Buat yang aktif baca berita online, tentu Anda pernah tahu soal area Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta yang sempat diserbu masyarakat untuk berolahraga saat new normal.
Sebagian besar pengunjung memang pakai masker, sisanya, ada yang tidak pakai. Sebab, menurut mereka, olahraga pakai masker malah membahayakan kesehatan. Benarkah begitu?
WHO Tak Anjurkan Pakai Masker saat Olahraga
Kemarin (17/6), lewat Instagram resminya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan informasi mengenai olahraga pakai masker di masa new normal.
Di dalam unggahan tersebut, WHO menjelaskan bahwa orang yang hendak berolahraga sebaiknya tidak memakai masker karena mengganggu kenyamanan bernapas.
“Keringat dapat membuat masker Anda basah lebih cepat, sehingga ini membuat Anda kesulitan bernapas dan meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme. Pencegahan COVID-19 yang bisa dilakukan saat berolahraga adalah menjaga jarak satu sama lain (physical distancing),” kata WHO.
Hal ini tentunya mengundang pertanyaan dari masyarakat. Apakah tidak pakai masker saat berolahraga di luar ruangan aman dari penyebaran virus corona?
Kenapa Olahraga Pakai Masker saat New Normal Tidak Dianjurkan?
Sementara itu, dikutip dari New York Times, beberapa peneliti mengatakan bahaya olahraga pakai masker adalah sesak napas yang dapat berujung pada hilangnya kesadaran (pingsan).
Saat kita beraktivitas fisik, terjadi peningkatan detak jantung, sehingga kita membutuhkan pasokan oksigen yang lebih banyak.
Jika pasokan oksigen terhambat, beberapa orang akan mengalami sesak dan sakit kepala ringan.
Selain itu, masker yang berbahan kertas atau masker bedah misalnya, apabila sudah basah terkena keringat, akan kehilangan kemampuannya sedikit untuk menghalangi kuman. Jadi, itulah alasan di balik anjuran untuk tidak pakai masker saat olahraga.
Artikel Lainnya: Gowes di Masa New Normal, Amankah Bersepeda saat Pandemi?
Di Indonesia, Olahraga di Tempat Umum Wajib Pakai Masker
Lalu, bagaimana di Indonesia? Nah, anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengingatkan kita untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di tempat umum, salah satunya soal pemakaian masker saat olahraga di ruang publik.
“Protokol kesehatan utama kita kalau berada di ruang publik dan berdekatan dengan orang lain adalah wajib pakai masker. Dengan begitu, kita bisa kenali risiko diri sendiri dan kenali risiko lingkungan sekitar. Baru kita bisa memutuskan untuk berolahraga menggunakan masker atau tidak di luar rumah," kata dr. Reisa dalam konferensi pers (17/06).
"Ingat kembali tujuan berolahraga. Tujuannya untuk menyehatkan badan, atau berbeda, hanya karena ingin bertemu dan berkumpul dengan teman atau kerabat?" lanjutnya.
Dengan begitu, tetap bawa dan gunakan masker Anda selama Anda berada di ruang publik apapun tujuannya, termasuk olahraga saat new normal.
Pakai Masker Saat Berolahraga Tergantung Intensitasnya dan Kondisi Keramaian
Menanggapi kedua informasi di atas, soal bahaya olahraga pakai masker dan anjuran pemerintah yang menyuruh kita untuk tetap pakai masker saat olahraga di ruang publik, begini penjelasan dr. Devia Irine Putri kepada KlikDokter.
Menurutnya, pendapat WHO maupun pemerintah sama-sama punya tujuan yang baik. Ia pun setuju dengan keduanya.
Dokter Devia mengatakan, “Sebenarnya, kita boleh tidak pakai masker asalkan benar-benar menjaga jarak dengan orang lain. Penggunaan masker masih batas aman kalau intensitas olahraganya tergolong ringan ke sedang, misalnya jalan cepat. Tapi, kalau intensitasnya berat, misalnya boxing atau angkat beban, lebih baik tidak pakai masker.”
“Kita bisa cek sendiri, apakah olahraga yang kita jalani itu ringan, sedang, atau berat. Kalau ringan, kita masih bisa berbicara atau bernyanyi saat olahraga. Kalau sedang, bisa bicara tapi nggak bisa nyanyi. Nah, kalau berat, baik bicara maupun bernyanyi akan terbata-bata,” kata dr. Devia.
Artikel Lainnya: Panduan Naik Transportasi Umum saat New Normal
Jogging termasuk intensitas olahraga sedang, jadi sebetulnya, Anda masih bisa pakai masker saat jogging atau bersepeda. Jika kecepatan lari Anda semakin bertambah, maka intensitasnya berubah jadi berat.
Jika ingin lari yang “benar-benar lari”, Anda bisa tidak pakai masker, asalkan jaga jarak dengan orang lain dan tidak memilih area ramai.
Saat beristirahat, hindari tempat yang banyak orang dan pakai masker Anda jika terjebak di tempat tersebut.
Beraktivitas di ruang publik memang diwajibkan pakai masker. Maka dari itu, selalu bawa dan pakai masker Anda ke mana pun Anda pergi.
Jadi, Sebaiknya Olahraga Pakai Masker atau Tidak?
Intinya, anjuran olahraga saat pandemi COVID-19 adalah olahraga dengan intensitas ringan dan sedang.
Dengan melakukan olahraga ringan tersebut, Anda tetap bisa pakai masker untuk mencegah tertular virus corona, terutama di tempat umum (Misalnya, GBK atau fasilitas olahraga umum lainnya), dan dalam masa new normal.
Apabila yang dilakukan adalah olahraga dengan intensitas berat, lebih baik lakukan di rumah saja agar Anda tak usah pakai masker. Pakai masker saat olahraga berat, akan bikin Anda sesak napas.
Masih mengutip penelitian dari New York Times, saat hendak berolahraga di masa pandemi, Anda bisa gunakan masker kain yang tidak membuat napas sesak.
Misalnya, pilih masker kain yang modelnya terbuat dari 2 lapis bahan atau kurang. Fungsinya, untuk mengurangi kelembapan saat suhu di bagian wajah meningkat dan agar napas tak sesak.
Masih ada pertanyaan lain seputar persiapan new normal, olahraga saat pandemi COVID-19, ataupun masalah kesehatan lainnya? Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Salam sehat, semuanya!
(OVI/AYU)