Apa yang Anda ingat ketika mendengar kata corona? Tentu, ini bukan jenis mobil yang beken pada tahun 90-an. Kali ini, kita berhadapan dengan virus corona. Awal tahun 2020 ini masyarakat Asia dihebohkan akan kemunculan virus tersebut. Seberapa bahaya dan bagaimana cara mengatasinya?
Beberapa waktu lalu (8/1) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan surat kewaspadaan terkait munculnya penyakit pneumonia (radang paru) yang tidak diketahui penyebabnya. Bahkan, surat diberikan kepada sektor perhubungan, yakni pihak bandara dan pelabuhan.
Penyakit pneumonia tersebut diduga berasal dari virus corona. Tentunya, ini membuat sejumlah masyarakat Indonesia penasaran soal parasit yang bisa mengganggu kesehatan ini.
Dari Mana Wabah Virus Corona Muncul?
Anda pun bertanya-tanya mengapa virus corona bisa menjadi wabah yang harus diperhatikan secara khusus? Sebenarnya, dilansir dari CNN, parasit tersebut terdeteksi di Tiongkok pada hari Minggu (5/1) lalu.
Dilansir dari The Guardian, sekitar 41 orang didiagnosis terkena pneumonia secara waktu yang hampir berdekatan. Para penderita tersebut tinggal di dekat pasar ikan Kota Wuhan, Tiongkok. Pada saat itu, penyebabnya masih misterius.
Hingga Senin (13/01), tujuh orang masih dalam kondisi kritis. Sementara itu, berdasarkan analisis laboratorium, pejabat kesehatan di Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyimpulkan, infeksi penyakit yang mirip pneumonia itu disebabkan oleh coronavirus.
Data terbaru pada hari Kamis(16/01) menyebutkan bahwa ada dua orang pasien virus corona yang meninggal dunia. Sedangkan, ada lima orang lainnya yang masih dalam kondisi kritis. Lalu, 12 orang dinyatakan sembuh dan sudah keluar dari rumah sakit.
Artikel Lainnya: Ternyata, Penyakit Misterius di Cina Disebabkan oleh Virus Corona!
Mengapa Indonesia Ikut Waspada akan Virus Corona?
Virus corona menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini. Hal tersebut disebabkan parasit ini sudah sampai Thailand dan Jepang setelah sebelumnya menyebar di Tiongkok. Sedangkan, masyarakat Indonesia juga banyak yang melancong ke dua negara tersebut. Jadi, ada kemungkinan virus bisa berpindah ke WNI tanpa disadari.
Dilansir dari The New York Times, seorang pasien coronavirus dilaporkan terdeteksi di Thailand minggu lalu. Pasien tersebut sebelumnya berkunjung ke daerah Wuhan. Bahkan, berjalan-jalan di pasar-pasar tradisional yang kemungkinan beberapa barang terjual terjangkit parasit tersebut.
Laporan serupa terkait pasien coronavirus juga datang dari Jepang. Pada (6/1), seorang pria asal Tiongkok yang tinggal di Prefektur Kanagawa dinyatakan positif mengalami pneumonia misterius.
Pria tersebut mengalami demam setelah melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, Tiongkok. Namun, pasien virus corona ini sudah sembuh setelah lima hari. Beberapa kasus di luar Tiongkok inilah yang membuat Pemerintah Indonesia berjaga-jaga.
Kewaspadaan ditingkatkan di bandara untuk orang yang datang dari Tiongkok, Thailand, dan Jepang. Keamanan juga diperketat dengan imbauan untuk memasang thermal scanner (pemindai suhu tubuh) terutama di Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma.
Bagaimana Cara Infeksi Virus Corona?
Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, virus ini sebenarnya masih satu keluarga dengan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Sebagai informasi, kata corona pada virus tersebut berasal dari bahasa Latin yang berarti mahkota. Dinamakan corona sesuai dengan bentuk virus tersebut yang jika dilihat menggunakan mikroskop tampak seperti mahkota.
Dilansir dari laman resmi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), virus corona pertama kali diisolasi pada tahun 1965. Virus ini diambil dari cairan hidung seorang anak dengan gejala pilek. Biasanya, pilek disebabkan Rhinovirus atau virus influenza.
Namun sayangnya, sampai saat ini dokter masih sulit untuk membedakan antara gejala infeksi rhinovirus, virus influenza, dan coronavirus.
Artikel Lainnya: Pneumonia, Penyakit Paru yang Bisa Sebabkan Kematian
"Coronavirus ini menyerang ke pernapasan. Jadi penyakit ini seperti flu tapi versi yang parahnya kalau bisa dibilang," jelas dr. Devia Irine Putri.
"Virus corona itu dapat ditularkan dari binatang lalu ke orang. Biasanya binatang yang dimaksud adalah dari kucing. Namun, ada kemungkinan bisa juga dari manusia. Misalnya, lewat bersin atau terpapar ingus penderita," sambungnya.
Terkait gejalanya, corona virus menyerupai flu biasa, seperti demam, batuk. Hanya saja, virus ini biasanya menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas alias sangat susah bernapas. Sampai kalau parah bisa menyebabkan pneumonia, infeksi di paru-paru.
"Karena mirip flu biasa, penyakit ini sangat berbahaya. Kita biasanya tidak tahu terkena corona atau tidak. Kalau benar-benar terkena, harus segera diisolasi karena takutnya terjadi penyebaran. Untuk mencegahnya, jangan pergi ke negara yang sedang endemik. Pastikan cuci tangan, jaga kebersihan, dan pakai masker cara utama mencegahnya," tegas dr. Devia Irine Putri.
"Hati-hati juga makan daging yang mentah karena penyebarannya bisa dari hewan. Meskipun paling banyak virus ini terjadi karena dari kucing," sarannya.
Ini Pertolongan Pertama Bila Terjangkit Virus Corona
Pastinya semua tidak ada yang mau terkena penyakit ini. Sebab, penyakit ini sangat berbahaya. Menjadi berbahaya karena mirip flu biasa yang membuat kita sering menyepelekannya.
Jika (amit-amit) sampai terkena virus corona, ada pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan. Berikut caranya menurut dr. Devia Irine Putri.
- Istirahat yang cukup. Jangan beraktivitas dulu sebelum sembuh.
- Minum air putih yang banyak. Disarankan untuk delapan gelas per hari.
- Minum obat penurunan demam, seperti paracetamol atau ibuprofen.
"Kalau keadaannya susah karena sangat sesak pernapasannya, batuknya dahaknya parah banget, dan penurunan kesadaran harus langsung dibawa ke rumah sakit. Ini karena orang yang terkena virus ini mesti diisolasi," tegas dr. Devia.
Ya dalam hal ini kewaspadaan adalah hal yang paling utama dari kita semua. Jika mendapati diri Anda atau orang di sekitar sudah flu dan ditambah mengeluhkan sesak napas, segera bawa berobat ke dokter untuk memastikan penyakitnya.
Jangan ragu untuk bertanya soal virus corona ini ke para dokter. Bisa langsung konsultasi atau lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Ayo tingkatkan kewaspadaan dengan memperkuat kesehatan tubuh.
(AYU/RPA)