Selama masa pandemi COVID-19, pemerintah memberikan aturan untuk membatasi mobilitas di luar rumah. Akhirnya masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Karena aktivitas terbatas, kebiasaan ngemil pun cenderung meningkat. Masa karantina virus corona berpotensi menyebabkan peningkatan konsumsi makanan olahan yang cenderung tinggi lemak, gula, dan garam.
Padahal, pola makan memainkan peran penting dalam kesehatan dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Terutama saat pandemi, makanan sehat sangat diperlukan untuk membantu tubuh melawan berbagai virus dan bakteri.
Lantas, apa saja nutrisi di masa pandemi yang perlu ditingkatkan? Langsung saja simak penjelasan dokter berikut ini.
Artikel Lainnya: Catat! Ini Cara Mudah Penuhi Nutrisi Penting untuk Otak
Bedakah Kebutuhan Nutrisi Selama Pandemi?
Menurut dr. Devia Irine Putri, kebutuhan nutrisi manusia pada dasarnya sama saja, baik di masa pandemi maupun tidak. Setiap orang tetap harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang yang cukup.
Makanan bergizi seimbang tidak hanya bermanfaat mencegah infeksi virus corona. Namun, asupan tersebut juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tubuh yang sehat dapat membuat Anda mudah beraktivitas dan bergerak aktif.
“Utamanya mengonsumsi sumber makanan yang membantu menjaga daya tahan tubuh. Misalnya, sumber protein dari ikan, telur, daging, kacang-kacangan. Kemudian penuhi asupan vitamin dan mineral dari sayur, buah, dan susu,” ucap dr. Devia.
Cara Penuhi Nutrisi Harian di Masa Pandemi
Berikut ini beberapa cara memenuhi nutrisi harian yang bisa Anda dan keluarga terapkan selama pandemi:
1. Konsumsi Serat yang Cukup
Untuk menjaga kesehatan selama pandemi, dr. Devia menyarankan cobalah untuk makan makanan tinggi serat.
Serat berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan dan membuat kenyang lebih lama. Makanan tinggi serat akan membantu mencegah Anda makan berlebihan selama karantina di rumah.
Untuk memastikan asupan serat cukup, usahakan selalu memasukkan sayuran, buah, kacang-kacangan, dan makanan dari gandum utuh dalam menu harian.
2. Tetap Terhidrasi dengan Baik
Hidrasi yang baik sangat penting untuk kesehatan optimal. Minum air putih untuk menggantikan minuman manis dapat membantu mengurangi asupan gula dan kalori.
Sebagai variasi air putih yang segar, Anda dapat membuat infused water dengan buah-buahan seperti beri atau irisan jeruk. Mentimun atau daun mint juga bisa ditambahkan.
Hindari asupan kafein terlalu banyak. Jadi, batasi konsumsi kopi Anda dalam sehari, tak terkecuali minuman energi dan kalengan lainnya.
Ragam minuman ini bila diminum berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan berdampak negatif pada kesehatan.
Artikel Lainnya: Nutrisi yang Dibutuhkan Tubuh Sebelum Bersepeda Jarak Jauh
3. Kurangi Makan Fast Food
Selama di rumah saja, makanan cepat saji memang terlihat lebih menggugah selera dan mudah didapatkan. Namun, terlalu banyak makan junk food tidak baik untuk kesehatan.
Agar kebutuhan nutrisi tetap tercukupi, cobalah membuat resep makanan sehat sendiri dengan bahan-bahan dan proses memasak yang mudah. Kegiatan ini juga sekaligus bisa “membunuh waktu” saat bosan di rumah.
Banyak resep sehat dan lezat di internet. Jangan ragu bereksperimen dengan bahan-bahan yang Anda punya di rumah.
4. Batasi Asupan Garam
Makanan kalengan, beku, atau olahan biasanya mengandung kadar garam yang cukup tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan asupan garam di bawah 5 gram sehari.
Anda mungkin sudah mengonsumsi cukup banyak garam dari makanan yang dibeli di luar. Karena itulah, usahakan hindari menambahkan ekstra garam saat memasak di rumah. Coba gunakan bumbu dan rempah lainnya untuk menambah rasa.
5. Batasi Asupan Gula
Menurut WHO, batasan konsumsi gula yang ideal adalah di bawah 5 persen dari total kebutuhan energi harian. Ini artinya, bagi orang dewasa, batasan gula hanya sekitar 6 sendok teh per hari.
Alih-alih menambahkan gula pada makanan, cobalah sesuatu yang manis namun lebih menyehatkan seperti buah-buahan dingin dan jus buah murni.
Sebaiknya jangan pilih buah kaleng, jus kemasan, sirup, dan buah kering kemasan. Makanan dan minuman ini biasanya tinggi gula. Asupan gula berlebih dapat berujung obesitas dan diabetes.
Artikel Lainnya: Cara Membaca Label Fakta Nutrisi pada Kemasan Makanan
6. Batasi Asupan Lemak
Batasi asupan lemak total hingga kurang dari 30 persen dari total asupan energi. Asupan lemak jenuh diusahakan tidak lebih dari 10 persen.
Pilihlah metode memasak yang membutuhkan sedikit minyak atau tanpa lemak, seperti mengukus, memanggang, atau menumis.
Sering mengonsumsi makanan deep fry, terutama dengan minyak yang sudah berulang kali digunakan, dapat memicu kolesterol tinggi. Jika ingin menggoreng, gunakan minyak zaitun atau bunga matahari secukupnya.
Selain itu, pilih makanan mengandung sumber lemak tak jenuh yang sehat, seperti ikan dan kacang-kacangan.
Untuk membatasi lemak jenuh, potong kelebihan lemak dari daging dan pilih ayam tanpa kulit. Kurangi makan daging merah, mentega, dan produk susu yang tinggi lemak.
Jika membeli makanan olahan atau kalengan di supermarket, selalu baca label nutrisi untuk memastikan produk tidak mengandung lemak trans terlalu tinggi.
Lalu, kurangi makanan yang umumnya mengandung lemak trans, seperti gorengan, donat, biskuit, pizza, dan kerupuk.
Artikel Lainnya: Penuhi Nutrisi dan Tingkatkan Imunitas Pasien Stroke
7. Manfaatkan Layanan Pesan-Antar Makanan Sehat
Jika Anda tidak dapat keluar rumah untuk membeli camilan atau makanan sehat, cukup kunjungi Belanja Sehat dari KlikDokter.
Di Belanja Sehat, Anda bisa beli beragam produk makanan sehat lebih praktis dan cepat. Susu anak, dewasa dan lansia, camilan sehat yang enak, superfood, suplemen, minuman segar, dan lainnya tersedia lengkap dalam berbagai varian.
Jadi, Anda tidak perlu bingung lagi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian selama pandemi. Andalkan saja Belanja Sehat Klikdokter, pilihan produk dan varian lengkap siap diantar ke rumah!
Konsultasi dokter online juga bisa lebih cepat lewat fitur Tanya Dokter bersama dokter umum dan spesialis pilihan Anda.
(FR/AYU)