Di masa pandemi seperti saat ini, semua orang lebih waspada lagi untuk melawan dan mencegah terkena COVID-19. Berbagai protokol kesehatan dan langkah pencegahan sudah disosialisasikan sejak berbulan-bulan yang lalu. Namun, sudahkah Anda menerapkannya dan memiliki perlengkapan medis corona di rumah?
Sementara itu, orang-orang yang terkena virus corona namun tidak bergejala, atau memiliki gejala ringan-sedang, dapat disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, tanpa memerlukan rawat inap di RS. Peralatan medis apa sajakah yang perlu disiapkan saat dirawat di rumah?
1. Sabun dan Hand Sanitizer
Kebersihan diri, khususnya tangan, merupakan salah satu poin penting untuk mencegah virus corona menyerang Anda. Oleh karena itu, sudah sering diumumkan untuk mencuci tangan sesering mungkin. Bagi Anda yang di rumah saja, wajib untuk mempersiapkan sabun untuk cuci tangan.
Bagaimana untuk mereka yang bekerja atau ada urusan keluar rumah? Anda dapat mencuci tangan menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol. Jangan lupa mengeringkan tangan dengan handuk bersih jika mencuci dengan sabun, dan biarkan tangan kering sendiri saat menggunakan hand sanitizer.
2. Masker
Walaupun masker sebelumnya biasa hanya digunakan petugas medis, saat ini semua orang wajib menggunakan masker saat keluar rumah. Berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan RI, masyarakat umum disarankan menggunakan masker kain saat harus keluar rumah demi membantu pencegahan virus corona.
Masker kain sebaiknya diganti setelah digunakan selama empat jam, serta perlu dicuci bersih setelah penggunaan. Oleh karena itu, mungkin perlu menyediakan beberapa masker kain di rumah untuk keperluan perlindungan diri saat akan keluar rumah.
3. Alat Pengukur Suhu
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 38,5 persen pasien yang positif virus corona memiliki gejala demam dan hampir 47 persen memiliki riwayat demam. Jika dilihat, sekitar 8 dari 10 orang yang positif COVID-19 akan memiliki keluhan demam atau riwayat demam.
Tentunya, salah satu cara valid untuk memastikan adanya demam adalah dengan mengukur suhu menggunakan termometer. Termometer sederhana harganya cukup murah, sehingga wajib dimiliki di rumah.
Lebih lanjut, mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah umumnya akan diminta untuk melakukan pengukuran suhu sebanyak dua kali per hari. Jika suhu tubuh naik melebihi 38 0C, maka akan diminta untuk melaporkan gejala ini.
4. Obat-obatan Simtomatik
Obat simtomatik bukanlah obat yang menyembuhkan suatu kondisi, namun meredakan gejala yang dialami. Beberapa gejala utama dari mereka yang positif infeksi virus corona adalah batuk (70,3%), riwayat demam dan demam (46,7% dan 38,5%), sesak napas (33,9%), lemas (29,6%), dan pilek (25,7%).
Beberapa jenis obat simtomatik yang dapat Anda siapkan di rumah:
- Obat batuk seperti antitusif untuk batuk kering, ekspektoran untuk batuk berdahak
- Obat demam seperti paracetamol dan ibuprofen
- Obat pilek seperti dekongestan
5. Obat-obatan untuk Kondisi Penyerta
Beberapa kondisi penyerta yang umum ditemui pada pasien positif virus corona adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes), dan penyakit jantung.
Umumnya kondisi penyerta ini merupakan penyakit kronis yang memerlukan minum obat secara rutin setiap harinya. Jadi, pastikan kondisi Anda terkontrol sehingga tidak mudah terinfeksi virus corona.
6. Nutrisi yang Seimbang
Nutrisi yang seimbang dapat menunjang sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terinfeksi virus corona. Anda bisa memperoleh nutrisi seimbang dari makanan bervariasi dengan gizi yang seimbang.
Perhatikan kecukupan vitamin seperti vitamin C, D, dan mineral seperti zink yang dapat memiliki manfaat bagi imunitas Anda. Hal ini bisa Anda dapatkan dari makanan, seperti:
- Vitamin C: buah dan sayur
- Vitamin D: susu yang difortifikasi, seafood, sinar matahari
- Zink: daging, seafood, kacang-kacangan
Khusus vitamin C, terdapat beberapa orang yang berisiko memiliki kekurangan vitamin C, seperti mereka yang merokok (baik aktif maupun pasif), mereka dengan pola makan tidak bervariasi, mereka dengan masalah pencernaan, pasien kanker dan gagal ginjal.
Jika sulit memenuhinya dari makanan, Anda dapat mempertimbangkan konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tersebut.
Salah satu suplemen vitamin C yang bisa menjadi pilihan Anda untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah Joss C-1000. Suplemen ini mengandung vitamin C 1,000 mg, dengan zat tambahan berupa aspartame, acesulfame-K, sodium bicarbonate, citric acid, lime flavour.
Menurut beberapa penelitian, konsumsi vitamin C 1,000 mg tak hanya dapat meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga membantu penyerapan zat besi sehingga nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Anda lebih maksimal.
Cara mengonsumsinya, larutkan 1 sachet Joss C-1000 dalam 300 ml air dingin (aduk jika perlu). Konsumsilah satu kali sehari.
Jadi, pencegahan infeksi virus corona juga dapat dilakukan di lingkungan rumah dengan mempersiapkan perlengkapan medis rumahan. Patuhi selalu protokol kesehatan dan selalu jaga diri agar Anda sekeluarga sehat selalu.
Apabila Anda masih memiliki pertanyaan seputar vitamin C atau COVID-19, bisa berkonsultasi kepada dokter melalui Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[RS]