Covid-19

Klaster Tempat Makan Bermunculan, Ini Cara COVID-19 Menular di Sana!

Tamara Anastasia, 14 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Restoran adalah salah satu tempat yang masih ramai pengunjung selama pandemi virus corona. Tak heran, muncul klaster tempat makan. Bagaimana cara menghindarinya?

Klaster Tempat Makan Bermunculan, Ini Cara COVID-19 Menular di Sana!

Senin (14/9), PSBB total di Jakarta berlaku lagi. Sebelum pemberlakuan “rem darurat” ini, tempat-tempat umum, termasuk rumah makan, memang masih dipenuhi orang. Tak heran, klaster COVID-19 bertambah.

Sebelumnya telah muncul klaster perkantoran dan pasar, kini muncul klaster rumah makan! Hal ini bermula dari beberapa pasien virus corona yang mengaku mengunjungi tempat makan sebelum terpapar.

Kok, bisa virus corona menginfeksi hingga puluhan orang di dalam satu tempat makan? Ini penjelasannya lebih lengkap.

1 dari 3

Kasus Klaster Tempat Makan Virus Corona 

Bukan hanya sekadar imbauan, klaster tempat makan virus corona memang nyata adanya. Mengutip dari akun Instagram Pandemic Talks, ada sejumlah tempat makan yang dijadikan klaster COVID-19, seperti: 

  • Warung Soto Lamongan di Yogyakarta 

Tidak hanya di Jakarta, salah satu klaster tempat makan virus corona juga ada di Yogyakarta. Data yang diambil dari Pandemic Talks, pada Agustus lalu, ditemukan 10 kasus positif virus corona yang diduga ditularkan oleh penjual soto lamongan. 

Setelah melalui penelusuran kontak terkait, ditemukan 10 kasus baru, sehingga jumlahnya meningkat jadi 20 kasus positif virus corona. Orang yang terpapar mencakup staf rumah makan, pengunjung, dan anggota keluarga. 

  • Rumah Makan Bu Fat di Semarang 

Melipir sedikit dari kota Yogyakarta, ada lagi klaster tempat makan virus corona di daerah Semarang, Jawa Tengah. Kali ini Rumah Makan Bu Fat jadi sasarannya.

Kasus ini pertama kali muncul ketika salah satu menantu pemilik rumah makan menderita flu. Setelah mengetahui hal ini, para staf yang bekerja kemudian menjalani swab test.

Dari 30 staf dan warga sekitar yang melakukan swab test, hasil menunjukkan ada 20 orang yang positif virus corona. 

  • Rumah Makan Rawon di Probolinggo 

klaster tempat makan lainnya ada di Probolinggo, Jawa Timur. Pemilik rumah makan rawon beserta anaknya di Probolinggo dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19.

Sementara itu, 15 dari 20 staf yang bekerja di rumah makan tersebut juga dinyatakan positif virus corona.

  • Rumah Makan Pondok Bahrein di Bogor 

Pada klaster rumah makan terakhir, ada di daerah Bogor, Jawa Barat ada sekitar delapan staf rumah makan yang positif virus corona. Sementara, pemilik rumah makan dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19.

Artikel Lainnya: Mau Makan di Restoran saat New Normal? Yuk, Taati Aturan Berikut ini!

2 dari 3

Alasan Klaster Tempat Makan Bermunculan 

Restoran dan tempat makan kini berubah menjadi tempat yang wajib diwaspadai karena berpotensi menjadi sumber penularan virus corona. Hal ini pun dikatakan oleh dr. Devia Irine Putri.

Menurutnya, penularan virus corona di tempat makan bisa terjadi dari satu pengunjung ke pengunjung lainnya. Para staf yang bekerja pun juga bisa jadi salah satu sumber penularan maupun korban dari virus COVID-19. 

“Meski ada jarak antara satu meja dengan meja yang lainnya, hal ini tidak mencegah virus untuk tidak menyebar. Apalagi dalam satu restoran pasti ada saja pengunjung yang memadati,” ujar dr. Devia.

“Belum lagi kalau ada OTG yang mungkin berkunjung. Dia bisa saja menularkan virus ke sesama pengunjung maupun kepada pegawai restoran,” kata dr. Devia.

Ada juga kemungkinan meja makan belum dibersihkan dengan baik dan benar usai digunakan pengunjung lain. Kalau pengunjung sebelumnya sedang terinfeksi COVID-19, orang yang datang selanjutnya bisa saja tertular.

Artikel Lainnya: Tips Kurangi Waktu Berkumpul dengan Teman saat New Normal

3 dari 3

Ini yang Harus Diperhatikan Jika Mau Kunjungi Tempat Makan 

Itulah sebabnya, selama pandemi, Anda tidak disarankan untuk pergi ke tempat yang ramai, termasuk rumah makan.

Kalaupun ingin membeli makanan dari restoran, opsi take away atau dibawa pulang adalah pilihan yang bijak.

Agar terhindar jadi korban klaster tempat makan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pandemi ini, seperti: 

  • Pilih Restoran yang Terapkan Protokol Kesehatan dengan Tepat

Belilah makanan di restoran yang sudah menerapkan protokol kesehatan dengan tepat. Misalnya, restoran membatasi pengunjung untuk masuk (sesuai dengan kapasitas 50 persen), mengecek suhu tubuh di depan pintu restoran, dan seluruh staf pakai masker.

Selanjutnya, semua peralatan makan sudah disteril atau dimasukkan ke dalam plastik/wadah berisi air panas sebelum Anda pakai, serta posisi meja antar-pengunjung diatur dalam jarak yang aman.

  • Selalu Pakai Masker

Tetap gunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan selama menunggu pesanan disiapkan. Anda diharapkan tidak melepas masker dan berdekatan dengan pengunjung lain.

Sebisa mungkin, bawa hand sanitizer di dalam tas atau semprotan alkohol untuk mensterilkan gagang pintu restoran, tempat duduk, meja makan, kantong makanan, dan sebagainya.

  • Cuci Tangan

Cucilah tangan sebelum masuk dan keluar dari restoran. Hal ini berguna untuk membunuh virus yang menempel pada tangan ketika menyentuh barang di area restoran atau tempat makan.

  • Bersihkan Saat Sudah Sampai di Rumah

Sesampainya di rumah, segera bersihkan kantong plastik makanan. Bila perlu, panaskan kembali makanan yang baru saja Anda bawa pulang.

Jangan lupa juga untuk segera membersihkan diri, mencuci tangan, dan ganti baju setiba di rumah.

Lebih repot memang, tapi langkah-langkah ini harus dijalankan agar Anda dan seluruh anggota keluarga lebih aman dan risiko penularan virus bisa dikecilkan. Tempat makan yang tadinya menyenangkan pun tak berubah jadi membawa petaka.

Jangan lewatkan update seputar virus corona, pencegahan, dan pengobatannya hanya di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

virus corona