Bulan puasa ini terasa cukup “menantang” bagi umat muslim. Bagaimana tidak, pandemi virus corona masih melanda namun ibadah puasa tetap harus dijalankan. Stamina tubuh yang kuat harus dimiliki. Supaya terhindar dari virus ini, makanan sahur yang sehat itu penting.
Apa hubungannya puasa dengan COVID-19? Jelas, bagi Anda yang berpuasa, sangat rentan dengan daya tahan tubuh yang menurun karena asupan makan dan minum yang berkurang.
Ketika daya tahan tubuh berkurang, Anda rentan diserang berbagai virus. Salah satu yang menjadi ancaman pada saat ini adalah COVID-19. Sudah sejak lama diketahui, virus ini akan menyerang orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Jangan lekas khawatir, puasa tetap bisa dijalankan dengan tetap sehat! Bagi Anda yang berpuasa, menjaga daya tahan tubuh dapat dimulai dari sahur. Ini sangat penting dilakukan demi puasa yang lancar dan Anda tetap sehat.
Apa yang Membuat Daya Tahan Tubuh Berkurang saat Puasa?
Ya, menjalankan puasa tapi tidak dilakukan dengan benar dapat mengakibatkan daya tahan tubuh menurun. Sangat penting untuk memerhatikan beberapa hal terkait daya tahan tubuh selama puasa.
-
Waktu Tidur Berkurang
Selama bulan puasa, Anda tetap butuh tidur yang cukup. Dianjurkan tidur minimal 7-8 jam per hari. Tak hanya durasi, tapi kualitas tidur juga tak kalah penting.
Selama bulan Ramadan, kemungkinan besar durasi tidur berkurang. Meski demikian, kualitas tidur harus menjadi perhatian. Untuk mengakalinya, Anda dapat menambah jam tidur pada siang hari, yaitu sekitar 1 jam.
-
Tidak Olahraga
Selain itu, kalau bisa olahraga juga dilakukan. Jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk berhenti olahraga.
Anda tetap dapat berolahraga selama bulan Ramadan dengan cara menyiasati waktunya. Lakukan olahraga sesaat sebelum berbuka, sehingga setelah selesai Anda bisa langsung makan dan minum.
-
Kurang Minum Air Putih
Kurang minum air putih juga bisa menurunkan daya tahan tubuh Anda. Oleh karena itu, perbanyak konsumsi air putih saat sahur dan setelah berbuka.
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa
Mengapa Konsumsi Makanan saat Sahur Penting?
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, pada dasarnya Anda tidak disarankan untuk puasa tanpa sahur terlebih dahulu. Sebab, hal tersebut akan membuat tubuh menjadi kehilangan glukosa.
"Akibatnya kondisi ini bisa meningkatkan risiko hipoglikemia, yakni rendahnya kadar gula darah di dalam tubuh," ujar dr. Sepriani.
Bisa dibilang, sahur adalah kunci Anda tetap sehat dan daya tahan tubuh tetap terjaga selama menjalani puasa Ramadan.
“Jika orang yang tidak sahur sampai mengalami hipoglikemia, maka dia akan merasa lemas, pusing, dan bisa pingsan,” jelasnya.
Selain itu, sahur penting bagi Anda supaya tidak mudah terserang penyakit. Dalam kondisi di mana harus beraktivitas sembari puasa, mengonsumsi makanan sahur yang tepat penting bagi tubuh.
Agar Tak Kena COVID-19, Ini Jenis Makanan Sahur yang Dihindari
Oleh karena itu, Anda butuh asupan makanan yang sehat saat sahur. Mengingat sedang ada di tengah pandemi virus corona seperti ini, jangan sampai konsumsi sahur yang salah!
Beberapa jenis makanan sahur yang tidak baik dikonsumsi, yaitu:
-
Kentang Goreng
Kentang sebenarnya bagus karena termasuk karbohidrat kompleks. Tapi kalau digoreng, justru berbahaya bagi kesehatan dan daya tahan tubuh.
Minyaknya itu yang tidak baik bagi tubuh Anda! Sebaiknya, menurut dr. Dyan Mega Inderawati, makanlah kentang yang direbus. Karbohidrat kompleks dapat dicerna lebih lambat dan membuat Anda tetap berenergi.
Artikel Lainnya: Daftar Rumah Sakit Rujukan Pasien COVID-19 di Seluruh Indonesia
-
Mi Instan
"Mi instan mengandung karbohidrat sederhana. Jadi, mi instan cepat meningkatkan gula darah, tapi turunnya juga cepat. Ini artinya, orang yang sahur dengan mi instan akan merasa cepat lapar," ungkap dr. Sepriani.
Selain itu, dr. Sepriani menjelaskan bahwa mi instan juga mengandung natrium atau garam yang tinggi. Nah, natrium itu sifatnya menyedot air.
"Jadi, orang yang sahur dengan mi instan akan lebih mudah haus," katanya.
Kalau sudah haus, Anda rentan mengalami dehidrasi yang akhirnya memengaruhi sistem imun tubuh.
-
Makanan Tidak Mengandung Protein
Protein merupakan nutrisi wajib yang berfungsi menggantikan sel-sel rusak. Dengan pergantian atau regenerasi ini, kerja seluruh sistem tubuh tetap terjaga optimal, sekali pun saat berpuasa.
"Untuk itu, pastikan menu sahur mengandung cukup protein. Bahan makanan yang tinggi protein yakni telur, ayam, ikan, tempe, tahu, dan daging," kata dr. Dyan Mega.
-
Mengabaikan Sayur dan Buah
Sayur dan buah memiliki kadar air yang tinggi. Ini sangat dibutuhkan tubuh selama menjalankan puasa. Selain itu, sayur dan buah juga kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang mampu menjaga kebugaran tubuh selama puasa.
"Hindari buah yang rasanya masam, karena akan memicu produksi asam lambung yang berlebih, apalagi bila dimakan saat perut dalam keadaan kosong," ungkap dr. Dyan Mega.
Mengonsumsi makanan sahur yang tepat adalah kunci untuk tetap sehat selama menjalankan puasa di tengah pandemi virus corona. Jadi, jangan menyepelekan sahur, ya! Bila ingin tanya seputar asupan sehat selama puasa, chat dokter di Live Chat KlikDokter. Selamat puasa!
(FR/RPA)