satu perubahan dalam kode genetik virus. Setiap perubahan berpotensi mengubah karakteristik virus, seperti kecepatan penularan virus varian ini.
Kemudian, para peneliti melihat 23 dari mutasi dan delesi pada varian IHU berada dalam protein lonjakan (spike protein) virus. Bagian inilah yang menembus sel dan menyebabkan infeksi.
Protein lonjakan juga merupakan area virus yang ditargetkan oleh vaksin COVID-19.
Dua mutasi protein lonjakan IHU, yakni N501Y dan E484K telah dikaitkan dengan peningkatan penularan pada varian lain, seperti varian Gamma.
Namun, para peneliti mengatakan IHU memiliki banyak mutasi lain yang belum jelas interaksinya.
Seberapa Cepat Penularannya?
Melansir Health, varian IHU dan Omicron terdeteksi pada bulan dan tahun yang sama. Namun, keduanya memiliki tingkat penyebaran berbeda.
Sejauh ini kasus IHU sangat jarang ditemui. Hanya dua puluh sampel varian yang terdeteksi dan telah diunggah ke database GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data).
Varian coronavirus IHU memang memiliki mutasi yang hampir sama banyaknya dengan Omicron. Sejauh ini, tidak ada bukti IHU lebih mudah menular, berbahaya, atau lebih mampu menghindari vaksin ketimbang varian lainnya.
Artikel Lainnya: Sudah Vaksin COVID-19, Tetap Jaga Nutrisi Lansia dengan Ini
Menurut dr. Devia Irine Putri, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah varian IHU lebih menular, mampu menghindari vaksin, atau berisiko menyebabkan gejala parah.
“Sampai saat ini belum ada informasi lanjut, karena data masih sedikit dan butuh penelitian lebih lanjut. Meskipun diduga varian ini bisa memengaruhi efektivitas vaksin,” ucap dr. Devia.
“Namun, yang terpenting untuk tetap hati-hati karena bisa saja penularannya lebih cepat dibandingkan dengan varian yang sebelumnya,” lanjutnya.
Lakukan beberapa pencegahan untuk menghindari penularan virus corona, di antaranya:
- Mendapatkan vaksinasi lengkap.
- Dapatkan booster jika memenuhi syarat.
- 5M: Mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
- Isolasi mandiri dan lakukan pemeriksaan COVID-19 jika mengalami gejala khas seperti demam, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan lainnya.
Jika Anda ingin berkonsultasi dengan dokter mengenai virus corona, gunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk respons cepat.
(FR/AYU)
Referensi:
- Wawancara dr. Devia Irine Putri.
- Deseret News, UAE. Diakses 2022. What we know so far about IHU COVID-19 variant symptoms.
- South China Morning Post. Diakses 2022. What’s known about ‘IHU’, new Covid-19 variant discovered in France.
- Diakses 2022. What is the IHU Variant? Here's What We Know About the Newest COVID Strain So Far.