Indonesia sedang berada dalam gelombang ketiga pandemi COVID-19. Gelombang ini dipicu oleh mutasi virus corona varian baru, yaitu Omicron. Varian ini awalnya ditemukan di luar negeri, namun kini sudah merebak di tanah air.
Banyak orang menyepelekan varian Omicron karena gejala yang ditimbulkan cenderung ringan. Padahal, varian ini juga berbahaya dan menyebabkan kematian, terutama pada orang yang memiliki komorbid atau belum mendapatkan vaksin coronavirus.
Selain itu, COVID Omicron diklaim lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Oleh karena itu, Anda diminta untuk tetap waspada dan melakukan protokol kesehatan ketat.
Artikel Lainnya: Inilah Manfaat Vitamin C yang Anda Harus Tahu
Waspada, Penularan COVID-19 Omicron Lebih Cepat!
Banyak masyarakat yang tidak tertular varian COVID-19 Delta, namun akhirnya tertular saat gelombang varian Omicron. Bahkan, ada juga yang mengalami dua kali infeksi virus corona.
Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh daya penularan virus corona varian Omicron yang diklaim lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
Menurut penelitian dari University of Hongkong, Omicron dapat bereplikasi di dalam saluran pernapasan manusia. Omicron diketahui dapat memperbanyak diri sebanyak 70 kali lipat bila dibandingkan dengan Delta.
Lalu, menurut tinjauan dari University’s Mailman School of Public Health di Amerika Serikat, Omicron mampu menghindari berbagai sel sistem imun tubuh manusia.
Varian virus ini juga mampu melawan antibodi dalam tubuh yang bertujuan menghancurkan patogen asing, termasuk coronavirus.
Dampak dari kemampuan varian tersebut adalah menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 menukik tajam. Sedikit saja lengah melakukan protokol kesehatan, semakin tinggi risiko Anda tertular varian coronavirus yang satu ini.
Artikel Lainnya: Pentingnya Vitamin C, D, dan Zinc untuk Bantu Jaga Imun Tubuh dalam Terapi COVID-19 Berbagai Gejala
Hindari COVID-19 Varian Omicron dengan Cara Ini
Pencegahan infeksi COVID-19 yang paling utama adalah dengan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.
Kendati begitu, menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi nutrisi bergizi seimbang, rutin melakukan aktivitas fisik, serta istirahat yang cukup juga sangat penting.
Salah satu nutrisi yang berperan dalam menjaga daya tahan tubuh adalah vitamin C. Vitamin jenis ini mengandung antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas yang dapat mengganggu daya tahan tubuh.
Selain vitamin C, Kementerian Kesehatan Indonesia juga merekomendasikan konsumsi vitamin A dan vitamin E untuk menjaga daya tahan tubuh dan menangkal infeksi, termasuk virus corona.
Guna memenuhi kebutuhan vitamin penting tersebut, Anda bisa mengonsumsi suplemen Oxyvit C+. Di dalam suplemen ini mengandung komposisi berikut:
- Vitamin C: 500 mg
- Beta-carotene: 10.000 IU
- Vitamin E: 100 IU
Oxyvit C+ memiliki kandungan vitamin C USA grade yang meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh, mendukung pembentukan kolagen untuk peremajaan kulit, dan mengandung antioksidan guna menurunkan risiko terkena penyakit kronis.
Vitamin C juga membantu mematangkan eritrosit, yaitu sel darah merah yang mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh.
Sementara itu, beta-carotene merupakan prekursor vitamin A yang berfungsi menjaga kesehatan mata, sistem kekebalan tubuh, dan mengandung antioksidan baik untuk kesuburan.
Artikel Lainnya: Sayur dan Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Antioksidan vitamin A bekerja menangkap Reactive Oxygen Species (ROS) yaitu kelompok radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Beta-carotene juga efisien sebagai antioksidan untuk menghambat peroksidasi lipid.
Sedangkan vitamin E berperan membantu absorpsi, penyimpanan, dan penggunaan vitamin A. Vitamin ini juga turut meningkatkan imun tubuh, melawan dan menghilangkan radikal bebas, serta membantu regenerasi kulit.
Anda bisa mendapatkan manfaat tersebut dengan mengonsumsi satu kaplet Oxyvit C++ setiap hari.
Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter menggunakan fitur Tanya Dokter.
(OVI/AYU)
- NPR. Diakses 2022. A tantalizing clue to why omicron is spreading so quickly.
- Scientific American. Diakses 2022. Why is omicron so contagious.