Berita virus corona setiap hari semakin menjadi momok menakutkan. Sampai Senin (30/3) siang WIB, data pasien positif terpapar virus corona di seluruh dunia mencapai 723.740. Sementara itu, angka kesembuhan mencapai 152.042.
Melansir dari worldometers, kasus penyembuhan yang mencapai 82% termasuk sangat tinggi bila dibandingkan dengan angka kematian yang hanya mencapai 18%. Namun sayangnya, kabar terbaru mengatakan pasien yang sudah sembuh bisa terkena COVID-19 lagi, lho, kok, bisa?
Beberapa Pasien yang Sembuh Virus Corona Kembali Positif
Beberapa pasien di Korea Selatan awalnya dinyatakan sembuh, namun setelah dilakukan tes ulang, mereka didiagnosis kembali positif COVID-19.
Mengutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan Korea Selatan menyebutkan, ada dua orang personel militer yang hasil tesnya dilaporkan kembali positif virus corona atau reinfeksi. Sebelumnya mereka telah dinyatakan sembuh dari coronavirus pada Jumat 20 Maret.
Menurut laporan Korea Herald, seorang perwira angkatan darat yang bermarkas di Yongin, beserta kontraktor angkatan udara di kota tenggara Daegu, telah dinyatakan positif untuk kedua kalinya.
Kedua orang itu kini tengah menjalani karantina setelah sebelumnya meninggalkan rumah sakit karena dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Pihak militer Korsel melaporkan, ada 39 orang di barak tersebut yang positif terinfeksi. Adapun 30 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Reinfeksi Coronavirus juga Terjadi di Tiongkok
Bukan hanya di Korea Selatan, dilansir dari Daily Mail, pasien coronavirus yang sudah sembuh namun terinfeksi virus corona lagi, juga ditemukan di Tiongkok.
Sebanyak 14% kasus pasien sembuh dan kembali mengidap infeksi virus corona itu terjadi di Provinsi Guangdong. Berita ini pun disampaikan sendiri oleh Song Tie, wakil direktur Center for Disease Control and Prevention di Tiongkok.
Sedangkan di Wuhan, Provinsi Hubei, kota pusat pandemi virus corona, ditemukan bahwa 5 dari 147 pasien didiagnosis positif COVID-19 lagi setelah sembuh. Menurut para dokter, pasien yang pulih tidak menunjukkan gejala setelah mereka positif COVID-19 lagi.
Para ahli kesehatan khawatir dengan kabar ini, mereka juga mengatakan bahwa Tiongkok sedang menghadapi wabah kedua.
Kondisi wabah kedua ini terjadi akibat meningkatnya jumlah kasus impor serta "silent carrier" yang tidak menunjukkan gejala.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Mengapa Seseorang Bisa Kembali Positif Virus Corona?
Menurut dr. Devia Irine Putri, kasus seseorang terinfeksi ulang COVID-19 memang bisa terjadi. Ia mengungkapkan, hal mungkin itu terjadi karena tidak ada satu orang pun yang kebal dari infeksi virus, termasuk coronavirus.
Selain itu, pendapat serupa juga dipaparkan oleh dr. Arina Heidyana. Menurutnya, seseorang yang sudah sempat dinyatakan sembuh bisa tertular kembali jika berada dekat dengan orang yang masih sakit (berada di lingkungan bervirus).
“Yang namanya virus, nggak cuma coronavirus, memang tetap bisa menginfeksi tubuh manusia berulang-ulang kali. Apalagi jika seseorang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kalau kekebalan tubuh kalah, virus bisa masuk ke masa inkubasinya lagi, dan orang tersebut akan menunjukkan gejala sakit kembali,” kata dr. Arina.
Bagaimana Mencegah Hal ini Terjadi?
Mengetahui banyak orang terinfeksi ulang virus corona, para dokter ahli di Tiongkok tidak tinggal diam. Mereka terus mencari tahu penyebab pasti mengapa bisa positif virus corona lagi setelah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, untuk mengatasi kondisi reinfeksi ulang, dokter mengajukan pertanyaan tentang penggunaan tes asam nukleat. Tes ini nantinya dapat digunakan untuk mendeteksi jejak virus corona yang masih ada pada pasien yang sudah sembuh.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
"Mungkin saja pasien yang sembuh ini dinyatakan negatif virus corona karena hasil yang salah. Keakuratan uji asam nukleat adalah 30 hingga 50 persen," Wang Wei, direktur Rumah Sakit Tongji.
"Ukuran sampel kami untuk penelitian ini relatif kecil. Kami berencana untuk melakukan penelitian skala besar di antara komunitas lokal di Wuhan, segera," sambung Wang Wei.
Tidak hanya itu, menurut Wang Wei, sangat penting untuk mengawasi pasien yang pulih dan menempatkan mereka untuk karantina dua minggu sebelum benar-benar pulang ke rumah.
Jadi, mereka jangan langsung dilepas ke masyarakat atau beraktivitas seperti biasa. Anggap saja waktu dua pekan itu sebagai recovery atau pemulihan.
Maka dari itu, orang yang sudah sembuh dari corona jangan menyepelekan masa pemulihan anjuran dokter, ya. Pasalnya, Anda bisa terkena coronavirus lagi, meski sudah dinyatakan sembuh atau negatif sebelumnya.
Tidak ada yang bisa menjamin kondisi Anda nanti bisa sembuh total kembali setelah terinfeksi coronavirus sebanyak dua kali. Lakukanlah beberapa pencegahan lagi, seperti rajin cuci tangan dan physical distancing selama 2 minggu.
KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.
Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur LiveChat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.
(OVI/AYU)