Covid-19

Ketahui Tes Molekuler Isotermal untuk Deteksi COVID-19

Tri Yuniwati Lestari, 14 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Metode molekuler isotermal saat ini digunakan untuk COVID-19. Seberapa efektif swab test molekuler isothermal untuk deteksi coronavirus? Ini kata dokter.

Ketahui Tes Molekuler Isotermal untuk Deteksi COVID-19

Dalam memutus rantai penularan COVID-19, para ahli percaya dibutuhkan tracing dan tracking yang cepat dan akurat. 

Artinya, pemeriksaan coronavirus secara masif diperlukan agar pasien cepat teridentifikasi dan mendapat penanganan tepat.

Baru-baru ini terdapat metode baru dalam mendeteksi virus corona,  yaitu tes molekuler isotermal. Tes ini dinilai memiliki performa tinggi untuk mendeteksi virus corona dalam waktu singkat. 

Penasaran seberapa cepat dan efektif swab test molekuler isothermal? Simak penjelasan dokter berikut.

1 dari 2

Tes Molekuler Isotermal dan Efektivitasnya untuk Deteksi COVID-19

Tes molekuler isotermal relatif baru yaitu pada tahun 2000. Penggunaanya telah dimanfaatkan untuk mendeteksi virus RNA, seperti virus HIV dan virus Ebola Zaire.

Artikel Lainnya: Hasil CT Pasien COVID 1,8, Tanda Infeksi Varian Mu?

Dokter Arina Heidyana menjelaskan, tes molekuler isotermal umumnya hampir sama dengan tes PCR. 

Kedua tes tersebut bertujuan mendeteksi DNA atau materi genetik virus. Kemudian, pengambilan sampel juga dilakukan melalui usapan (swab) nasofaring.

“Tes molekuler isotermal dan RT-PCR sama-sama merupakan jenis NAAT (nucleic acid amplification test), yaitu sama-sama mendeteksi asam nukleat dari virus COVID-19. Hanya saja, tes isotermal bisa memberikan hasil yang lebih cepat, yaitu sekitar 15 menit,” jelas dr. Arina. 

  • Bisa Menggunakan Sampel Urine dan Air Liur

Menurut studi yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information, AS, sampel tes molekuler isotermal tidak hanya melalui swab orofaringeal dan nasofaring. Tes ini juga dapat mendeteksi SARS-CoV-2 menggunakan sampel urine dan air liur.

  • Hasil Lebih Cepat

Keunggulan lain dari tes molekuler isotermal adalah hasil yang cepat dan tidak memerlukan fasilitas laboratorium. 

Hasilnya bisa diketahui dalam waktu di bawah 30 menit. Sangat jauh berbeda dengan swab PCR yang memerlukan pemeriksaan lab dalam 1-3 hari.

Selain itu, hasil yang cepat dari tes molekuler isothermal dapat membantu pasien dengan kasus gawat darurat di IGD, memerlukan operasi segera, serta bergejala berat dan butuh rawat inap.

  • Praktis Digunakan

Alat tes molekuler isotermal memiliki ukuran yang relatif kecil dan mudah dibawa ke mana-mana. Jadi, alat ini bisa lebih mudah digunakan oleh fasilitas kesehatan dan masyarakat umum untuk mendeteksi virus corona.

Keuntungan lainnya, deteksi isotermal dapat menghindari langkah ekstraksi asam nukleat. Prosedur tersebut memakan waktu dan berpotensi menyebabkan kontaminasi.

Swab test molekuler isothermal dapat mendeteksi coronavirus dalam waktu lebih singkat, dengan sensitivitas 95 persen dan spesifisitas 97,9 persen. Penggunaan tes yang cepat sangat baik digunakan untuk memutus penularan COVID-19.

Artikel Lainnya: COVID-22, Virus Lebih Berbahaya dari Mutasi COVID-19 Delta

2 dari 2

Tes PCR Masih Menjadi Gold Standard untuk Deteksi COVID-19

Dokter Arina mengatakan, meskipun tes molekuler isotermal terbukti memiliki hasil yang cepat dalam mendeteksi COVID-19, tes ini memiliki keterbatasan dalam mendeteksi.  

“Tes harus dilakukan kurang dari tujuh hari setelah muncul gejala atau setelah kontak. Lebih dari itu tidak efektif. Jadi, tetap tes RT-PCR yang menjadi pemeriksaan gold standard untuk diagnosis COVID-19,” terang dr. Arina. 

Selain itu, teknik deteksi isotermal dapat menunjukkan hasil positif palsu. Jika Kamu memiliki gejala COVID-19, segera lakukan pemeriksaan PCR agar cepat mendapat penanganan tepat. 

Selalu terapkan protokol kesehatan di mana pun Kamu berada. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar tes COVID-19, Kamu bisa konsultasi lebih mudah lewat LiveChat dokter di aplikasi KlikDokter. Pemeriksaan bisa lebih cepat lewat layanan cek virus corona dari Klikdokter.

(FR/AYU)

virus corona
infeksi virus
cek virus corona