Covid-19

Industri Rokok Terbesar Ikut Membuat Vaksin COVID-19

Tamara Anastasia, 05 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tidak hanya organisasi kesehatan saja yang berlomba-lomba menemukan vaksin untuk virus corona. Tapi, industri rokok terbesar juga ikut membuat vaksin COVID-19.

Industri Rokok Terbesar Ikut Membuat Vaksin COVID-19

Kini, dunia sedang dilanda pandemi virus corona yang sudah menginfeksi lebih dari 1 juta penduduk di dunia. Berbagai organisasi kesehatan berlomba-lomba untuk menemukan vaksin COVID-19. Tak mau ketinggalan, perusahaan rokok terbesar di dunia juga ikut bikin!

Dikutip dari CNN Business, pembuat rokok Camel, Lucky Strike, dan Pall Mall sedang mencoba produk terbaru yang disebut sebagai vaksin coronavirus.

British American Tobacco (BTAFF) mengatakan bahwa Rabu lalu, anak perusahaannya yakni Kentucky BioProcessing sedang mengerjakan vaksin potensial untuk coronavirus yang dapat diproduksi di pabrik yang ada laboratorium tembakau.

Perusahaan biotek tersebut yang pernah membantu mengembangkan pengobatan Ebola eksperimental pada 2014, bergabung dengan beberapa perusahaan lain demi berlomba untuk mengembangkan vaksin untuk COVID-19.

Pengembangan vaksin biasanya memakan waktu bertahun-tahun. Tetapi, para ilmuwan dan otoritas pemerintah berharap untuk mempercepat proses pencegahan virus muncul lagi.

Sehingga, para ilmuwan pun optimis akan menemukan obat virus COVID-19 dalam waktu 18 bulan.

Sampai saat ini, BTAFF mengatakan bahwa vaksin virus corona ini masih dalam tahap uji coba pada hewan dan sedang berusaha untuk menjajaki kemitraan dengan lembaga pemerintah untuk membawa vaksin ini ke studi klinis.

“Pengembangan vaksin ini adalah pekerjaan yang menantang dan kompleks untuk dilakukan. Tapi kami percaya bahwa kami telah membuat terobosan signifikan dengan teknologi dari pabrik tembakau,” ujar David O’Reilly selaku Direktur Penelitian Ilmiah British American Tobacco.

“Jika uji klinis ini berlanjut, maka perusahaan berharap bisa memproduksi hingga 3 juta dosis vaksin per minggu yang dimulai pada bulan Juni mendatang,” tambah David.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

1 dari 2

Pembuatan Vaksin dari Tanaman untuk COVID-19 oleh Medicago dan PMI

Medicago, yang merupakan sebuah perusahaan biofarmasi yang berkantor pusat di kota Quebec, mengumumkan bahwa mereka telah berhasil memproduksi Virus-Like Particle (VLP) dari coronavirus hanya 20 hari setelah memperoleh gen SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan penyakit COVID-19).

Produksi VLP adalah langkah pertama dalam mengembangkan vaksin untuk COVID-19, yang sekarang akan menjalani pengujian praklinis untuk keamanan dan kemanjuran.

Setelah penelitian ini selesai, Medicago berharap untuk berdiskusi dengan badan kesehatan yang tepat untuk memulai uji coba pada manusia di musim panas (Juli atau Agustus) 2020.

Medicago juga menggunakan platform teknologinya untuk mengembangkan antibodi terhadap SARS-CoV-2.

Perusahaan ini bekerjasama dengan Pusat Penelitian Penyakit Menular Universitas Laval yang dipimpin oleh dr. Gary Kobinger yang membantu mengembangkan vaksin dan perawatan untuk Ebola.

Selain itu, produsen rokok besar lainnya yakni, Philip Morris International (PMI) juga berupaya untuk merancang vaksin COVID-19. PMI dan Medicago membuat kemajuan yang signifikan dalam memproduksi vaksin dari tanaman untuk COVID-19.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

2 dari 2

Efektifkah Vaksin Ini untuk Mengatasi Virus COVID-19?

Dokter Jessica Florencia mengatakan, sampai saat ini belum ada penelitian pasti yang menemukan vaksin COVID-19.

Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh perusahaan tembakau tersebut mungkin bisa saja terjadi. Ini dikarenakan ada porsi genetik virus yang disuntikan ke tanamanan dan menciptakan antigen.

“Virus ini memiliki porsi-porsi genetiknya. Nah, porsi genetik ini nanti akan dikloning dan kemudian disuntikkan ke tanaman sehingga terbentuk antigen. Antigen adalah suatu zat yang dapat memicu terciptanya antibodi.

Uji coba vaksin ini pun masih dilakukan pada binatang. Sehingga, masih membutuhkan penelitian tahap lanjutan.

“Sampai sekarang belum ada obat yang terbukti ampuh mengatasi virus corona. Umumnya, pasien positif virus corona yang dirawat akan diberikan obat sesuai gejala dan beberapa obat lainnya yang juga dianjurkan oleh tim medis, seperti hidroklorokuin dan antiviral,” tambah dr. Jessica.

Jika Anda memiliki keluhan yang mirip dengan gejala virus corona (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan sesak napas), maka jangan ragu untuk memeriksakan hal ini ke rumah sakit.

KlikDokter bekerjasama dengan Kemenkes dan BNPB dalam membantu menekan angka persebaran virus corona.

Konsultasi lebih cepat dengan dokter lewat Live Chat 24 jam di aplikasi, dan pakai Cek Corona Online bila Anda khawatir terjangkit COVID-19. Ikuti terus info kesehatan dari KlikDokter!

(FR/RPA)

virus corona
vaksin