Semenjak pandemi virus corona merebak, dokter dan pemerintah sering mengimbau masyarakat untuk menjaga serta meningkatkan kekebalan tubuh agar tak terinfeksi.
Akan tetapi, sebuah penelitian terbaru mengatakan sistem imun atau kekebalan tubuh pria lebih lambat dalam merespon virus.
Alhasil, jumlah pria yang terkena COVID-19 dan meninggal lebih banyak jika dibandingkan wanita. Benarkah demikian? Simak pembahasannya lewat ulasan berikut ini.
Penyebab Risiko Kematian Pria Akibat COVID-19 Lebih Besar dari Wanita
Penelitian yang dilakukan oleh University of Washington di Amerika Serikat menemukan sistem kekebalan tubuh pria lebih lambat dalam merespons virus.
Hal inilah yang membuat pria lebih berisiko tinggi meninggal dunia saat terkena COVID-19.
Ketika dibandingkan dengan wanita berusia di bawah 60 tahun, sistem imun wanita dapat langsung mencegah dan menyerang virus corona yang masuk saat itu juga.
Sedangkan pada pria, kekebalan tubuhnya butuh waktu tiga hari untuk bisa menghasilkan sel T untuk melawan virus corona. Sel T ini dihasilkan oleh sel darah putih untuk menghancurkan virus dan bakteri di dalam tubuh.
Soal ini, berikut penjelasan dr. Devia Irine Putri, "Kalau dari penelitian sebelumnya memang dikatakan imun wanita lebih kuat dibanding pria. Ini berhubungan erat dengan faktor genetik dan hormon seks seperti hormon estrogen, progesteron, serta testosteron yang berperan penting membangun sistem imun. Lalu, ada faktor lingkungan seperti merokok, alkohol, sampai faktor psikologi"
Sama seperti tanggapan dr. Devia, penelitian juga menerangkan bahwa hasil laporan ini disebabkan oleh faktor hormon seks.
Pasalnya, hormon seks bersifat penting untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh yang kuat dan cepat dalam merespons penyakit.
Sayangnya, jumlah hormon seks, seperti testosteron, progesteron, dan estrogen di dalam tubuh pria lebih sedikit jika dibandingkan wanita.
Inilah alasan mengapa kekebalan tubuh pria tak sehebat wanita dalam melawan virus corona. Ketika sistem kekebalan tak kuat melawan suatu penyakit, tubuh pun bisa langsung drop dan fatal akibatnya.
Tak hanya itu, kebiasaan merokok yang banyak dilakukan pria juga menjadi salah satu faktor yang membuat sistem kekebalan tubuhnya tak sekuat wanita saat berhadapan dengan virus corona.
Artikel Lainnya: Penasaran, Ini Cara Sistem Imunitas Tubuh Bereaksi Saat Ada COVID-19!
Apakah Jenis Kelamin Pengaruhi Kekuatan Imun Tubuh?
Dokter Devia mengatakan jenis kelamin memang bisa saja memengaruhi imun tubuh seseorang. Hanya saja, sistem kekebalan tubuh bukan suatu hal yang bisa dipahami secara sederhana.
"Kalau ditanya jenis kelamin mempengaruhi atau tidak, jawabannya bisa. Tapi juga melibatkan faktor-faktor lain," ungkap dr. Devia Irine.
"Karena sistem imunitas tubuh sendiri kompleks melibatkan fungsi-fungsi selular dan yang lainnya. Seperti imunitas adaptive dan innate keduanya punya mekanisme berbeda," sambungnya.
Jadi, jenis kelamin memang berperan dalam memengaruhi sistem imun tubuh. Namun, porsinya tidak banyak serta sulit dipastikan secara mutlak.
Masih banyak hal-hal lain seperti kebiasaan atau kondisi kesehatan yang memengaruhi seberapa kuat imun tubuh seseorang.
Artikel Lainnya: Cegah Corona dengan Tingkatkan Imun Tubuh Anda
Hal Lain yang Memengaruhi Kekuatan Imun Tubuh
Dibanding jenis kelamin, ada banyak hal lain yang lebih memengaruhi kuatnya sistem kekebalan tubuh. Antara lain seperti berikut:
-
Gaya Hidup
Kata dr. Devia, sistem imun yang kuat bisa dipengaruhi dari apa yang kita makan dan seberapa sering kita beraktivitas fisik.
Ini karena orang yang memiliki sistem imunitas baik pada dasarnya punya kebiasaan makan yang sehat dan rutin berolahraga minimal 30 menit per hari.
-
Kebiasaan
Kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol juga menjadi penentu sistem kekebalan tubuh Anda kuat atau tidak.
Menurut beberapa laporan penelitian, perokok dan peminum alkohol ditemukan punya sistem kekebalan tubuh lebih rendah dibanding mereka yang tidak melakukan hal tersebut.
Artikel Lainnya: Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum Sering Menyerang
-
Stres atau Depresi
Jangan sepelekan stres! Jika tidak diatasi dan dikelola dengan baik, stres bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun. Nantinya, orang yang mengalami stres atau depresi lebih mudah terserang penyakit.
Ketika terserang stres, hormon kortisol akan keluar lebih banyak sehingga menyulitkan sistem kekebalan tubuh bekerja maksimal.
-
Memiliki Kondisi Medis Tertentu
Ketika punya kondisi kronis seperti diabetes atau penyakit autoimun, sel imun tubuh pasti tidak bekerja sebaik saat masih sehat.
Maka itu, beberapa orang yang punya penyakit kronis rentan mengalami komplikasi karena imun tubuhnya tak kuat menghalau penyakit lain yang masuk ke tubuh.
-
Waktu Tidur Cukup
Jam tidur yang cukup ternyata punya manfaat penting untuk menguatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Tak heran mengapa para dokter dan ahli menyarankan kita untuk selalu tidur minimal 8 jam sehari.
Karena saat Anda tidur, tubuh akan meregenerasi sel-sel baru termasuk sel imun. Jadinya, imun yang ada di dalam tubuh adalah sel imun yang baru dan lebih kuat melawan penyakit.
Apabila masih ada yang ingin ditanyakan tentang virus corona atau sistem kekebalan tubuh pria dan wanita, jangan ragu konsultasi ke dokter. Agar lebih mudah, konsultasi lewat fitur LiveChat 24 Jam di Klikdokter.
(OVI/AYU)