Inggris menemukan dua varian virus corona baru yang menimbulkan kekhawatiran bagi para peneliti.
Menurut peneliti, mutasi virus ini diperkirakan membuat COVID-19 menjadi lebih cepat menular dan vaksin yang tersedia pun tak lagi efektif. Untuk tahu informasi selengkapnya, simak ulasan serta tanggapan dokter berikut ini.
Dua Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris
Dilansir dari Al Jazeera, mutasi virus corona di Inggris pertama kali diidentifikasi di wilayah Kent pada September 2020. Mutasi terbaru virus corona ini disebut sebagai varian B117.
Varian B117 ditemukan 70 persen lebih gampang menular, bermutasi, dan diperkirakan bakal menjadi strain virus dominan di seluruh dunia.
Perlu diketahui, mutasi virus corona dibagi menjadi dua kelompok, yakni Variant of Concern (varian yang menjadi perhatian) dan Variant under Investigation (sedang diselidiki).
Apabila varian virus corona dianggap memiliki sifat epidemiologis, imunologis, atau patogenik, maka penyelidikan formal dimulai.
Dalam proses penyelidikan, mutasi virus akan dikelompokan sebagai Variant Under Investigation atau VUI dengan keterangan tahun, bulan, dan nomor.
Setelah diamati oleh peneliti, mutasi baru tersebut dapat dikategorikan sebagai Variant of Concern atau VOC.
Artikel Lainnya: Mutasi Baru Virus Corona, Mampukah Vaksin Menangkalnya?
Baru-baru ini, ada dua varian virus corona baru yang ditemukan di Inggris. Kedua varian virus tersebut memiliki beberapa kesamaan dengan virus yang ada di Afrika Selatan dan Brasil.
Diwartakan dari Reuters, salah satu varian virus corona yang ditemukan di Bristol, ditetapkan ke dalam kelompok VOC 202102/02 oleh The New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group.
Sementara virus corona lain yang diidentifikasi di Liverpool, masuk ke dalam kategori penyelidikan dengan nama VUI 202102/01.
Kedua varian virus ini diketahui merupakan mutasi dari E484K yang terlihat di bagian protein lonjakan virus. Mutasi E484K ini ditemukan juga pada varian B117.
Para ilmuwan percaya, mutasi E484K dapat membantu virus corona menghindar dari antibodi tubuh dan berpotensi mengurangi kemanjuran vaksin.
Public Health England menyatakan sudah ada 76 kasus COVID-19 yang berhubungan dengan dua varian virus tersebut.
Kendati begitu, mereka tetap yakin bahwa vaksin yang tersedia masih efektif digunakan untuk varian VUI 202102/01 dan VOC 202102/02.
Artikel Lainnya: Awas, Anda Bisa Kena Infeksi Dua Varian Virus Corona Sekaligus!
Apakah Varian Virus Corona ini Semakin Berbahaya?
Mengenai seberapa berbahaya kemunculan varian virus corona yang baru, dr. Devia Irine Putri punya pendapat tersendiri.
“Belum bisa dipastikan virus corona varian baru ini berbahaya. Karena belum ada penelitian yang jelas. Di Inggris masih merilis penelitian awal dan masih terbatas sekali datanya,” ucap dr. Devia.
Menurut dr. Devia saat ini para ilmuwan masih meneliti dan mempelajari lebih lanjut tentang bahaya virus ini.
Misalnya, mempelajari apakah varian baru ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah atau tidak.
Selain itu, peneliti juga melihat apakah virus varian baru ini dapat mengurangi efektivitas vaksin yang sudah ada. Itu semua masih diteliti lebih dalam lagi oleh para ilmuwan.
Oleh karena itu dr. Devia berpesan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. And wajib memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi dengan orang lain.
“Mutasi corona bisa saja terjadi, yang bisa diwaspadai adalah penyebarannya agar tidak semakin meluas. Sebaiknya tetap lakukan 5M dengan ketat,” kata dr. Devia.
Ketahui perkembangan virus corona terbaru dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda bisa memanfaatkan fitur LiveChat 24 Jam untuk berkonsultasi dengan dokter.
(OVI/AYU)