Covid-19

MedFact: Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Penis?

Tamara Anastasia, 12 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Vaksin Sinovac dikabarkan dapat membuat penis pria jadi semakin membesar. Lalu, apakah informasi tersebut benar dan diakui secara medis?

MedFact: Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Penis?

Baru-baru ini beredar kabar bahwa vaksin COVID-19 asal China, yakni Sinovac, memiliki efek samping tak biasa yang menguntungkan kaum pria.

Ya, sebuah postingan di Twitter membagikan foto artikel koran yang menyebut vaksin Sinovac dapat memperbesar ukuran penis pria.

Menurut informasi yang tertera di foto artikel, penis pria yang mendapatkan vaksin Sinovac bisa membesar sekitar 3 inci atau lebih dari 7 sentimeter!

Efek samping vaksin ini disebut-sebut juga sudah masuk ke dalam jurnal penelitian medis di Inggris.

Lantas, benarkah vaksin Sinovac memiliki efek samping demikian? Simak apa kata dokter mengenai efek samping vaksin COVID-19 berikut ini. 

Artikel Lainnya: Catat, Pengidap Penyakit Komorbid Ini Tak Boleh Terima Vaksin Sinovac

1 dari 3

Vaksin Virus Corona Benarkah Bisa Memperbesar Penis

Menanggapi hal ini, dr. Sepriani Timurtini Limbong mengatakan efek samping vaksin Sinovac yang bisa memperbesar penis itu tidak benar dan hoaks!

“Sejauh pencarian literatur, berita atau pernyataan yang mengatakan vaksin virus corona bisa memperbesar penis itu salah. Vaksin virus corona memang punya efek samping yang range-nya ringan sampai berat. Tapi, tidak ada efek samping yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 bisa memperbesar penis,” ujar dr. Sepriani.

Dalam foto artikel koran tersebut, Plt Direktur RSUD dr. Moh. Saleh, Abraar Hs Kuddah juga telah memberi bantahan yang tegas.

Menurutnya, efek samping vaksin virus corona yang berdampak kepada ukuran penis itu tidak benar. Ia turut meminta masyarakat agar tak mudah percaya dengan informasi yang banyak beredar di media.

Bahkan, dikutip dari beberapa sumber, kabar efek samping vaksin COVID-19 terhadap penis berawal dari sebuah penelitian yang judulnya diubah oleh orang tak bertanggung jawab.

Aslinya, penelitian vaksin COVID-19 itu diterbitkan oleh The New England Journal of Medicine dan mulanya berjudul Phase 1-2 Trial of a SARS-Cov-2 Recombinant Spike Protein Nanoparticle Vaccine.

Setelah diubah, penelitian tersebut jadi berjudul SARS-CoV-2 Recombinant COVID-19 Vaccine has shown to increase penis length by 3 inches in some individuals.

Artikel Lainnya: Efikasi Vaksin Sinovac 50 Persen, Ini Artinya

2 dari 3

Efek Vaksin Virus Corona yang Sebenarnya

Dokter Sepriani mengatakan, “Secara umum, vaksin virus corona khususnya vaksin Sinovac yang sedang digunakan di Indonesia, efeknya masih ringan. Misalnya, nyeri dan muncul kemerahan pada titik tubuh yang disuntikan. Ini memang pasti terjadi pada awal setelah suntikan vaksin.”

Selain itu, efek samping berupa demam dan sakit kepala juga relatif dirasakan oleh penerima vaksin.

Pada dasarnya, semua jenis vaksin sifatnya aman. Jarang ditemukan laporan vaksin menimbulkan efek samping yang berat.

Kendati demikian, efek samping berat bisa saja terjadi bila vaksin diberikan secara asal dan tidak sesuai dengan dosisnya.

Jika ingin mengetahui apakah efek samping yang dialami penerima vaksin itu normal atau tidak, maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Apabila efek samping hanya dirasakan oleh satu orang, bisa saja ini disebabkan efek plasebo atau sugesti penerima vaksin.

Dalam beberapa hari ke depan, efek samping vaksin dapat hilang dengan sendirinya. Bilamana penerima vaksin mengalami demam, kondisinya pun tidak mungkin lebih dari 39 derajat Celsius.

Jika demam atau nyeri kepala yang dialami justru semakin berat, kondisi ini harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Artikel Lainnya: Efek Samping Penggunaan Vaksin Virus Corona, Ini Penjelasan CDC

3 dari 3

Kabar Gembira, Vaksin Sinovac Punya Efikasi 65,3 Persen!

Vaksin Sinovac memiliki lika-liku yang cukup panjang untuk dapat menembus dan lolos uji klinis. Vaksin tersebut juga telah disahkan di Indonesia dan memiliki hasil efikasi sebesar 65,3 persen.

Selagi menunggu vaksin virus corona benar-benar sudah bisa diberikan secara massal, sebaiknya kita tetap melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Pencegahan ini berguna untuk menurunkan jumlah kasus dan memutus rantai penularan virus corona yang semakin bertambah setiap harinya. 

Untuk tahu informasi selengkapnya mengenai vaksin virus corona, baca terus artikel kesehatan di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa konsultasi dengan dokter langsung melalui fitur LiveChat.

(OVI/AYU)

virus corona
vaksin
MedFact