Akibat penyebaran yang kian “menggila”, negara tetangga Singapura memberlakukan karantina wajib bagi wisatawan Singapura ke Provinsi Hubei, China. Hal ini demi mencegah virus corona masuk semakin banyak ke negara tersebut. Dilansir dari Liputan6.com, semua pelancong dari Hubei juga akan dikarantina.
Sekilas tentang Karantina di Singapura
Pada Senin (27/01), Singapura telah mengumumkan tiga hostel di Universitas Nasional Singapura (NUS), Universitas Teknologi Nanyang (NTU), dan Universitas Manajemen Singapura (SMU) untuk digunakan sebagai fasilitas karantina.
Menteri Pendidikan Ong Ye Kung mengatakan, sebagian besar siswa termasuk orang asing yang terdampak akan dipindahkan ke asrama lain di kampus.
Ia meminta maaf kepada siswa yang terkena dampak dan mengatakan bahwa tindakan karantina ini adalah bagian dari respons nasional.
"Kami berharap itu tidak akan terjadi, tetapi jika ada pelacakan kontak dan kasus yang dikonfirmasi, maka kami akan membutuhkan fasilitas. Jadi, lebih baik sekarang sebelum semuanya terlanjur terjadi. Kami akan menyiapkan fasilitas," kata Menteri Ong Ye Kung.
Di Singapura sendiri, 10 orang positif terinfeksi virus corona. Kabar baiknya, semua pasien dalam kondisi stabil dan kian membaik. Belum ada pula korban meninggal akibat virus corona di luar negara Tiongkok.
Karena tindakan yang dilakukan membuahkan hasil positif, berikut ini ada penjelasan soal karantina yang dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.
Artikel lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Sama-sama Penting, Karantina Berbeda dengan Isolasi
Perlu diketahui, karantina berbeda dengan isolasi. Karantina, seperti yang dilakukan pemerintah Singapura, adalah tindakan memisahkan atau membatasi orang-orang yang telah memiliki kontak dengan penyakit menular.
Tindakan ini untuk mengetahui apakah mereka terkena penyakit tersebut atau tidak. Jadi, mereka belum pasti positif terinfeksi.
Sementara, isolasi adalah pemisahan orang yang sudah positif terinfeksi penyakit menular dari orang-orang yang sehat dan belum terkontaminasi.
Oleh sebab itulah, rumah sakit memberi sebutan ruang isolasi, bukan ruang karantina. Orang-orang yang masuk ke situ adalah mereka yang sudah memiliki gejala dari penyakit menular berbahaya.
Apa yang Terjadi saat Anda Dikarantina?
Demi mencegah penyebaran virus corona, orang-orang mungkin perlu tinggal di rumah atau di lokasi lain, seperti yang telah disiapkan pemerintah Singapura.
Umumnya, pada saat dikarantina, masyarakat tidak diizinkan untuk bekerja, sekolah, atau bepergian ke tempat-tempat umum.
Selama karantina, Anda boleh beraktivitas seperti biasa di dalam ruangan. Diberikan juga instruksi tentang apa yang harus dilakukan untuk memantau penyakit atau mencegah penularan penyakit ke orang lain (anggota keluarga).
Anda akan diminta tinggal di dalam ruangan tersebut hingga risiko penularan dianggap sudah menurun.
Bila setelah pemantauan Anda didiagnosis positif, maka dari lokasi karantina Anda akan dipindahkan ke ruang isolasi.
Sebelum terdiagnosis, dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter mengatakan, dokter mengambil tiga spesimen untuk dites, yaitu spesimen dari saluran pernapasan atas dan bawah (ingus dan dahak), serta serum darah.
Artikel lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Cara Pencegahan Virus Corona
Karena belum ada kasus positif virus corona di Indonesia, sementara ini pemerintah Indonesia belum menerapkan karantina.
Sembari menunggu langkah pencegahan terefektif dari pemerintah, dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter menyarankan Anda untuk melakukan sejumlah langkah, seperti:
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, maka dapat menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Karena, ada kemungkinan virus menular dari sentuhan fisik.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci. Ingat, virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui mukosa pada hidung, mulut, bahkan mata.
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit. Paling tidak beri jarak 1-2 meter bila Anda melihat orang tersebut sakit.
- Terapkan etika batuk dan bersin yang tepat. Tutupi batuk atau bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.
- Jangan lupa untuk menggunakan masker untuk menutup bagian mulut dan hidung.
- Bersihkan dan beri disinfektan ke benda atau permukaan yang sering disentuh secara berkala.
Meski karantina penting, sebetulnya sebagai pencegahan virus corona, karantina tidak mampu 100% menghentikan penyebarannya.
Penelitian mengungkapkan, karantina hanya efektif untuk menghambat penyebaran penyakit apabila diimbangi dengan vaksinasi.
Semoga saja para peneliti segera menemukan obat dan vaksinnya agar teror virus ini segera mereda. Mencegah virus corona dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan diri terlebih dahulu. Bila sakit, obati secara tuntas dan rutin konsultasi ke dokter. Layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter bisa Anda gunakan untuk bertanya pada dokter dengan mudah!
[FR/RPA]