Covid-19

Hasil PCR Positif Terus, Apa Pasti Masih Kena COVID-19?

Ayu Maharani, 22 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sudah beberapa kali tes, hasil PCR selalu positif. Padahal, gejala sudah hilang dan Anda sudah merasa sehat. Apa penyebabnya?

Hasil PCR Positif Terus, Apa Pasti Masih Kena COVID-19?

Sampai saat ini, PCR menjadi tes terakurat untuk mendiagnosis COVID-19. Alhasil, ketika hasil tes tersebut positif terus meski sudah tidak bergejala, Anda berpikir virus masih aktif.

Tapi, tahukah Anda kalau hasil PCR yang seperti itu belum tentu jadi tanda infeksi COVID-19 masih dialami? Untuk tahu lebih jelasnya, simak penjelasan dokter berikut ini.

 

1 dari 3

Sudah Sehat tapi Hasil PCR Masih Positif, Apa Penyebabnya?

Tes PCR dirancang untuk mendeteksi materi genetik virus. Materi genetik yang dimaksud yaitu virus SARS-CoV-2 utuh dan masih aktif, virus yang rusak sebagian karena sistem daya tahan tubuh, dan bangkai atau sisa virus.

Nah, selama masih ada materi genetik virus corona di dalam tubuh sekali pun hanya sisanya, hasil PCR akan selalu positif.

Karena itulah, Anda yang sudah sembuh dari COVID-19 tidak perlu berkecil hati dan berpikir penyakit ini masih menggerogoti.

Hal itu pun dibenarkan oleh dr. Devia Irine Putri. Ia mengatakan, “Iya, PCR memang tugasnya mendeteksi materi genetik virus. Kalau sudah selesai isolasi dan tidak ada lagi gejala yang dirasakan, tidak perlu panik. PCR hanya mendeteksi bahwa masih ada sisa bangkai virus di tubuh Anda.”

“Rusaknya virus di dalam tubuh disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang bekerja. Kalau sudah begitu, terbentuklah antibodi,” jelas dr. Devia.

Artikel Lainnya: Ibu, Lakukan Ini saat Anak Terinfeksi COVID-19

“Proses penghancuran sisa-sisa virus oleh tubuh memakan waktu hingga 83 hari. Jadi, masih memungkinkan terdeteksi oleh PCR hingga 3 bulan ke depan,” lanjutnya.

Pada penderita COVID-19 yang bergejala, keluhan atau gejala yang dirasakan akan hilang setelah 10-15 hari.

Kenapa gejala tersebut bisa hilang? Sebab, imunitas tubuh menjadikan virus corona sebagai sasaran empuk untuk dibasmi. Imunitas akan merusak struktur protein dan membuatnya terpotong-potong.

Lalu, bagian dari sistem imunitas tubuh yaitu sel fagosit akan membersihkan sisa virus yang sudah rusak.

Bersamaan dengan gejala yang hilang setelah 10-15 hari, kemampuan untuk menularkan orang lain juga berkurang.

Dalam sepuluh hari, kemampuan menularkannya berkurang 88 persen. Setelah lima belas hari, kemampuan tersebut berkurang lagi 95 persen.

Untuk pasien dengan gejala lebih berat, hal ini mungkin bisa terjadi lebih lama yaitu setelah dua puluh hari.

Artikel Lainnya: Orang Terdekat Sembuh dari Virus Corona, Amankah Mendekatinya?

2 dari 3

Perlukah Terus-Menerus Tes PCR saat Sudah Sembuh?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebenarnya tidak merekomendasikan pasien yang sudah sembuh tiga bulan untuk tes PCR terus.

Selama memang tidak ada gejala lagi yang timbul dan Anda merasa sehat, tidak perlu tes lagi. Isolasi mandiri dan minum obat juga tak lagi diperlukan.

Cukup terapkan pola hidup sehat dan bersih secara konsisten. Lalu, konsumsi suplemen untuk meningkatkan kesehatan dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pasien yang sudah sehat tetap wajib pakai masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.

Meski jarang, reinfeksi tetap mungkin terjadi sehingga Anda bisa mengalami semuanya dari awal lagi. Tes PCR kembali dianjurkan apabila ada kondisi seperti:

  • Mendadak muncul gejala baru.
  • Baru kontak erat dengan orang positif COVID-19.

Artikel Lainnya: Sambal Cireng Reaktif Rapid Test COVID-19, Ini Fakta Medisnya

3 dari 3

Belum Ada Tes yang Bisa Menyatakan Pasien COVID-19 Sembuh

Ada tiga tes yang sebenarnya bisa melihat kesembuhan pasien COVID-19 secara kasar (belum pasti), yaitu PCR, antibodi serologi, dan kultur virus.

Tes PCR memang mampu mendiagnosis. Sayangnya, tes ini tidak bisa membedakan mana virus yang masih aktif dan mati.

Untuk antibodi serologi, tes ini digunakan untuk melihat perjalanan penyakitnya. Nilai IgM (immunoglobulin M) yang turun dan IgG (immunoglobulin G) yang naik jadi indikasi bahwa pasien berada jauh dari masa infeksi.

Sedangkan, tes kultur virus memang mampu melihat apakah virus masih aktif atau tidak di dalam tubuh.

Namun, tes ini sangat susah dilakukan dan memakan waktu lama. Bahkan, hanya laboratorium berstandar tinggi yang bisa memfasilitasinya.

Karena itulah, daripada mengandalkan tes yang sulit, para ahli menyatakan kesembuhan dengan kriteria sebagai berikut:

  • Lebih dari 15 hari terbebas dari gejala (untuk OTG dan gejala ringan ke sedang).
  • Lebih dari 15 hari bebas gejala dan hasil PCR negatif (untuk gejala berat ke kritis).

Jadi, bagi Anda yang sudah tidak bergejala dan punya hasil PCR positif, jangan langsung panik, ya. Hal yang penting, tetap terapkan protokol kesehatan agar tidak kembali terinfeksi.

Bila ingin konsultasi lebih lanjut seputar COVID-19, gunakan fitur Tanya Dokter dengan dokter pilihan. Anda juga bisa mengetahui info tes PCR dan RS rujukan di KlikDokter!

(FR/AYU)

virus corona