Covid-19

Jadi Klaster Baru, 200 Siswa Secapa AD Bandung Positif Virus Corona

Tamara Anastasia, 09 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Muncul penambahan kasus yang tinggi di Jabar. Diketahui, lebih dari siswa Secapa AD Bandung positif virus corona. Simak informasi berikut ini.

Jadi Klaster Baru, 200 Siswa Secapa AD Bandung Positif Virus Corona

Penambahan kasus positif virus corona di Indonesia semakin tinggi setiap harinya. Rabu (8/7) kemarin, Indonesia kembali memecahkan rekor tertinggi, yakni ada 1.853 penambahan kasus dalam waktu 24 jam. Hasilnya, kasus positif virus corona di Indonesia saat ini menyentuh angka 68.079.

Penambahan kasus ini tidak hanya berasal dari DKI Jakarta, tapi gabungan dari beberapa provinsi lainnya seperti Jawa Timur dan Jawa Barat. Bahkan, muncul lagi  dua klaster virus corona baru yang melibatkan ratusan siswa Secapa AD di Bandung.

Pemerintah Jabar Umumkan Dua Klaster Baru Virus Corona

Berli Hamdani, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat mengatakan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung telah menjadi klaster baru penyebaran virus corona.

Berdasarkan data terakhir, penambahan angka virus corona mencapai 126 kasus, dan 105 di antaranya berasal dari institusi tersebut. Hasil ini didapat dari swab test PCR (polymerase chain reaction).

Menurut laporan tersebut, para siswa yang positif virus corona telah diisolasi di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi dan RSPAD Gatot Subroto di Jakarta.

Di samping itu, Berli Hamdani dan tim sedang melakukan tes masif ke lebih dari 20 sekolah kedinasan militer lainnya di wilayah Jawa Barat, sehingga jumlah kasus positifnya kemungkinan bisa lebih tinggi.

Tidak hanya ke sekolah kedinasan, tracing atau pelacakan juga akan dilakukan ke pondok pesantren dan sekolah swasta berbasis asrama lainnya.

Sebelum ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan adanya klaster baru virus corona yang berasal dari industri dan institusi pendidikan pemerintah.

Untuk klaster industri sendiri terdapat di pabrik teh PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Artikel Lainnya: Tak Hanya Paru, Virus Corona Bisa Rusak Jantung, Hati, dan Ginjal!

1 dari 3

Pasien Klaster Secapa AD Bandung Bisa Lebih dari 200

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pemerintah Jawa Barat akan melakukan tracing ke puluhan sekolah pendidikan militer untuk mendeteksi kasus virus corona.

Berli Hamdani mengatakan siswa yang terinfeksi virus corona di lembaga pendidikan militer itu bisa mencapai 200 orang lebih.

Menurutnya, perkiraan ini dilontarkan karena datanya belum fix dan masih dalam proses tracing.

Akan tetapi, lembaga penanggulangan COVID-19 di Jabar sudah melakukan antisipasi seperti isolasi, penyemprotan desinfektan, dan melakukan penelusuran epidemiologi oleh Dinas Kesehatan Bandung.

Artikel Lainnya: Kandungan Minyak Kayu Putih Berpotensi Jadi Obat Virus Corona

2 dari 3

Pemerintah Provinsi Jabar Tambah Kategori Baru Pemeriksaan COVID-19

Dengan adanya penambahan kasus dari instansi militer dan industri, Pemprov Jabar berencana ingin membuat kategori tambahan untuk orang-orang yang akan memeriksakan COVID-19.

Sebelumnya, tes masif virus corona dilakukan untuk mereka yang masuk dalam kategori berikut ini.

  • Kategori A, masyarakat yang berisiko tinggi tertular seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDB).
  • Kategori B, masyarakat yang profesi dan interaksi sosialnya rawan tertular virus corona.
  • Kategori C, masyarakat yang memiliki gejala sakit dan diduga penyakit COVID-19.

Lalu, apakah penambahan kategori baru ini perlu dilakukan untuk pencegahan virus corona di Bandung atau di daerah lainnya?

Menanggapi hal ini, dr. Devia Irine Putri mengatakan, “Menurutku perlu, karena ini tergolong tinggal dalam satu tempat beramai-ramai. Jadi tetap harus ada protokol kesehatannya salah satunya cek rapid test.”

“Sebelum orang tersebut masuk asrama, kan, kita nggak tahu dia bertemu atau kontak dengan siapa saja. Jadi mungkin saja terpapar dan tanpa gejala sebelumnya. Kalau memang hasil rapid-nya positif, bisa ditindak lanjuti dengan pemeriksaan swab dan isolasi. Jadi akan terkendali,” jelas dr. Devia.

Artikel Lainnya: Kabar Baik, Vaksin Virus Corona Buatan Indonesia Siap Produksi Tahun Depan

3 dari 3

Pemprov Jabar akan Periksa Sekolah atau Institusi Berbasis Asrama

Melihat kasus yang terjadi di Secapa AD Bandung, sekolah atau institusi berbasis asrama memang jadi salah satu tempat berisiko terjadinya penularan COVID-19.

Dokter Devia pun setuju akan hal ini. Sebab menurutnya, ketika Anda berada di dalam satu asrama, maka kedekatan antar satu siswa memang tidak bisa dihindari.

“Anda satu kamar, satu meja makan, satu sekolah, satu lingkungan, jelas ini interaksinya akan sangat dekat. Jadi, jika dikatakan sekolah atau institusi berbasis asrama bisa jadi tempat penularan virus corona, ya, bisa saja. Makanya harus benar-benar diperketat aturannya, dan bagi mereka yang positif virus corona, harus segera diisolasi agar tidak menular ke yang lain,” kata dr. Devia.

Bila Anda masih memiliki hal yang mengganjal soal COVID-19. Bisa langsung konsultasi dengan Dokter Spesialis via LiveChat di aplikasi KlikDokter atau langsung membaca artikel kesehatan yang sudah tersedia.

KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan BNPB  untuk menekan angka persebaran virus corona. Semoga pandemi ini segera usai!

(OVI/AYU)

virus corona