Cemas saat hendak melakukan pemeriksaan kehamilan kerap dirasakan para bumil saat pandemi virus corona. Pasalnya, semenjak Indonesia terkena dampak COVID-19, mengunjungi rumah sakit sangatlah tidak disarankan (kecuali dalam keadaan darurat).
Rumah sakit itu sendiri memang menjadi area yang punya risiko tinggi dalam penularan coronavirus.
Namun, buat ibu hamil yang harus melakukan pemeriksaan kehamilan, apakah itu juga harus ditunda? Kalau ditunda, apa bisa membahayakan diri bumil dan bayi yang sedang dikandung?
Sebenarnya, hal tersebut sudah menjadi pertanyaan banyak wanita hamil di luar sana, tak terkecuali selebriti Indonesia.
Sebut saja artis cantik Zaskia Adya Mecca. Ia sampai bingung menentukan tempat persalinan antara Jakarta atau Yogyakarta. Ini mengingat kondisi Jakarta yang masih jadi episentrum penyebaran virus corona.
Bisakah Bumil Periksa Kehamilan saat Pandemi?
Menjawab pertanyaan tersebut, begini penjelasan dr. Devia Irine Putri kepada KlikDokter. Menurutnya, meski kita semua sedang berada di masa pandemi virus corona, pemeriksaan kehamilan harus berjalan terus.
“Iya, ini tidak boleh tidak dilakukan atau ditunda. Sebab, antenatal care atau periksa kehamilan itu sangat membantu dalam memantau kesehatan ibu dan janin. Tujuannya, agar nanti saat lahiran tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Dokter Devia menambahkan, “Yang penting, saat mengunjungi fasilitas kesehatan, entah itu rumah sakit atau puskesmas, taati peraturan yang berlaku, seperti perhatikan jarak antara satu dengan yang lain dan pakai masker.”
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa
Buat bumil yang tiba-tiba muncul pendarahan, kontraksi, mual muntah hebat, air ketuban pecah, atau tidak merasakan adanya pergerakan pada janin, jangan tunda niatan untuk mengunjungi dokter karena itu harus segera diatasi!
“Begitu pula bumil yang punya masalah darah tinggi, sakit kepala, dan kejang. Pokoknya harus segera ke rumah sakit! Nggak boleh ditunda-tunda. Nggak usah takut, yang penting tetap terapkan protokol kesehatan,” tegas dr. Devia.
Bagaimana dengan Daya Tahan Tubuh Bumil yang Rendah?
Sangat dipahami bahwa ibu hamil cenderung punya daya tahan tubuh yang rendah akibat perubahan hormon. Namun, itu tetap tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda atau tidak periksa kehamilan sama sekali!
Hamil saat pandemi memang jadi tantangan sekaligus anugerah tersendiri. Anda tetap bisa memperbanyak asupan makanan dan minuman bergizi supaya daya tahan tubuh tak langsung drop.
Anda pun bisa bertanya kepada dokter soal jenis suplemen yang bisa dikonsumsi. Intinya, periksa kehamilan saat pandemi tetap harus dilakukan. Mintalah bantuan suami atau anggota keluarga yang lain untuk mempersiapkan diri.
Bumil juga perlu ingat, konsultasi online lebih baik dilakukan untuk menanyakan hal-hal yang kurang krusial.
Misalnya, mempertanyakan pantangan makanan ibu hamil atau risiko mengecat rambut selama masa kehamilan. Bila yang terjadi adalah perubahan kondisi, lebih baik langsung periksa ke dokter.
Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan saat Pandemi
Untuk jadwal pemeriksaan kehamilan, memang ada sedikit pengurangan dibandingkan sebelum terjadi pandemi. Agar lebih jelas, jadwal periksa kehamilan saat pandemi akan dibagi sesuai trimesternya.
-
Trimester Pertama
Ibu hamil cukup menjalani satu kali pemeriksaan kehamilan, yaitu saat usia kandungan 11-13 minggu.
Dalam kunjungan ini, dokter akan melakukan pemeriksaan USG dan tes darah untuk mendeteksi kelainan yang mungkin dialami ibu dan janin. Pada waktu ini, bumil juga bisa mengikuti kelas kehamilan online.
-
Trimester Kedua
Bumil perlu melakukan kunjungan ke dokter satu kali untuk melakukan pemeriksaan USG kehamilan, tepatnya pada usia kandungan 20 minggu.
Ini memberikan informasi kondisi organ-organ bayi dan plasenta, serta mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi. Kesehatan bumil pun akan diperiksa secara menyeluruh.
-
Trimester Ketiga
Di trimester ini, pemeriksaan dilakukan lebih sering karena sudah mendekati waktu persalinan. Ini panduannya:
- Satu kali di usia kehamilan 28 minggu.
- Satu kali di usia kehamilan 32 minggu.
- Satu kali di usia kehamilan 36 minggu.
- Seminggu sekali sejak usia kehamilan 37 minggu sampai waktu persalinan tiba.
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, dan USG untuk memantau tumbuh kembang dan posisi janin, plus menentukan rencana persalinan.
Bumil juga wajib memantau detak jantung janin secara rutin menggunakan stetoskop laennec atau doppler yang bisa didapatkan di toko alat kesehatan.
Sekali lagi, melakukan pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan meski sedang berada di masa pandemi virus corona.
Punya pertanyaan seputar periksa kehamilan atau masalah kesehatan lainnya, yuk, tanya dokter kami via LiveChat 24 jam. Gunakan Kalender Kehamilan untuk bantu memantau perkembangan janin Anda di aplikasi KlikDokter.
(FR/AYU)