Covid-19

Jangan Lalai Protokol Kesehatan Walau Sudah Divaksinasi COVID-19!

Tri Yuniwati Lestari, 15 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada beberapa alasan protokol kesehatan tetap wajib dijalankan kendati vaksin corona sudah tersedia. Ini Alasannya!

Jangan Lalai Protokol Kesehatan Walau Sudah Divaksinasi COVID-19!

Indonesia secara resmi memulai program vaksinasi COVID-19 pada Rabu (13/1) kemarin. Presiden Joko Widodo juga telah menjadi orang yang menerima dosis vaksin tahap pertama.

Vaksin Sinovac yang dipilih telah memiliki izin Emergency Use Authorization dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Seperti yang diungkapkan oleh Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers Update Perkembangan Vaksin COVID-19 secara virtual pada Minggu (03/1).

Program vaksin akan dilakukan selama 15 bulan dan dibagi menjadi dua tahap, yakni dimulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022 mendatang.

Waktu ini terbilang cukup panjang, mengingat pemerintah perlu melakukan persiapan untuk memberikan vaksin kepada masyarakat luas.

Kendati vaksin sudah tersedia dan mulai diedarkan, bukan berarti masyarakat bisa mengendurkan protokol kesehatan yang setahun ini telah digaungkan.

Untuk memahami apa yang harus dilakukan setelah menerima vaksin COVID-19, simak pembahasan berikut ini.

Artikel Lainnya: Mau Pandemi COVID-19 Usai? Ketahui Pentingnya 3M dan 3T!

1 dari 3

Mengapa Muncul Perasaan Lega Sehabis Divaksinasi?

Dengan adanya vaksin, ini menjadi salah satu titik awal dari kepastian yang selama ini dinantikan.

Dijelaskan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, rasa lega yang dirasakan setelah vaksinasi umumnya disebabkan karena informasi yang didapat orang tersebut.

Informasi kebanyakan menyebut bahwa vaksin membuat tubuh seseorang menjadi kebal terhadap virus atau tak bisa terinfeksi. Dengan informasi yang ia baca dan diyakini, maka bisa muncul perasaan lega dan tenang setelah vaksinasi.

Lalu, apakah merasa lega setelah menerima vaksin dapat membahayakan? Menjawab pertanyaan itu, Psikolog Ikhsan mengatakan kelegaan atau ketenangan setelah divaksinasi memang tidak ada salahnya. Namun, hal itu dapat membuat seseorang menjadi lalai.

“Oleh karena itu, penting untuk benar-benar memahami apa itu vaksin dan bagaimana cara kerja dari si vaksin agar tidak lengah dan tidak menganggap enteng virus meskipun setelah divaksinasi,” kata Ikhsan.

Artikel Lainnya: Pantangan Minum Alkohol Usai Divaksinasi COVID-19, Ini Faktanya!

2 dari 3

Pentingnya Protokol Kesehatan Meski Sudah Ada Vaksin

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, menjalankan protokol kesehatan setelah divaksinasi adalah suatu keharusan. Pasalnya, vaksin bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah penyakit, termasuk COVID-19.

“Vaksin COVID-19 tidak bisa menjamin seseorang tidak akan terkena penyakit tersebut. Vaksin hanya bisa menurunkan risiko kita terkena penyakit. Dalam konteks COVID-19, risiko terkena COVID-19 yang bergejala bisa lebih rendah,” kata dr. Sepriani.

Perlu diketahui, setelah menerima vaksin COVID-19, tidak semata-mata seseorang langsung kebal terhadap virus. Tubuh perlu waktu untuk membentuk antibodi (kekebalan tubuh) untuk melawan virus.

Disamping itu, dilansir dari Huffington Post, vaksinasi untuk mencegah virus corona akan memakan waktu sekitar satu bulan. Proses dinyatakan selesai setelah Anda mendapatkan suntikan kedua.

Vaksin COVID-19 kemungkinan baru akan efektif mencegah risiko terkena coronavirus hingga parah dalam waktu sekitar satu bulan.

Ini karena tubuh membutuhkan waktu untuk membangun respons kekebalan yang membuat Anda tetap aman dan terlindungi dari penyakit.

Jadi, ketika Anda tidak menaati protokol kesehatan setelah baru saja divaksinasi, risiko untuk tertular virus corona tetap ada.

“Karena jumlah orang yang divaksinasi belum ke semua orang di Indonesia, maka herd immunity jelas belum tercapai. Maka itu, tetap perlu dilakukan protokol kesehatan,” lanjut dr. Sepriani.

Artikel Lainnya: Dilarang Pulang Usai Vaksinasi Virus Corona, Ini Alasannya

Di samping itu, ada pula beberapa alasan lain mengapa protokol kesehatan tetap wajib dijalankan kendati sudah ada vaksin.

  • Butuh Waktu untuk Distribusi Vaksin

Masyarakat perlu mengingat, vaksin yang ada di Indonesia saat ini belum bisa digunakan secara massal.

Selain itu, pemerintah sendiri juga masih memberikan vaksin kepada kelompok mana saja yang jadi menjadi prioritas. Jumlah vaksin yang masih terbatas saat ini tentu tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.

“Kita juga butuh waktu untuk distribusi vaksin. Jadi, sembari menunggu dapat vaksin, tetap harus terapkan protokol. Setelah mendapat vaksin pun tetap harus ikuti protokol kesehatan,” saran dari dr. Devia Irine Putri.

  • Tidak Berarti Kebal 100 Persen terhadap COVID-19

Hingga saat ini, belum ada pengembang yang menyebut vaksin buatannya 100 persen efektif menghasilkan kekebalan dari virus corona.

Seseorang mungkin bisa akan tetap sakit, namun dengan gejala yang ringan atau sedang setelah menerima vaksin.

Hal tersebut pun masih belum dapat sepenuhnya dipastikan, mengingat COVID-19 merupakan penyakit baru yang acap kali berubah.

Artikel Lainnya: Alasan Lansia Tidak Jadi Prioritas Utama Vaksin COVID-19

3 dari 3

Protokol Kesehatan yang Wajib Dipatuhi

Menurut dr. Devia, terdapat tiga protokol kesehatan yang tetap wajib dijalankan masyarakat ketika sudah tersedianya vaksin COVID-19.

- Memakai Masker

Dalam beberapa kasus, pemakaian masker secara rutin telah menyelamatkan sebagian besar orang dari infeksi virus corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga semakin mengetatkan aturan pemakaian masker. Beberapa aturannya, antara lain:

  • Tetap kenakan masker saat menerima tamu di rumah jika tidak memiliki ventilasi udara yang baik atau tidak bisa menjaga jarak sesuai ketentuan.
  • Di ruangan mana pun tanpa ventilasi memadai, seseorang wajib memakai masker.

Di samping itu, Anda juga perlu berhati-hati dalam membuang masker. Jangan buang bekas masker sembarangan, karena potensi penularan virus bisa saja terjadi.

Virus yang menempel di masker dapat menginfeksi orang karena tak sengaja menyentuhnya.

Artikel Lainnya: Efikasi dan Efektivitas Vaksin COVID-19, Ini Bedanya

- Mencuci Tangan

Setelah beraktivitas atau menyentuh sesuatu, disarankan untuk terus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika tidak ada sabun dan air mengalir, gunakanlah hand sanitizer.

Upaya tersebut terbukti dapat membunuh virus yang kemungkinan menempel di tangan.

- Menghindari Kerumunan

Hampir tak terhitung berapa banyak kerumunan yang menyebabkan klaster penyebaran COVID-19 di Indonesia.

Pada masa pandemi ini, ada baiknya Anda tetap menjaga jarak dan berhati-hati. Pasalnya, dalam kerumunan tersebut, Anda tidak dapat memastikan siapa saja yang diam-diam telah terinfeksi COVID-19.\

Mematuhi protokol kesehatan yang berlaku merupakan kunci untuk meningkatkan efektivitas vaksin yang nantinya akan diberikan ketika waktunya tiba. Oleh karena itu, jangan sampai lupa untuk terus mematuhinya, ya!

Punya pertanyaan tentang vaksin COVID-19 atau protokol kesehatan selama pandemi? Anda dapat berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

virus corona