Perusahaan farmasi Moderna mengumumkan rencana pengembangan vaksin COVID-19 dosis tunggal dengan menggabungkan dua jenis vaksin, coronavirus dan vaksin flu.
Chief Executive Officer Moderna, Stéphane Bancel, mengatakan pihaknya berharap kombinasi vaksin COVID ini tidak hanya efektif mengatasi gejala infeksi virus corona.
Vaksin kombinasi tersebut diharapkan dapat melindungi pasien dari ancaman infeksi saluran pernapasan yang disebabkan respiratory syncytial virus (RSV) maupun gangguan pernapasan lainnya.
Uji klinis vaksin kombinasi yang disebut sebagai MRNA-1703 ini diperkirakan akan berlangsung dalam 6-12 bulan ke depan.
Selain Moderna, perusahaan farmasi Novavax sudah lebih dulu memulai uji coba kombinasi vaksin COVID dan flu. Novavax menggabungkan vaksin NVX-CoV2373 COVID-19 dan vaksin influenza NanoFlu.
Artikel lainnya: Dukung Program Vaksinasi Ibu Hamil Lewat Donasi
Gregory Glenn, Presiden Research and Development Novavax, mengatakan dosis tunggal kombinasi kedua vaksin itu lebih efisien dan memiliki tingkat perlindungan yang tinggi terhadap infeksi coronavirus dan influenza. Hal ini jika dibandingkan dengan pemberian vaksin COVID dan vaksin flu secara terpisah.
Penelitian Kombinasi Vaksin COVID dan Flu
Sebelumnya, terdapat penelitian skala besar yang sudah mengkaji efektivitas kombinasi vaksin COVID dan vaksin flu.
Studi tersebut mulanya dipublikasikan pada European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases (ECCMID). Kini hasil riset lengkapnya bisa disimak melalui jurnal ilmiah PLoS One.
Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji catatan kesehatan 74.754 pasien dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, dan Singapura.
Hasil riset mengungkapkan, pasien COVID-19 yang tidak memperoleh suntikan tambahan vaksin flu, 20 persen lebih berisiko dirawat di ICU (Intensive Care Unit). Mereka juga disebut 58 persen lebih berisiko dirawat di unit gawat darurat.
Selain itu, pasien juga disebut 45 persen lebih berisiko mengembangkan sepsis (komplikasi akibat infeksi), serta 58 persen lebih berisiko terserang stroke.
Temuan lainnya, orang yang terinfeksi virus corona tapi tidak memperoleh suntikan tambahan vaksin flu disebut 40 persen lebih berisiko mengalami deep vein thrombosis (DVT).
Kondisi yang dikenal sebagai trombosis vena ini terjadi ketika darah menggumpal pada satu atau lebih pembuluh darah vena bagian dalam.
Para peneliti belum mengetahui bagaimana vaksin flu bekerja dan memberikan perlindungan terhadap gejala infeksi COVID-19. Beberapa peneliti menduga vaksin flu bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan bawaan.
Pertahanan umum untuk melindungi diri dari penyakit tertentu ini sudah dimiliki manusia sejak lahir.
Artikel lainnya: Benarkah Urine Sapi Bisa Sembuhkan COVID-19?
Dari hasil temuan ini, para peneliti merekomendasikan pemberian vaksin COVID dan flu, guna melindungi pasien dari efek parah yang disebabkan infeksi coronavirus.
Kendati demikian, mereka menambahkan, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui manfaat vaksin flu dalam meningkatkan perlindungan pada pasien positif virus corona.
Menanggapi hasil penelitian tersebut, dr. Devia Irine Putri mengatakan pentingnya kombinasi vaksin COVID dan vaksin flu.
"Karena vaksin COVID hanya untuk mengurangi gejala akibat virus corona, sedangkan vaksin flu (influenza) mengurangi gejala akibat virus influenza. Keduanya penyebabnya berbeda,” jelas dr. Devia.
“Di saat pandemi ini, vaksin influenza juga disarankan untuk diberikan karena bisa membantu mengurangi gejala, terutama bagi mereka yang termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, orang dengan komorbid," dia menambahkan.
Artikel lainnya: Tak Enak Badan Usai Vaksin COVID-19, Coba Suplemen Cordyceps!
Dokter Devia lebih lanjut memaparkan salah satu komplikasi dari infeksi coronavirus dan flu adalah pneumonia.
“Dengan melakukan vaksinasi COVID dan vaksin flu, diharapkan bisa menurunkan risiko komplikasi dan mengurangi gejala yang muncul," kata dia lagi.
Efektivitas dan Efek Samping Kombinasi Vaksin COVID dan Flu
Dokter Andrew T. Pavia menyambut baik kombinasi vaksin COVID dan flu. Meski tidak terlibat dalam penelitian, Kepala Division of Pediatric Infectious Diseases di University of Utah, AS, itu mengatakan, “Akan lebih efektif menggabungkan kedua jenis vaksin tersebut menjadi vaksin dosis tunggal.”
“Meski begitu, kami belum mengetahui efek samping dan efektivitas kombinasi vaksin COVID dan flu dalam mengatasi gejala virus corona (secara massal), hingga penelitian lanjutan dan uji klinis dilakukan,” katanya dikutip dari WebMD.
Jadi, kombinasi vaksin COVID-19 dan vaksin flu dapat menjadi peluang baru mencegah gejala berat akibat virus corona. Jika vaksin tersebut sudah mendapat izin edar kelak dan Anda tertarik mendapatkannya, coba konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Ingin bertanya lebih lanjut seputar infeksi virus corona? konsultasi kepada dokter kami via Live Chat dari aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]