Berat rasanya bila harus pisah dari anak karena menjalani isolasi mandiri akibat terkena COVID-19. Hal ini dirasakan oleh selebriti tanah air, Melaney Ricardo, yang harus berpisah dari anaknya selama masa isolasi mandiri.
Dalam vlog yang diunggah di YouTube, Melaney mencurahkan kesedihannya akibat perpisahan itu. Kondisi ini tentu berpengaruh secara psikologis.
Apa saja dampak bagi psikis orang tua saat harus jauh dari anak karena isolasi mandiri? Berikut ulasannya.
Efek Psikologis Orang Tua saat Pisah dari Anak Selama Isolasi Mandiri
Berpisah dengan orang yang paling disayangi tentu bisa membuat frustrasi. Terlebih, orang yang terkena COVID-19 belum tahu kapan bisa kembali bertemu dengan orang terdekat akibat infeksi virus.
Lantas, efek psikologis apa yang paling terasa pada orang tua ketika harus berpisah dengan anaknya akibat isolasi mandiri COVID-19?
Menjawab hal ini, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, mengatakan efek yang paling menonjol adalah munculnya rasa kesepian.
“Selama ini orang tua selalu bersama anak, serta bisa mendapatkan kebutuhan perhatian dan kasih sayang secara fisik maupun emosional. Tapi, saat isolasi mandiri orang tua jadi tidak bisa menjaga anaknya langsung. Hal itu bisa menyebabkan stres dan rasa kesepian,” ujar Ikhsan.
Artikel lainnya: Pantau Isolasi Mandiri Pasien COVID-19, Pemerintah Gandeng Layanan Medis Daring
Ketika rasa sepi berujung stres dan depresi, kondisi ini bisa menjalar ke kesehatan psikologis dan fisik lainnya. Bahkan, bukan tidak mungkin muncul rasa cemas berlebihan setiap beraktivitas maupun sebelum tidur.
Orang tersebut bisa jadi mudah sakit, rentan mengalami perubahan suasana hati, bahkan bisa lebih mudah menangis karena rasa cemas tersebut.
Tips Jaga Kesehatan Mental saat Jauh dari Anak Ketika Isolasi Mandiri
Agar rasa cemas berlebihan tidak menyerang, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua saat harus berpisah dengan anaknya akibat isolasi mandiri COVID-19, yaitu:
-
Tetap Berkomunikasi
Selama menjalani isolasi mandiri, Anda tetap diperbolehkan untuk menggunakan ponsel. Gunakan kesempatan ini untuk berkomunikasi dengan anak, pasangan, dan keluarga.
Anda bisa mengajak anak video call atau telepon. Bila sedang senggang, bisa juga menemani anak sekolah online meski hanya sebatas video call.
-
Buat Games Sederhana
Berpisah bukan berarti Anda tidak bisa bermain dengan anak. Buatlah games sederhana yang bisa dilakukan secara virtual.
Misalnya, secara bergantian Anda mengucapkan satu kata, lalu anak bisa membuat kata selanjutnya dari kata yang Anda buat.
Selain itu, bisa juga bikin aktivitas sederhana misalnya membuat sesi talk show virtual yang membahas kegiatan hari itu. Minta bantuan pasangan untuk membuat permainan ini terwujud dan berjalan lancar.
Artikel lainnya: Tips Isolasi Mandiri COVID-19, Siapkan dan Lakukan Ini
-
Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan
Anda bisa menghabiskan waktu untuk menonton film, bermain games, berbelanja online, atau hal menyenangkan lain yang masih bisa dilakukan saat isolasi mandiri.
Bila Anda suka menulis, cobalah buat mini diary atau journaling tentang apa yang dijalani selama masa isolasi atau hal lain yang ingin dicurahkan.
-
Olahraga
Jangan lupa tetap berolahraga. Selain meningkatkan kesehatan fisik, olahraga juga bisa meningkatkan kesehatan mental dengan cara melepaskan hormon bahagia. Akhirnya, tubuh bisa terasa lebih relaks.
Nah, itulah beberapa cara untuk mengatasi stres saat harus pisah dari anak karena isolasi mandiri COVID-19. Tetap semangat, masa-masa sulit pasti akan berlalu! Bila Anda ingin konsultasi lebih cepat ke dokter dan psikolog, pakai Live Chat KlikDokter.
(FR/JKT)