Meskipun banyak pasien COVID-19 memerlukan rawat inap, tak sedikit orang yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dengan pendampingan telekonsultasi.
Kelompok ini pada umumnya memiliki gejala ringan hingga sedang, bahkan tak bergejala sama sekali.
Perawatan isoman ditujukan untuk menghilangkan gejala-gejala tersebut, termasuk meningkatkan asupan cairan, menghilangkan rasa sakit, serta beristirahat.
Di samping perawatan, pasien virus corona yang isolasi mandiri wajib menyediakan peralatan ini untuk memantau kondisi dan mempercepat pemulihan. Berikut perlengkapan isolasi mandiri tersebut.
1. Termometer
Alat pengukur suhu alias termometer merupakan salah satu barang yang wajib peralatan isolasi mandiri. Pasalnya, demam merupakan salah satu gejala COVID-19 yang umum terjadi.
Semakin tinggi suhu tubuh, dikhawatirkan semakin terjadi perburukan pada kondisi pasien.
Artikel Lainnya: Tips Isolasi Mandiri COVID-19, Siapkan dan Lakukan Ini
Ada dua jenis termometer yang tersedia di pasaran, yaitu termometer digital dan termometer tembak yang menggunakan sinar inframerah.
Termometer digital digunakan dengan cara dijepit di ketiak, dubur, atau dimasukkan ke dalam mulut. Nantinya, layar kecil di alat tersebut akan menunjukkan suhu tubuh.
Ada pun, termometer tembak bekerja menggunakan sensor inframerah. Cara pakai termometer ini dihadapkan ke dahi, lalu suhu tubuh Anda akan terpampang di layar alat tersebut.
2. Oximeter
Pulse oximeter yang lebih dikenal dengan oximeter merupakan alat untuk mengukur kadar oksigen (O2) dalam darah.
Alat tersebut termasuk ke dalam perlengkapan isolasi mandiri di rumah yang penting dimiliki pasien virus corona.
Alasannya, sesak napas karena kekurangan oksigen adalah salah satu gejala coronavirus yang sering ditemui. Dengan tahu kadar oksigen di dalam darahnya, pasien dapat menakar seberapa darurat kondisinya.
Tertera dua angka berbeda di layar oximeter. Angka dengan tanda persen (%SpO2) menunjukkan saturasi oksigen dalam darah. Lalu, angka dengan huruf HR atau heart rate menandakan jumlah detak jantung Anda.
Saturasi oksigen (%SpO2) normal berada di angka 95 persen. Saturasi oksigen di bawah angka tersebut menandakan pasien COVID-19 mengalami kekurangan oksigen. Lekas hubungi dokter Anda untuk mendapat penanganan yang tepat.
Artikel Lainnya: Peralatan yang Harus Dimiliki Pasien COVID-19 saat Isolasi Mandiri
3. Tabung Oksigen
Sempat terjadi kelangkaan, tabung oksigen juga menjadi salah satu peralatan isolasi mandiri yang diburu pasien COVID-19.
Akan tetapi, jika pasien hanya memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala, tabung oksigen sebenarnya tidak diperlukan.
Bila gejala yang muncul cukup berat, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Namun, terkadang kondisi yang buruk tidak dapat diprediksi.
Oleh karena itu, jika ada Anda atau anggota keluarga lainnya memiliki risiko tinggi, seperti memiliki riwayat penyakit sistemik sebagai komorbid, tabung oksigen bisa saja disediakan sesuai dengan petunjuk dokter.
4. Masker dan Desinfektan
Perlengkapan isolasi mandiri di rumah selanjutnya adalah masker dan desinfektan. Siapkan masker bedah dan kain selama isoman dalam jumlah yang cukup.
Anda bisa menyediakan 1-2 boks masker bedah di dalam kamar untuk dipakai selama isolasi mandiri. Ganti masker setiap 4 jam sekali dan buang setelah digunakan.
Sementara itu, disinfektan juga harus tersedia untuk menyemprot barang-barang di dalam kamar agar tetap higienis.
Barang yang wajib disemprot dengan desinfektan adalah peralatan makan yang akan diberikan kepada anggota keluarga lain untuk dibersihkan.
Perabotan, seperti meja, kursi, atau gagang pintu yang kerap disentuh pasien COVID-19 juga harus disemprot desinfektan.
5. Obat-obatan dan vitamin
Anda wajib menyediakan obat-obatan serta vitamin yang telah diresepkan dokter agar tubuh segera pulih. Pastikan Anda memiliki stok obat yang cukup hingga isolasi mandiri selesai sesuai instruksi dokter.
Selain itu, sediakan juga air minum dalam jumlah cukup untuk memenuhi asupan cairan harian.
Anda juga bisa menyimpan beberapa camilan sehat, seperti biskuit, buah, biji-bijian, atau kacang di dalam kamar.
Artikel Lainnya: Pentingnya Jaga Kebersihan Rumah Saat Isolasi Mandiri
6. Mouthwash CPC
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dan menggunakan mouthwash secara teratur dua kali sehari tak kalah penting dilakukan.
Sebab, mulut merupakan salah satu pintu masuknya berbagai jenis virus dan bakteri, termasuk SARS-CoV-2.
Akan tetapi, saat isolasi mandiri, Anda tidak bisa menggunakan sembarang mouthwash.
CDC dan Australian Dental Association (ADA) telah merekomendasikan penggunaan antiseptik pencuci mulut yang mengandung antimikroba, seperti klorheksidin, povidone iodine dan cetylpyridinium chloride (CPC) untuk meringankan gejala COVID-19.
Mouthwash CPC telah teruji dapat mengurangi hingga 99,9 persen virus corona setelah berkumur selama 30 detik. Bahkan, efeknya dapat bertahan hingga 6 jam lamanya.
Obat kumur antiseptik dengan kandungan CPC juga dapat mengurangi plak hingga 5 kali setelah 30 hari penggunaan.
Selain itu, berkumur rutin dengan kandungan mouthwash CPC diketahui dapat bantu melawan bakteri penyebab bau mulut dan radang gusi, sehingga tepat untuk digunakan sehari-hari.
Itulah enam peralatan isoman yang perlu Anda siapkan. Persiapan yang baik membantu proses pemulihan dan membantu Anda mengantisipasi kondisi gawat darurat bila terjadi.
Dapatkan informasi lainnya seputar isolasi mandiri dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)