Jumlah pasien virus corona di Indonesia yang sembuh sudah lebih dari 58 ribu jiwa. Apakah orang terdekat Anda termasuk salah satunya? Jika ya, selamat! Kini Anda bisa kembali bertemu dan berkumpul dengan orang tercinta.
Namun sebelum itu, Anda mesti menahan diri sedikit lebih lama lagi untuk bisa bertemu dan berinteraksi langsung dengan pasien virus corona yang baru sembuh tersebut. Hal ini dilakukan demi kebaikan kedua belah pihak.
Survivor Virus Corona, Amankah untuk Didekati?
Sebelum pasien virus corona dinyatakan negatif atau sembuh, ia perlu melewati beberapa tahap pemeriksaan.
Menurut dr. Arina Heidyana, hingga saat ini terdapat dua tahap pemeriksaan yang dilakukan oleh tim medis Indonesia untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif COVID-19. Dua pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
Dikatakan oleh dr. Arina, PCR sebenarnya metode pemeriksaan ini membutuhkan waktu singkat untuk mendeteksi COVID-19 atau tidak.
Pemeriksaan PCR biasanya memakan waktu sekitar 24 jam. Hasilnya dapat diketahui langsung, apakah orang tersebut negatif atau positif COVID-19.
2. Genome Sequencing
Genome Sequencing juga menjadi metode pemeriksaan untuk mendeteksi apakah seseorang negatif atau positif corona.
Berbeda dari PCR, metode pemeriksaan ini membutuhkan waktu lebih lama, yakni sekitar tiga hari. Sebab, metode ini tidak hanya mendeteksi adanya virus corona, tapi juga bisa mendeteksi ada/tidaknya virus lainnya di dalam tubuh.
“Apabila semua test yang dilakukan oleh pasien virus corona hasilnya negatif, maka orang tersebut dapat dinyatakan sembuh dan boleh pulang ke rumah,” ujar dr. Arina.
Sayangnya, dr. Arina menambahkan pasien tersebut masih belum dapat berinteraksi langsung dengan keluarga atau orang-orang sekitarnya.
Pasien virus corona yang baru sembuh mesti melakukan karantina mandiri selama 14 hari setelah keluar dari rumah sakit.
Jika dalam waktu 14 hari gejala tidak kembali muncul, orang tersebut baru bisa kembali berdekatan dan bersosialiasi seperti biasa, sambil menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
“Selama masa karantina mandiri, penyintas COVID-19 diminta untuk tetap menggunakan masker dan memisahkan diri dari anggota keluarga lainnya. Setelah 14 hari, biasanya akan ada Dinas Kesehatan terdekat yang ikut membantu mengecek orang tersebut,” tutur dr. Arina.
Sembuh dari COVID-19, Apakah Bisa Terjangkit Lagi?
Seseorang yang sebelumnya sudah sembuh dari COVID-19 masih memiliki kemungkinan untuk terinfeksi lagi.
Apalagi, jika orang tersebut tidak mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, dan tidak mengikuti anjuran dari dokter setelah keluar dari rumah sakit.
Namun, hingga saat ini belum ada penelitian dengan bukti sahih yang mengatakan seseorang yang telah sembuh dari COVID-19 bisa terinfeksi ulang atau memiliki kekebalan terhadap jenis virus penyebab penyakit tersebut.
“Seharusnya, setelah terinfeksi sebuah virus, tubuh akan menghasilkan kekebalan tersendiri untuk virus itu sehingga penderitanya tidak tertular lagi. Namun pada kenyataanya, ada saja orang yang bisa kembali terinfeksi. Jadi, harus ada penelitian lebih lanjut mengenai ini,” dr. Arina menjelaskan.
Bagi dr. Arina, ketika seseorang memiliki sistem imun yang rendah, maka virus apapun termasuk corona masih mungkin menyerang kembali.
Untuk mencegah para penyintas kembali tertular virus corona, dr. Arina berharap agar mereka menerapkan gaya hidup sehat dan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Artikel Lainnya: Ada Aturan Baru, Ini Kriteria Pasien COVID-19 yang Bisa Diklaim RS!
Sebelum Dekati Penyintas COVID-19, Perhatikan Hal Ini!
Jika kerabat atau keluarga terdekat Anda baru saja sembuh dari COVID-19, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kembali berinteraksi normal dengan mereka.
- Pastikan mereka sudah melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
- Tetap gunakan masker selama berada di dalam atap yang sama dengan para penyintas COVID-19 (selama masa karantina mandiri).
- Pisahkan tempat makan Anda dengan penyintas virus corona sampai masa karantina mandiri berakhir.
- Terapkan gaya hidup sehat, seperti olahraga, mengonsumsi makanan yang bergizi, cukup tidur, dan sebagainya.
- Tetap ikuti protokol kesehatan selama masa pandemi virus corona.
- Pastikan Anda berada dalam kondisi yang sehat. agar tidak menularkan virus penyakit lainnya ke penyintas COVID-19
Selalu ingat untuk tidak langsung berinteraksi dengan penyintas virus corona meski dirinya telah dinyatakan sembuh. Berikan waktu baginya untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Jika kondisinya stabil dan tidak mengalami gejala setelah durasi tersebut, barulah Anda bisa kembali berinteraksi langsung dengannya. Jangan lupa untuk selalu terapkan protokol kesehatan di mana pun Anda berada.
Belum paham soal virus corona atau penyakit lainnya? Anda bisa kontak dokter langsung dengan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter tanpa dipungut biaya. Apabila ingin tahu ada/tidaknya gejala virus corona, Anda bisa memanfaatkan layanan Cek Corona Online.
KlikDokter bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu memutus penyebaran virus corona di Indonesia.
(NB/AYU)