Seluruh dunia, termasuk di Indonesia, sedang disibukkan dengan upaya untuk mencegah penularan virus corona COVID-19. Salah satu upaya yang dilakukan masyarakat adalah dengan berburu cairan disinfektan dan antiseptik demi mencegah terinfeksi virus corona. Sebelum memakainya, coba ketahui dulu beda antara disinfektan dan antiseptik lewat uraian berikut ini.
Mengapa Disinfektan dan Antiseptik Dibutuhkan untuk Cegah Virus Corona?
Penggunaan disinfektan untuk mencegah virus corona sempat ramai dibicarakan ketika sekelompok WNI pulang dari Wuhan, Tiongkok, beberapa waktu lalu.
Pasalnya, setelah menjejakkan kaki di tanah, bahkan usai turun dari pesawat, mereka langsung disemprot disinfektan ke badannya. Masyarakat pun lantas berbondong-bondong ikut menggunakannya.
Nah, kalau penggunaan antiseptik sendiri, memang sejak lama diketahui untuk mengusir bakteri dan virus. Sejak ada kampanye rajin membersihkan atau mencuci tangan untuk mencegah coronavirus, antiseptik pun laris diburu oleh banyak orang.
Diketahui, virus memang bisa tinggal di permukaan benda-benda mati dan masuk ke tubuh ketika tangan menyentuhnya. Tangan yang kotor diyakini dapat membawa virus ke dalam tubuh atau menyebarkannya ke orang lain. Maka itu, penggunaan antiseptik dan disinfektan diperlukan untuk mencegah penularan COVID-19.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Apa Beda Disinfektan dan Antiseptik?
Antiseptik dan disinfektan sama-sama membunuh mikroorganisme. Bahkan kadang, antiseptik juga disebut sebagai disinfektan kulit. Lalu, apa perbedaan mencolok dari keduanya?
-
Disinfektan
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh bakteri, virus, atau jamur yang diperkirakan hidup pada objek yang perlu dibersihkan. Misalnya, pada benda-benda mati seperti meja, kursi, gagang pintu, dan pegangan tangan di transportasi umum. Benda-benda ini sering digunakan atau disentuh manusia.
"Bahan aktif yang terdapat pada disinfektan dapat membunuh kuman, dengan cara merusak sel tubuh kuman. Proses pemberian disinfektan disebut sebagai ‘disinfeksi’," ujar dr. Atika. Selain itu, formula desinfektan harus teregristasi pada badan EPA (Environmental Protection Agency).
Nah, pemberian disinfektan pada berbagai objek dan permukaan benda adalah langkah pencegahan tepat untuk menghindari penularan penyakit. Berbagai kuman diketahui dapat menempel di berbagai benda dan bisa berpindah ke tubuh.
Perlu Anda ketahui, jenis-jenis disinfektan sangat beragam. Beberapa di antaranya digunakan adalah klorin, alkohol, aldehid, Quaternary Ammonium Compounds (Quats), idiofor, dan hidrogen peroksida.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
-
Antiseptik
Dilansir dari Healthline, beda antiseptik dan disinfektan terlihat cukup jelas. Antiseptik umumnya digunakan pada tubuh, sementara disinfektan digunakan pada permukaan benda seperti yang dijelaskan di atas.
Antiseptik adalah zat yang menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Zat cair ini sering digunakan di rumah sakit atau fasilitas medis lainnya untuk mengurangi risiko infeksi selama operasi dan tindakan dokter lainnya.
Kini, antiseptik juga dapat ditemukan dalam kemasan kecil yang lebih ringkas dan mudah didapat untuk pemakaian pribadi.
Menurut DermNet NZ, antiseptik dapat dikategorikan menurut struktur kimianya. Umumnya meliputi alkohol, senyawa amonium kuarterner, chlorhexidine, pewarna antibakteri, dan klorin. Selain itu ada hipoklorit, senyawa yodium anorganik, logam, peroksida, permanganat, turunan fenol terhalogenasi dan kuinolon.
Baik antiseptik dan desinfektan mengandung bahan kimia yang kadang-kadang disebut biosida. Hidrogen peroksida adalah contoh bahan umum biosida yang ada di dalam antiseptik dan desinfektan. Namun, antiseptik biasanya mengandung konsentrasi biosida yang lebih rendah daripada disinfektan.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Cara Menggunakan Disinfektan dan Antiseptik yang Tepat
Antiseptik memiliki beragam kegunaan baik di dalam maupun di luar pengaturan medis. Pada aturan umum, antiseptik digunakan pada kulit atau selaput lendir (seperti hidung). Penggunaan antiseptik secara spesifik meliputi:
- Petugas medis menggunakan antiseptik untuk scrub dan menggosok tangan di rumah sakit.
- Antiseptik dapat digunakan untuk membasmi kuman selaput lendir pada uretra, kandung kemih, atau vagina. Antiseptik juga digunakan untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Mereka juga dapat membantu mengobati infeksi di area ini.
- Antiseptik digunakan pada kulit sebelum melakukan segala jenis operasi untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit.
- Anda dapat membeli antiseptik yang dijual di pasaran atau di apotek untuk mengurangi risiko infeksi pada luka ringan dan luka bakar. Contohnya termasuk hidrogen peroksida dan alkohol gosok.
- Beberapa obat pereda dan pelega sakit tenggorokan mengandung antiseptik, Di mana ini berguna untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Sementara itu, disinfektan digunakan pada permukaan benda mati. Pada masa pandemi virus corona seperti sekarang ini, beberapa benda mati memang disarankan disemprot dengan disinfektan. Meski beda pemakaian, keduanya sama-sama bisa membantu Anda tercegah dan virus corona.
Apabila mau cari tahu lebih lanjut tentang beda penggunaan antiseptik dan disinfektan, Anda bisa langsung ajukan pertanyaan lewat Live Chat di aplikasi KlikDokter. Sedangkan jika ingin memeriksa gejala-gejala COVID-19 yang dialami, silakan cek corona online di sini.
(OVI/ RH)