Covid-19

Mengenal BV-1 Varian Virus Corona Baru dari AS

Ayu Maharani, 26 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Varian baru virus corona ditemukan di Amerika Serikat, yaitu BV-1. Apakah lebih berbahaya? Ketahui di sini.

Mengenal BV-1 Varian Virus Corona Baru dari AS

India kini memang sedang mencuri perhatian masyarakat dunia terkait COVID-19. Kendati begitu, ada juga negara berpenduduk besar lainnya yang melaporkan soal varian baru virus corona, yakni Amerika Serikat.

Diketahui, varian virus corona baru yang ditemukan oleh ilmuwan di negara adidaya tersebut bernama BV-1.

Apakah jenis itu sama dengan tipe lain yang dikatakan lebih menular? Bagaimana dengan efektivitas vaksin dalam hal ini?

1 dari 2

Virus Corona BV-1, Apakah Resisten terhadap Antibodi?

Dilansir dari berbagai sumber, para ilmuwan di Global Health Research Complex, Texas A&M University, AS, menyatakan mereka telah mendeteksi adanya varian coronavirus baru.

Tak sekadar varian biasa, jenis tersebut menunjukkan tanda lebih menular, lebih parah, dan tampaknya kebal terhadap antibodi. Varian baru BV-1 dinamai sesuai daerah asalnya, yaitu Brazos Valley.

Artikel Lainnya: Diduga Kurangi Efektivitas Vaksin, Ketahui Virus Corona Eek

Virus ini ditemukan melalui skrining virus corona rutin oleh Texas A&M University melalui sampel air liur seorang siswa muda yang bergejala flu ringan.

Siswa tersebut dinyatakan positif COVID-19 pada 5 Maret silam. Kemudian, ia dites lagi pada tanggal 25 Maret dan hasilnya masih positif.

Hal ini menunjukkan, ada kemungkinan jenis baru ini mampu menyebabkan infeksi yang lebih lama, khususnya pada orang muda.

Gejala flu ringan yang dirasakannya akhirnya menghilang di tanggal 2 April lalu. Ketika dites lagi pada 9 April, barulah ia mendapatkan hasil negatif.

Kepala Virolog Texas A&M, Ben Neuman, mengatakan ia dan timnya masih belum mengetahui betul mengenai varian virus corona BV-1.

Namun, disinyalir varian tersebut memiliki kombinasi mutasi serupa dengan varian lain yang sudah diberitahukan secara internasional.

Varian BV-1 menggabungkan penanda genetik yang masing-masing bisa menyebabkan penyebaran lebih cepat, penyakit lebih parah, dan ketahanan tinggi terhadap antibodi.

Sementara itu, meski ada kelangkaan vaksin global, negara-negara kaya menolak untuk melepaskan hak atas vaksin coronavirus mereka.

Pihaknya akan menyimpan stok vaksin karena khawatir akan mengalami kejadian seperti India.

Para ilmuwan juga melaporkan, mereka telah menyerahkan makalah temuan BV-1 ke Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Laporan yang dibuat bertujuan untuk memperingatkan pemerintah agar menekan penyebaran varian virus SARS-CoV-2 yang lebih ganas.

Artikel Lainnya: Fakta Vaksin Sinopharm Booster untuk Atasi Varian Virus Corona Baru

2 dari 2

Bagaimana Efektivitas Vaksin terhadap Virus Corona BV-1?

Laboratorium AS sebenarnya telah mengidentifikasi banyaknya mutasi coronavirus melalui program pengurutan genetik.

Dari sekian banyak susunan genetik, tipe yang baru ditemukan ini terbilang sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan.

Kepada media, Neuman mengatakan, "Kami belum mendeteksi lebih banyak contoh varian ini. Pengembangan atau pengujian virus juga belum dilakukan dengan cara apa pun. Pengumuman ini murni didasarkan pada analisis urutan genetik yang dilakukan di laboratorium.”

Dengan demikian, belum bisa dipastikan bagaimana efeknya terhadap vaksin covid yang sekarang.

Di sisi lain, para ilmuwan di laboratorium Texas A&M University berpendapat, varian baru ini bisa saja berhubungan dengan dengan strain B.1.1.7 asal Inggris.

Strain Inggris ini merupakan penyebab infeksi mayoritas di AS. Virus corona tersebut terbukti menurunkan efektivitas vaksin.

Dokter Devia Irine Putri mengatakan, meski masih dalam tahapan penelitian lebih lanjut dan belum diketahui secara pasti, hal ini bisa kita jadikan sebagai peringatan untuk terus berhati-hati.

Artikel Lainnya: Mengenal Vaksin Corona CanSino yang Cuma Sekali Suntik

“Selain menular lebih cepat, mungkin saja varian ini bisa berbahaya karena dia kebal terhadap antibodi yang terbentuk. Apa pun varian virus corona-nya, penyakit ini memang perlu diwaspadai,” ujar dr. Devia.

Ia menambahkan, “Kita tidak boleh meremehkan varian apa pun. Bukan berarti jika nantinya varian ini terbukti tidak begitu berbahaya, kita jadi mengendorkan protokol kesehatan. Kita tidak pernah tahu akan berhadapan dengan strain virus corona yang mana. Jadi, tetap waspada memang sudah jadi kunciannya.”

Untuk itu, tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Selalu cuci tangan dan perbaiki kondisi ventilasi agar sirkulasi udara menjadi lebih baik.

Bila ada pertanyaan seputar virus corona, konsultasi ke dokter lewat fitur LiveChat di Klikdokter.

(FR/AYU)

virus corona
mutasi virus corona
vaksin virus corona