Salah satu cara mendeteksi virus COVID-19 di dalam tubuh adalah dengan menggunakan tes swab antigen. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melacak keberadaan antigen, yaitu zat asing seperti bakteri atau virus yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi.
Kendati tidak sebaik tes polymerase chain reaction alias PCR, tes antigen dinilai cukup akurat dan cepat dalam mendeteksi virus corona. Meski begitu, keakuratan tes yang menggunakan sistem uji aliran lateral (LFD) ini sangat bergantung pada seberapa tepat Anda menggunakannya.
Penggunaan tes antigen yang tidak sesuai prosedur dapat menyebabkan hasil tes positif palsu (false positive). Positif palsu antigen COVID-19 dapat menyebabkan Anda seolah-olah terjangkit virus corona, padahal kenyataannya tidak.
Kondisi ini dapat terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya, mencampurkan cairan minuman pada alat deteksi yang dapat memicu tes swab antigen positif palsu.
Artikel lainnya: Swab Antigen Nasal dan Nasofaring, Mana Lebih Nyaman?
Minuman yang Bisa Memicu Positif Palsu Antigen
Sebuah penelitian yang dilakukan Tübingen University di Jerman mengungkapkan hasil tes antigen dapat dipalsukan menggunakan lima jenis cairan minuman.
Cairan tersebut antara lain minuman ringan, minuman bersoda, minuman energi, minuman beralkohol, air mineral kemasan, dan air mineral berkarbonasi.
Studi yang dipublikasikan International Journal of Infectious Disease itu dilakukan dengan mencampurkan cairan minuman satu per satu menggunakan alat antigen Panbio COVID-19 Ag rilisan perusahaan alat medis, Abbott.
"Kami menemukan, pemberian cairan minuman ringan, minuman energi, minuman beralkohol, air mineral kemasan, dan air mineral berkarbonasi menyebabkan munculnya dua garis uji merah pada alat antigen," ujar peneliti.
Warna merah tersebut menandakan antibodi SARS-CoV-2 yang dilapisi dalam komponen garis uji alat antigen, bereaksi dan mendeteksi adanya virus. Dalam kasus ini, garis uji merah mengindikasikan hasil tes antigen merupakan positif palsu.
Meski begitu, ketika sampel kelima cairan minuman tersebut dicampurkan dengan larutan buffer dalam volume yang sama, hasil swab antigen menjadi negatif.
Artikel lainnya: Swab Test Terasa Tidak Nyaman, Bagaimana Mengatasinya?
Berdasarkan Unimus.ac.id, larutan buffer digunakan untuk mempertahankan nilai pH ideal, dalam hal ini untuk antibodi SARS-CoV-2 pada alat antigen. Tujuannya, supaya tidak ada banyak perubahan selama reaksi kimia berlangsung.
Mempertahankan pH ideal untuk antibodi merupakan kunci utama agar tes antigen berjalan baik.
Penyebab Minuman Picu Hasil Positif Palsu
Para peneliti menilai penyebab hasil swab antigen positif palsu karena kelima jenis minuman tersebut sangat asam.
“pH asam dalam cairan minuman ‘mengelabui’ antibodi yang dilapisi pada garis uji antigen,” jelas peneliti.
Mengutip the Conversation, asam fosfat dalam minuman bersoda memiliki pH yang sangat asam, yakni berkisar 2,5 - 4.
Efeknya, ketika tidak menggunakan larutan buffer, struktur dan fungsi antibodi dalam antigen terpengaruh pH asam minuman.
Dalam kondisi asam, sensitivitas antibodi terhadap virus menghilang sehingga menghasilkan tes swab antigen positif palsu.
Demikian penjelasan seputar minuman yang dapat memicu positif palsu pada tes antigen. Pastikan Anda menghindarinya agar hasil tes yang didapat lebih akurat.
Jika Anda ingin bertanya lebih lanjut seputar COVID-19 dan penanganannya, konsultasikan kepada dokter via Live Chat.
[HNS/JKT]