Penanganan COVID-19 di India kembali mendapat cobaan. Belum selesai dengan kasus jamur hitam, kali ini negeri Bollywood itu kembali harus menghadapi penyakit lain akibat jamur putih atau Aspergillus flavus.
Infeksi jamur putih juga menyerang pasien COVID-19 di India. Kekhawatiran infeksi jamur putih di sana semakin menjadi karena penyebarannya yang terus meluas.
Apa Hubungan COVID-19 dengan Jamur Putih?
Melansir NDTV, seorang pria yang sudah pulih dari coronavirus di Jabalpur, India, didiagnosis mengalami infeksi jamur putih. Pria berusia 55 tahun tersebut menjadi orang pertama yang terinfeksi jamur putih di Madhya Pradesh, salah satu negara bagian di India.
Artikel lainnya: Ditemukan di Pasien COVID-19 India, Ini Bahaya Infeksi Jamur Hitam
Dr. Kavita Sachdeva, Kepala Departemen THT di Netaji Subhash Chandra Bose Medical College, mengatakan, pria tersebut sebelumnya menderita sakit kepala hebat disertai sakit mata yang tak kunjung reda.
Beberapa hari kemudian, ditemukan jamur putih di bagian hidung yang membuatnya harus dioperasi.
Jamur putih bisa disembuhkan dengan konsumsi obat-obatan, serta tidak membutuhkan suntikan, berbeda dengan Mucormycosis atau dikenal dengan jamur hitam. Aspergillus juga disebutnya tidak mematikan.
“Keduanya cenderung memengaruhi seseorang dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol,” ucap Dr. Sachdeva.
Menurut dr. Suresh Kumar, dokter di Rumah Sakit LNJP Delhi, penyebab dari infeksi jamur putih sebenarnya dipicu rendahnya kekebalan tubuh.
Seseorang dengan daya tahan tubuh rendah yang bersentuhan langsung dengan benda mengandung liur dari jamur ini rentan terinfeksi.
Dia menambahkan, pasien infeksi jamur putih memiliki gejala yang mirip COVID-19. Hanya saja, infeksi Aspergillus flavus bisa didiagnosis melalui sinar X atau CT-Scan.
Tak cuma paru-paru, Infeksi Jamur putih bisa mengenai organ tubuh lainnya. Misalnya, bagian organ reproduksi, ginjal, otak, ataupun kulit.
Artikel lainnya: Mutasi COVID B.1.351 Disebut Tekan Efektivitas Vaksin, Ini Kata Dokter
Bagaimana Jamur Putih Merusak Tubuh Pasien COVID-19?
Melansir Indian Express, menurut tim medis, pasien COVID-19 lebih rentan terhadap infeksi jamur putih.
Orang dengan kekebalan tubuh rendah, seperti penderita kanker, diabetes, dan yang menggunakan steroid dalam waktu lama harus berhati-hati. Kelompok tersebut berisiko lebih tinggi terinfeksi jamur putih. Kondisi tersebut juga memengaruhi pasien COVID-19 yang mendapat bantuan oksigen.
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti menambahkan, infeksi jamur putih pada pasien virus corona tergolong sebagai penyakit koinfeksi COVID-19.
Maksudnya ialah, pasien yang sedang terinfeksi COVID-19, mengalami infeksi lanjutan oleh jamur putih.
“Jadi tidak hanya dari virus, tapi bisa juga dari agen infeksi lainnya. Misalnya koinfeksi virus dengan bakteri, virus dengan jamur, bakteri dengan jamur, virus dengan cacing, dan sebagainya,” ujar dr. Astrid.
Artikel lainnya: COVID-19 Ternyata Bisa Turunkan Volume Gray Matter di Otak
Apakah Infeksi Jamur Putih Lebih Berbahaya dari Jamur Hitam?
Dr. Kumar mengatakan, “Jamur putih tidak lebih bahaya jamur hitam. Perawatan dapat berlangsung selama 1-1,5 bulan sehingga diagnosis dini sangat penting.”
Ditambahkan dr. Astrid, serangan jamur putih tidak mematikan. Yang penting, kata dia, penderitanya tidak mengalami gangguan sistem imun, dan bisa diterapi tepat waktu.
Jadi, baik infeksi jamur putih maupun hitam, keduanya sama-sama berbahaya jika salah penanganan. Waspadai gejalanya dan langsung periksakan diri ke dokter jika mencurigai infeksi jamur putih maupun hitam.
Jaga kebersihan dan pelihara daya tahan tubuh Anda tetap baik. Terapkan pola hidup sehat dengan makanan seimbang, olahraga secara teratur, dan memenuhi waktu tidur.
Dapatkan konsultasi langsung dengan dokter melalui fitur LiveChat dari Klikdokter.
[HNS/JKT]