Selain hand sanitizer dan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masker sekali pakai juga langka di pasaran. Untuk itulah, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan masker kain bisa jadi alternatif.
Pemerintah Sarankan Pakai Masker Kain untuk Cegah Virus Corona
Kepada awak media, Ahmad Yurianto (25/03) berpesan lebih baik menggunakan masker kain daripada tidak memakai masker sama sekali di situasi seperti ini. Menurutnya, masker kain juga punya fungsi yang sama sebagai penahan droplet.
“Ya, ini memang lebih baik dibanding tanpa masker sama sekali. Masker kain dapat menahan droplet si pemakainya dan bisa menahan droplet orang lain,” pungkas Yuri.
Droplet itu sendiri merupakan media penularan penyakit yang berbentuk butir cairan dan keluar saat seseorang bersin atau batuk. Dengan menggunakan masker kain, setidaknya, droplet tersebut tidak langsung terhirup mengenai hidung atau mulut Anda.
Alhasil, risiko penularan COVID-19 pun bisa diminimalkan. Masker kain pun bisa menjadi solusi akibat tingginya harga masker sekali pakai saat ini (surgical mask atau masker N95).
Kedua jenis masker tersebut lebih dibutuhkan oleh orang yang sudah terlanjur sakit ataupun tenaga medis yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19.
Jangan sampai, tenaga medis kekurangan APD (termasuk surgical mask atau N95) hanya karena diborong orang awam.
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Mereka yang Sudah Membuat Masker Kain Homemade
Dilansir dari CNN, relawan dari seluruh negara bagian Amerika Serikat telah membentuk kelompok menjahit guna memenuhi kebutuhan pekerja medis.
Dengan demikian, setidaknya rumah sakit yang sedang kekurangan pakaian APD sekali pakai bisa menggunakan dulu masker kain serta penutup kepala yang telah dibuat oleh mereka.
Di Atlanta, Amerika Serikat, fasilitas kesehatan yang tak sebesar rumah sakit juga sudah menggunakan masker kain untuk mencegah penularan penyakit.
Mereka pun sadar bahwa pada dasarnya, masker kain bukanlah pengganti mutlak masker N95.
Dalam lingkungan fasilitas kesehatan, masker kain yang dipakai dokter atau perawat hanya untuk melindungi mereka sementara waktu.
Masker tersebut setidaknya mencegah tangan mereka untuk menyentuh wajah secara langsung, terutama di bagian hidung dan mulut.
Membuat masker kain sendiri di rumah juga bisa menjadi pengisi waktu luang yang sangat bermanfaat. Demi mendukung social distancing, buat sendiri masker kain di rumah dan kalau sudah bisa menghasilkan banyak, masker tersebut bisa Anda bagikan ke orang-orang yang membutuhkan.
Di Indonesia sendiri, warga binaan Lapas II Kota Parepare, Sulawesi Selatan, juga membuat masker dari kain bekas.
Mereka yang menginisiasi adalah warga binaan yang telah terampil menjahit setelah mendapatkan pelatihan dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Parepare.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Efektifkah Pakai Masker Kain untuk Mencegah Coronavirus?
Menurut sebuah penelitian dari Disaster Medicine and Public Health Preparedness tahun 2013, masker kain statusnya kurang efektif ketika digunakan petugas kesehatan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus seperti flu.
Masker kain dianggap terlalu kendur ketika dipakai untuk menutupi hidung dan mulut. Berbeda dengan masker sekali pakai dan masker N95 yang desainnya memang dibuat ketat di wajah, serta bisa mencegah droplet virus menempel masuk.
Belum lagi, pada masker kain tidak ada lapisan yang berguna menyaring partikel droplet yang kita hirup. Jadi, ketika digunakan untuk mencegah penyebaran virus, masker kain terasa kurang efektif.
Namun, di situasi wabah virus corona seperti ini, Center for Disease Control and Prevention (CDC) punya pengecualian berbeda untuk penggunaan masker kain.
CDC memperbolehkan petugas kesehatan untuk pakai masker kain apabila tidak memiliki pakaian perlengkapan yang memadai. Akan tetapi, masker kain idealnya harus dipasangkan dengan pelindung wajah.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
Tips Pakai Masker Kain untuk Cegah Virus Corona dari Dokter
Masker kain memang selama ini sering diremehkan. Kerap kali ia bukan dianggap sebagai masker coronavirus. Padahal, menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, masker kain itu sendiri bukannya tidak bermanfaat.
“Masker ini tetap berfungsi sebagai barrier. Sehingga, droplet orang lain tidak langsung masuk dan bersentuhan dengan mulut dan hidung kita. Efektivitasnya memang tidak sebaik masker bedah, tapi saya rasa, ini better than nothing. Nggak ada rotan, akar pun jadi, terutama di saat outbreak dengan kesulitan sumber daya seperti ini,” jelas dr. Alvin.
Meski masker kain diperbolehkan untuk dipakai, terutama oleh masyarakat yang masih sehat, dr. Alvin mengingatkan ada beberapa hal yang mesti dilakukan, yaitu berikut ini.
- Masker kain tidak tahan air. Saat masker kain sudah basah, segera cuci. Itulah mengapa, disarankan Anda juga punya lebih dari satu masker kain (supaya ada gantinya kalau basah).
- Meski tidak basah, kalau sudah kotor (benar-benar terkena kotoran), cuci masker tersebut.
- Cuci menggunakan air dan sabun setiap hari. Gosok secara perlahan, jangan dikucek kencang seperti Anda mengucek baju supaya kain tidak rusak. Bila ingin cepat kering, gunakan hair dryer untuk mengeringkannya.
- Pilih masker kain dengan permukaan yang tidak punya bulu-bulu halus atau kasar. Sebab, itu justru bisa bikin hidung gatal dan mengiritasi kulit.
- Bedakan motif kain bagian dalam dan luar. Kalau motifnya sama, dikhawatirkan Anda ceroboh memasang bagian luar yang sudah terkontaminasi debu ke bagian dalam.
- Karena biasanya masker kain tidak disimpan dalam kotak atau plastik bersegel seperti masker sekali pakai, simpanlah masker kain di pouch atau dompet kecil yang bersih.
Masyarakat yang masih sehat dan berupaya mencegah virus corona, bisa bernapas lega dari jeratan harga masker sekali pakai yang super tinggi.
Anda bisa menggunakan masker kain secara bijaksana, tetap terapkan pola hidup sehat dan bersih, serta rajin mencuci tangan. Hal tersebut dilakukan agar risiko penularan COVID-19 semakin kecil.
KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.
Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur Live Chat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini. Tetap semangat dan salam sehat!
(OVI/AYU)