Vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang terbukti meningkatkan dan menjaga imunitas tubuh dengan baik. Karenanya, dalam situasi new normal yang akan dimulai di Indonesia, pemerintah meminta setiap perusahaan yang ingin memulai aktivitas bekerja di kantor, menyediakan vitamin C untuk para karyawannya. Apa fungsi vitamin C di tengah pandemi ini?
Menkes Minta Perusahaan Sediakan Vitamin C
Setelah sebelumnya Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa virus corona mungkin tidak akan hilang, kini kembali diumumkan adanya prosedur kehidupan new normal yang harus dijalani oleh penduduk dunia selama masa pandemi.
Pasalnya, cepat atau lambat seluruh dunia akan menerapkan sistem new normal untuk kembali ‘menghidupkan’ negaranya.
Sama seperti di Indonesia, new normal mungkin akan segera dilaksanakan. Untuk memulai situasi baru ini, Menteri Kesehatan Indonesia, Terawan Agus Putranto mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Terawan membuat keputusan ini bertujuan untuk memutus rantai penularan COVID-19 di Indonesia.
Dalam aturan itu juga dijelaskan, jika masih ada pekerja yang harus bekerja di dalam kantor selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), maka orang itu harus mengatur asupan nutrisinya dengan baik, yang mana diberikan oleh perusahaan tempat kerja.
Menkes mengatakan, memilih buah-buahan yang mengandung vitamin C tinggi merupakan salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Bahkan jika memungkinkan, perusahaan bisa menyediakan suplemen vitamin C untuk karyawannya.
Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa
Apa Hubungan Vitamin C dengan Virus Corona?
Vitamin C berperan menjaga sistem kekebalan tubuh lewat kandungan antioksidan dan sintesis kolagen yang memperkuat sel imunitas tubuh dalam memerangi infeksi.
Dilansir dari Cochrane Library, ada dua studi yang menggabungkan hasil penelitian tentang vitamin C. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa suplemen vitamin C secara signifikan dapat mengurangi kasus pneumonia dan flu.
Namun, studi ini tidak dapat disamaratakan ke masyarakat umum, ya. Sebab, uji studi ini dilakukan pada kelompok dengan kondisi khusus, misalnya seperti tentara yang punya stres fisik tinggi, atau anak dari keluarga tingkat ekonomi rendah.
Penelitian menunjukkan, minum suplemen vitamin C sebanyak 200 mg atau lebih setiap hari, efektif mengurangi tingkat keparahan pilek biasa.
Selain itu, durasi infeksi saluran pernapasan pada anak-anak berusia tiga bulan hingga 18 tahun dapat berkurang saat rajin minum vitamin C.
Perlu diingat lagi, meski vitamin C bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, tapi bukan berarti vitamin ini juga dapat membuat seseorang kebal dari virus corona.
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, “Ya memang betul vitamin C bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tapi, bukan berarti seseorang benar-benar aman dari virus corona. Kalau sudah minum vitamin C atau suntik vitamin C, namun tetap berkeliaran dan berkumpul beramai-ramai, ya, risiko terkena virus corona tetap tinggi.”
Selain itu, dr. Devia juga mengatakan salah satu pencegahan penularan virus corona adalah dengan melakukan social distancing dan physical distancing dengan orang lain.
Mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah secara sering juga jadi salah satu tindakan yang ampuh untuk mencegah Anda tertular virus corona.
Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!
Vitamin C Bukan Obat Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada obat pasti yang bisa menyembuhkan pasien positif virus corona. Sehingga, orang yang mengidap COVID-19, hanya akan diberikan obat yang sesuai dengan gejala yang dialaminya.
Misalnya, jika orang itu mengalami demam, maka pihak medis akan memberikan obat penurun demam, beserta dengan vitamin lainnya yang dibutuhkan.
“Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa vitamin C bisa menyembuhkan virus corona, itu tidak benar. Vitamin C hanya membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh, untuk mencegah virus corona menginfeksi tubuh. Bukan untuk mengobati atau membuat seseorang jadi kebal dari virus corona,” kata dr. Devia.
“Kalau seseorang sakit, maka daya tahan tubuhnya akan menurun, dan untuk meningkatkan kembali sistem imunitasnya, maka pemberian vitamin C bisa jadi solusinya. Ini pun diberikan jika pasiennya memiliki sakit yang parah dan kehilangan banyak vitamin C, “ungkap dr. Devia.
“Tapi kalau kebutuhan vitamin C nya masih tercukupi, maka pemberian vitamin C berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatannya,” tambah dr. Devia.
Menurut dr. Devia, dosis vitamin C untuk mereka yang sakit dan kehilangan banyak vitamin C adalah, 500-1000 mg dalam sehari.
Dosis Vitamin C yang Diperlukan Oleh Orang Sehat
Meski memiliki banyak manfaat, pasokan vitamin C yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya mual, gangguan sistem pencernaan, kram perut, dan diare.
Orang yang menerima lebih dari 1000 mg vitamin C dalam sehari, bisa berisiko mengalami batu ginjal.
“Perlu diketahui, kebutuhan vitamin C harian manusia hanya 75 sampai 90 mg. Saat sedang sakit parah, kebutuhan ini bisa naik jadi 500-1000 mg. Sebagai komponen mikronutrien, vitamin C hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit dan sisanya dibuang bersama zat lain melalui urine,” jelas dr. Devia.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai vitamin C dan virus corona yang perlu Anda pahami. Anda bisa dapatkan asupan vitamin C melalui buah, sayur, suplemen, dan suntik vitamin.
Tapi, sebelum Anda melakukan suntik vitamin C, pastikan Anda sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis. Untuk konsultasi lebih jelas lagi dengan dokter, Anda bisa tanyakan melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)