Hampir satu tahun pandemi COVID-19 di Indonesia berlangsung. Banyak orang yang terpisah akibat kondisi tersebut. Alhasil, kesepian dan stres menjadi makanan sehari-hari.
Untungnya, bagi mereka yang punya hewan peliharaan, masalah psikologis seperti itu bisa lebih teratasi.
Hilangnya Sentuhan selama Pandemi Berlangsung
Kesepian ini tak cuma berlaku untuk mereka yang tinggal sendirian. Mereka yang tinggal bersama pasangan, kerabat, atau keluarga pun tetap merasakan kekosongan, khususnya dalam hal sentuhan.
Ya, menjaga jarak memang menjadi salah satu frasa yang paling sering didengar di tahun 2020. Karena itulah, sentuhan antar-manusia pun kian berkurang.
Hal itu diungkapkan oleh Tiffany Field, Ph.D., seorang Direktur dari Touch Research Institute Leonard M. Miller School of Medicine di University of Miami, Amerika Serikat.
Menurut survei yang dia lakukan, 60 persen orang sangat merasakan efek dari hilangnya sentuhan.
Sebenarnya, sebelum adanya pandemi COVID-19, menurunnya intensitas kontak fisik sebenarnya juga sudah mulai dirasakan. Hal ini semakin menjadi semenjak adanya media sosial dan aplikasi komunikasi lainnya.
Artikel Lainnya: Hewan Peliharaan Mati, Apa Dampak Psikisnya bagi Anak?
Bagaimana Hewan Peliharaan Bisa Membantu?
Fokus dari kebutuhan sosial yang hilang adalah sentuhan. Kebutuhan sentuhan itu akhirnya didapatkan melalui hewan peliharaan.
Janette Young, Ph.D., dosen ilmu kesehatan di University of South Australia mengungkapkan hal itu kepada Healthline.
Lebih dari 90 persen orang merasa bahwa menyentuh dan disentuh oleh hewan peliharaan, seperti kucing dan anjing, dapat menghilangkan rasa sedih, tertekan, serta trauma.
“Selain itu, bersentuhan dengan hewan peliharaan memang memberikan kenyamanan dan keintiman tersendiri,” kata Young.
Manfaat sentuhan ini tak cuma diberikan oleh hewan seperti kucing dan anjing. Peneliti mengatakan, burung, domba, kuda, bahkan reptil juga akan membalas sentuhan ketika Anda menyentuh mereka.
Mengelus punggung dan kepala hewan peliharaan Anda dapat menurunkan hormon stres serta membangkitkan neurotransmitter alami tubuh untuk meredakan nyeri. Detak jantung juga jadi lebih stabil dan tekanan darah yang tinggi perlahan menurun.
Artikel Lainnya: Segudang Manfaat Sehat Memelihara Hewan di Rumah
Senada dengan para ahli di atas, Gracia Ivonika, M. Psi., Psikolog juga mengatakan bahwa sudah banyak penelitian yang melaporkan tentang manfaat hewan peliharaan yang sangat berkontribusi positif bagi kesehatan mental.
“Berinteraksi dengan hewan terbukti dapat menurunkan kadar stres dan kecemasan. Dopamin dan oksitosin yang mengatur perasaan senang, semangat, motivasi, bonding, dan relasi sosial juga meningkat. Karena itu, tak ada salahnya memiliki hewan peliharaan, terlebih selama pandemi,” jelasnya.
Secara garis besar, beginilah manfaat punya hewan peliharaan padai masa pandemi virus coroan berdasarkan usia menurut psikolog Gracia:
- Anak-anak: Melatih tanggung jawab dan pengasuhan serta memberikan kenyamanan.
- Dewasa dan lansia: Meringankan perasaan kesepian, memberikan kesempatan untuk bercanda, dan memberi alasan untuk beraktivitas lebih.
- Remaja dan dewasa muda: Memberikan rasa penerimaan tanpa syarat selama masa-masa yang tidak aman (mencegah insecure di masa pandemi) dan menghilangkan keraguan diri.
Gracia menambahkan, “Baik hewan interaktif seperti anjing dan kucing maupun hewan yang kurang interaktif seperti ikan dan kura-kura, semuanya memberikan manfaat yang sama. Jadi sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kesukaan Anda.”
Artikel Lainnya: Sederet Penyakit yang Bisa Muncul Akibat Hewan Peliharaan
Apa Bisa Menggantikan Interaksi selama Pandemi dengan Manusia?
Terlepas dari segala dampak positif memelihara hewan, pada dasarnya interaksi dengan hewan tetaplah berbeda dengan interaksi dengan manusia.
“Karena bagaimana pun juga, manusia itu makhluk sosial. Jadi, hewan peliharaan tetap tidak bisa menggantikan kebutuhan sosial itu sepenuhnya,” ucap Gracia.
“Hewan peliharaan dapat menjadi salah satu sumber untuk membantu memenuhi kebutuhan sosial dan emosional, bukan sepenuhnya menggantikan,” dia menegaskan kembali.
Tetaplah jalin komunikasi dengan orang-orang terdekat, baik secara langsung tanpa melupakan protokol kesehatan maupun secara virtual.
Jika kondisinya sehat dan memungkinkan, tetaplah bersentuhan dengan orang-orang yang Anda sayangi, khususnya keluarga.
Artikel lainnya: Penderita Autoimun Tak Boleh Punya Hewan Peliharaan? Ini Faktanya!
Jika Anda bukan penggemar berat hewan peliharaan, kebutuhan sentuhan sementara bisa “diselamatkan” dengan olahraga atau aktivitas fisik lainnya. Kegiatan tersebut tetap dapat merangsang reseptor tekanan pada tubuh.
Masih ada pertanyaan seputar manfaat punya hewan peliharaan bagi kesehatan mental dan fisik? Konsultasikan hal itu pada psikolog dan dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)