Meningkatnya kasus infeksi virus corona di Indonesia membuat masyarakat kembali melakukan panic buying. Di antara sekian produk, susu sapi adalah salah satu paling banyak diburu.
Bukan tanpa alasan, orang-orang yang memborong produk susu sapi di pasar atau supermarket percaya bahwa jenis minuman tersebut dapat membantu menangkal sekaligus mengobati infeksi COVID-19.
Apakah fakta medis sejalan dengan hal tersebut? Yuk, cari tahu!
Artikel Lainnya: Medfact: Anjuran Minum Air Kelapa untuk Menetralkan Vaksin COVID-19
Studi Tentang Susu Sapi Sebagai Obat COVID-19
Pada tahun lalu, klaim susu sapi dapat mencegah atau mengatasi serangan virus corona memang sudah beredar.
Studi bernama The Bullvine ini mengklaim bahwa segelas susu sapi mampu melawan virus penyebab COVID-19. Hal tersebut karena susu sapi mengandung laktoferin yang merupakan protein untuk melawan virus, serta vitamin C dan seng untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana Faktanya?
Secara garis besar, hampir setiap jenis susu sapi yang beredar di pasaran memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol, protein, karbohidrat, serta natrium.
Selain itu, susu sapi pada umumnya juga mengandung beberapa growth factors, seperti imunoglobulin, lactoperoxidase, lisozim, laktoferin, sitokin, vitamin, dan sebagainya. Semua kandungan tersebut memang bermanfaat untuk menunjang kesehatan tubuh manusia.
Oleh karena itu, susu sapi memang bisa membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan dan pencernaan. Tapi, perlu diingat, hal tersebut adalah manfaat susu sapi secara umum, bukan dari salah satu merk saja.
Artikel Lainnya: Virus Bermutasi, Jaga Daya Tahan Tubuh Anak dengan Susu
Sehubungan dengan susu sapi sebagai obat COVID-19, hal ini hanyalah mitos semata. Hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa susu sapi dapat secara efektif mencegah maupun mengobati infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
“Tidak ada manfaat secara khusus dari susu sapi untuk COVID-19,” ucap dr. Alvin Nursalim, Sp.PD.
“Hal yang lebih penting untuk fase-fase penyembuhan COVID-19, yaitu pasien harus menjaga asupan makanan dan minuman dengan baik. Pasien juga tetap perlu minum obat sesuai anjuran dokter. Jadi, jangan hanya terpaku oleh susu sapi saja,” tegasnya.
Senada dengan itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga mengatakan bahwa hingga saat ini tidak ada makanan atau minuman yang bisa membantu mencegah penularan virus penyebab COVID-19.
British Nutrition Foundation pun mengatakan hal serupa. Menurut lembaga ini, tidak ada makanan atau suplemen yang benar-benar bisa melindungi diri dari paparan virus corona penyebab COVID-19.
Sejatinya, cara terbaik untuk mencegah terpapar virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah dengan menjaga kesehatan, kebersihan, dan menerapkan protokol kesehatan.
Artinya, agar tidak tertular COVID-19, Anda mesti mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari, berolahraga di dalam rumah, mengelola stres dengan baik, cukup istirahat, dan menghindari rokok maupun alkohol.
Tidak cukup hanya dengan itu, Anda juga mesti rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap di rumah jika tak ada kegiatan mendesak dan mengenakan masker. Jika terpaksa harus keluar rumah, Anda perlu menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang lain. Jangan lupa juga untuk divaksinasi.
Tidak ada salahnya jika Anda ingin mengonsumsi susu sapi secara rutin. Namun, hal tersebut hanya sebatas untuk melengkapi kebutuhan gizi sehari-hari, bukan sebagai langkah untuk mencegah atau mengobati COVID-19.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau ingin tahu lebih lanjut mengenai fakta medis lainnya, tak perlu sungkan untuk bertanya secara langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)