Hingga saat ini, belum ada obat yang diketahui pasti dapat menyembuhkan infeksi virus corona. Para peneliti di seluruh dunia masih terus menguji berbagai jenis obat yang dinilai ampuh menyembuhkan penyakit ini.
Salah satu uji coba yang telah dilakukan adalah penggunaan obat antiviral molnupiravir. Obat ini dikembangkan oleh Ridgeback Biotherapeutics LP dan Merck & Co.
Hasil uji coba tahap pertama menunjukkan obat ini dapat mengurangi infeksi COVID-19. Untuk mengetahui penelitiannya, simak ulasan berikut.
Sekilas tentang Obat Molnupiravir
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Nature Microbiology, tim peneliti dari Georgia State University (GSU), Amerika Serikat, awalnya menemukan bahwa obat molnupiravir ampuh dalam melawan virus influenza.
Melansir Forbes, molnupiravir pertama kali dikembangkan sebagai obat pencegahan dan pengobatan SARS-CoV dan MERS pada awal 2000-an.
Sebelumnya, obat ini terbukti berfungsi mengatasi virus-virus yang menggunakan RNA-dependent RNA polymerase, yang juga dimiliki SARS-CoV-2.
Artikel Lainnya: Benarkah Obat Lianhua Qingwen Efektif Sembuhkan COVID-19?
Polimerase adalah enzim yang menyalin materi genetik virus menjadi materi genetik baru. Enzim ini menghasilkan RNA pembawa pesan yang mengarahkan produksi semua protein virus.
Menyalin RNA yang terdapat kandungan molnupiravir mengakibatkan virus berhenti bereplikasi, memperpendek infeksi, dan membatasi penularan.
Tim dari GSU juga mencatat, sejak lama obat molnupiravir memiliki aktivitas spektrum luas melawan virus RNA pernapasan dan pengobatan pada hewan yang terinfeksi virus RNA.
Obat ini dapat menurunkan jumlah partikel virus yang terlepas beberapa kali lipat. Kemampuan ini secara langsung bisa mengurangi penularan.
Mengapa Molnupiravir Dianggap Bisa Sembuhkan COVID-19?
Dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, obat antiviral molnupiravir saat ini masih dalam tahap uji coba. Pengujian dilakukan karena obat ini dapat bekerja melawan virus yang hampir sama dengan virus corona.
“Studi-studi sebelumnya menunjukkan, obat ini dapat bekerja melawan virus yang menggunakan RNA-dependent RNA polymerase yang juga dimiliki oleh SARS-CoV-2,” ucap dr. Astrid.
Artikel Lainnya: Benarkah Arak Bali Bisa Jadi Alternatif Pengobatan Virus Corona?
Melansir Health World, para peneliti telah menemukan bahwa pengobatan infeksi COVID-19 dengan obat antivirus molnupiravir dapat menekan penularan virus dalam waktu 24 jam.
Dalam studi tersebut, tim peneliti menggunakan molnupiravir untuk melawan COVID-19 pada hewan musang untuk menguji efek obat tersebut dalam menghentikan penyebaran virus.
Tim percaya, musang merupakan model penularan yang relevan karena mudah menyebarkan virus corona.
Penyebarannya sangat mirip dengan yang terjadi pada orang dewasa muda. Namun, sebagian besar musang tidak mengembangkan penyakit parah.
Para peneliti menginfeksi musang dengan SARS-CoV-2. Lalu, pengobatan dimulai dengan molnupiravir ketika hewan itu mulai mengeluarkan virus dari hidung.
Artikel Lainnya: Medfact: Anjuran Minum Air Kelapa untuk Menetralkan Vaksin COVID-19
Setelah itu, musang yang terinfeksi tersebut ditempatkan di kandang bersama musang yang sehat. Hasilnya memperlihatkan, tidak ada musang lainnya yang terinfeksi.
Namun, sampai saat ini penggunaan molnupiravir untuk mengobati infeksi virus corona masih dalam uji klinis fase 2 dan 3.
Jadi, untuk mengetahui keamanan dan efektivitas penggunaan molnupiravir sebagai obat COVID-19 pada manusia, kita masih harus menunggu hasil uji klinis 2 dan 3 keluar.
Ikuti terus perkembangan seputar virus corona dari artikel lainnya di Klikdokter. Bila ingin konsultasi mengenai virus corona, Anda bisa gunakan layanan LiveChat dengan dokter.
(FR/AYU)