Alami mimpi buruk, siapa yang tidak pernah? Rasanya sebagian besar manusia pasti pernah alami mimpi buruk atau yang dalam bahasa gaulnya disebut dengan nightmares. Tapi, sadarkah Anda bahwa intensitas mimpi buruk semakin tinggi dirasakan oleh banyak orang ketika pandemi virus corona ini berlangsung?
Banyak Orang Mengalami Mimpi Buruk Saat Pandemi Coronavirus
Seperti diceritakan oleh salah satu orang teman dengan inisial E, yang membagikan pengalaman mimpi buruknya atau vivid dream yang seolah seperti nyata selama pandemi virus corona ini.
“Nggak tahu ya, tapi mimpinya beneran seperti kisah nyata. Apa karena lagi corona makanya jadi sering mimpi buruk. Yang jelas, kemarin malam aku mimpi banyak bahkan setengah populasi manusia di Jakarta meninggal nggak tahu karena apa. Bahkan orang tua ku sendiri saja juga meninggal. Bangun-bangun keringat dingin. Asli serem banget, ” cerita E dalam grup chat whatsapp.
Tidak hanya E, seorang teman lainnya di dalam satu grup chat yang sama juga menceritakan mimpi buruknya. Bahkan mimpi yang dialami memiliki cerita yang hampir sama setiap malamnya.
“Ih, sama tau. Aku juga mimpi buruk terus. Padahal sudah doa tiap malam, tapi tetap saja mimpinya seram bahkan sama setiap malamnya. Dunia jadi gelap, sepi, sunyi, kayak nggak ada kegiatan sama sekali. Orang-orangnya dingin, nggak ada yang ngomong satu sama lain. Tapi tiba-tiba nanti ada rama-ramai, nggak tahu ada apaan, ” ujar J, yang juga teman dari E.
Ya, mimpi buruk memang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Isi dari mimpi buruk sendiri sebenarnya bervariasi pada setiap orang. Ada yang mimpinya terus berulang seperti kisah J, dan ada juga yang disebabkan karena pengalaman yang membuat trauma.
Hal tersebut juga dipaparkan oleh sebuah penelitian yang masih berlanjut dari Lyon Neuroscience Research Center di Perancis, yang dimulai pada bulan Maret lalu. Menurut para peneliti, pandemi virus corona telah menyebabkan seseorang lebih sering bermimpi sebanyak 35%.
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa
Selain itu, para peserta penelitian juga melaporkan, bahwa mereka mengalami mimpi buruk sebanyak 15% lebih sering.
Sebuah studi berbeda yang dilakukan oleh Associazione Italiana di Medicina del Sonno, menganalisis mimpi orang-orang Italia yang menjalani lockdown dan karantina mandiri selama wabah COVID-19.
Hasilnya ditemukan, banyak orang mengaku sering mengalami mimpi buruk serta parasomnia (gangguan tidur) yang juga diikuti dengan gejala gangguan stres pasca-trauma.
"Tidak heran, beberapa tahun lalu saat gempa L’Aquila tahun 2009, orang-orang juga mengalami mimpi buruk dan itu bergantung pada kedekatan lokasinya dengan pusat gempa,” ujar Luigi De Gennaro, dosen psikologi fisiologis di Universitas Roma.
Hal ini juga diperkuat dengan kesimpulan penelitian Lyon di atas sebelumnya. Menurut hasil penelitian tersebut, orang yang punya kedekatan dengan ancaman pandemi, kemungkinan besar lebih sering mengalami mimpi buruk.
Misalnya dokter, perawat, orang yang tinggal dekat rumah sakit khusus pandemi, atau orang yang terkena dampak harus karantina mandiri dan lockdown, jadi dapat bermimpi buruk lebih sering.
Hubungan Mimpi Buruk dengan Pandemi Virus Corona
Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog mengatakan, mimpi buruk terjadi ketika Anda sedang tidur dalam fase REM atau Rapid Eye Movement (gerakan mata cepat). Tidur REM berlangsung semakin lama seiring berjalannya malam, sehingga mimpi buruk sering terjadi di subuh atau pagi harinya.
“Orang yang mimpi buruk biasanya terjadi karena adanya tekanan atau stres yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Atau mungkin karena mereka punya pengalaman traumatic yang buat dirinya jadi kepikiran terus,” ujar Ikhsan saat diwawancarai
“Ya, memang benar intensitas mimpi buruk bisa meningkat ketika pandemi seperti sekarang ini. Terutama bagi mereka yang memiliki banyak kegiatan di luar rumah, mimpi buruk bisa sangat mungkin terjadi, ” kata Ikhsan.
Ketika seseorang biasa pergi ke luar rumah, nongkrong bersama kerabat, bersosialisasi dengan orang, lalu tiba-tiba harus diam di dalam rumah dalam jangka waktu yang lama, ini bisa meningkatkan rasa cemas, gelisah dan stres. Menurut Ikhsan, inilah yang nantinya bisa menimbulkan mimpi buruk.
“Ada perubahan-perubahan mayor. Kalau nggak ada pandemi virus corona kan mereka bisa keluar rumah dengan bebas. Tapi sekarang, mereka merasa dikekang karena harus diam di rumah. Akibat dari perubahan mayor atau perubahan besar inilah mimpi buruk bisa terjadi pada beberapa orang, ” tambahnya.
Sama halnya dengan pendapat Patrick McNamara, dosen neurologi di Boston University School of Medicine, seperti dikutip dari National Geographic. Menurutnya, hidup di saat pandemi coronavirus mungkin berubah karena meningkatnya stres selama masa isolasi. Ketika kita banyak mengalami cemas dan kurang beraktivitas karena harus di rumah saja, ini dapat menurunkan kualitas tidur dan memengaruhi isi mimpi seseorang.
Artikel Lainnya: Bisakah Mimpi Buruk Dihindari?
Cara Mencegah Agar Tak Mimpi Buruk Berturut-turut Selama Karantina
Nah, untuk mencegah mimpi buruk terjadi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan menurut Ikhsan, seperti:
- Lakukanlah kegiatan yang menyenangkan seperti menyalurkan hobi yang Anda miliki. Misalnya, ketika Anda gemar memasak, maka cobalah habiskan waktu dengan memasak dan menuliskan resep-resep baru di buku jurnal.
- Lakukan meditasi atau gerakan relaksasi yang bisa buat pikiran jadi lebih tenang. Anda bisa melihat contoh-contoh gerakan meditasi di YouTube atau situs internet yang dibuat khusus untuk meditasi dan yoga.
- Buatlah suasana kamar tidur yang nyaman. Anda bisa mengatur pencahayaan kamar atau suhu ruangan kamar agar tidak terlalu panas dan terlalu dingin. Tambahkan juga diffuser yang dicampur dengan minyak esensial aromaterapi agar suasana kamar lebih menenangkan.
- Hindari minum-minuman beralkohol dan kafein berlebih setiap harinya. Kedua jenis minuman ini justru bisa buat jantung berdebar lebih cepat, dan buat rasa cemas jadi lebih mudah datang.
Demikian penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi mimpi buruk di masa pandemi coronavirus ini. Anda bisa mencoba lakukan tips di atas untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya mimpi buruk. Untuk mengetahui informasi seputar kesehatan lainnya, Anda bisa konsultasi dengan psikolog lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter. Salam sehat!
(OVI/RPA)