Tak cuma secara fisik yang perlu disembuhkan, pasien virus corona juga perlu dijaga kesehatan mentalnya. Seperti kasus di Indonesia, pasien yang positif corona merasa tertekan karena pemberitaan yang begitu menghebohkan.
Ya, pada Senin (2/3) lalu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang di Depok yang positif sebagai pasien virus corona. Akhirnya, dua orang itu mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.
Belakangan, pemberitaan besar di media membuat dua pasien itu merasa tertekan. Apalagi, identitasnya sampai diketahui dan rumahnya diberi garis polisi.
Melansir Kompas.com, pasien-pasien tersebut mengaku tertekan. Mereka tidak tahan dengan pemberitaan yang seakan menciptakan stigma bahwa mereka adalah "orang berbahaya".
Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Pasien Virus Corona
Nyatanya, bukan hanya kesehatan fisik yang perlu diperhatikan, kesehatan mental pasien COVID-19 juga perlu dijaga. Pasalnya, kalau pasien sampai merasa tertekan, itu bisa menurunkan sistem imunitasnya yang akhirnya memengaruhi penyembuhan infeksi virus corona.
Menurut psikolog dari KlikDokter, Ikhsan Bella Persada, M.Psi, Psikolog, anggapan atau stigma bahwa orang yang terkena coronavirus adalah berbahaya cukup menekan berat mental pasien.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat mental pasien tetap baik. Untuk media, lebih baik stop mengeksplorasi data pasien dan memberitakannya terus-menerus.
Di sisi lain, Ikhsan menegaskan bahwa peran orang terdekat diperlukan untuk menjaga mental pasien tetap sehat. Selalu pantau keadaannya meski sedang dalam proses isolasi.
Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona
"Kalau dari peran orang lain, paling pertama yaitu tetap dengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien. Pasti pasien merasa tertekan karena anggapan orang-orang bahwa virus corona menyebabkan penyakit yang berbahaya dan mudah menular," ungkap Ikhsan.
"Pasien kemudian berpikir, pasti dirinya akan diisolasi dan merasa bahwa yang datang melihatnya hanyalah orang tertentu seperti dokter dan perawat. Keluarga juga mungkin tidak bisa terlalu dekat. Pasien pasti merasa down," sambung Ikhsan.
Ikhsan menegaskan, pemerintah atau rumah sakit yang ditunjuk perlu memberikan layanan konseling bagi para pasien. Dengarkan apa yang menjadi unek-unek mereka.
"Oleh karena itu, penting sekali kalau ada layanan konseling untuk mendengarkan apa yang merasa rasakan. Perasaan sedih, takut – dengarkan apa yang mereka utarakan," saran Ikhsan.
"Orang-orang sekitar juga bisa memberikan support. Pasien, kan, diisolasi, dukungan bisa membuatnya lebih semangat dan tenang," tuturnya.
Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!
Emosi Negatif Bisa Perlambat Penyembuhan Pasien
Pasien virus corona memang sedang dalam keadaan sulit. Kalau tertekan, malah bisa menimbulkan emosi negatif yang dapat berujung pada penurunan imunitas.
Akhirnya, mental yang tertekan bisa mengakibatkan proses penyembuhan infeksi virus semakin lama. Jangan biarkan pasien merasa sendirian akibat virus ini!
"Kalau merasa sendiri dan tidak diberikan dukungan, pasien bisa berada dalam keadaan tertekan. Nah, kalau sudah begitu, emosinya biasanya negatif dan malah bisa membuat sistem kekebalan tubuh menjadi drop. Bila sistem imunitas baik, justru bisa bikin mudah sembuh," kata Ikhsan.
Orang di sekitarnya harus benar-benar memberikan dukungan dan yakinkan bahwa pasien akan baik-baik saja. Jangan ada orang lain yang membuat stigma bahwa pasien corona berbahaya. Itu bisa membuatnya menjadi down.
Untuk pasien sendiri, agar mentalnya tidak down, ia harus tetap positif memandang masalah ini. Terus tanamkan pemikiran bahwa ia tidak sendirian menghadapi masalah ini.
"Kalau pasien merasa seorang diri, harus diajarkan mindset bahwa ada orang-orang yang masih mendukungnya. Meski berada di ruang isolasi, tanamkan bahwa sebenarnya ia tidak sendiri dan masih ada orang yang peduli. Itu bisa bantu pasien berpikir lebih positif," ungkapnya.
Pasien virus corona ternyata tak hanya perlu disembuhkan secara fisik, tapi mentalnya juga perlu dipulihkan. Orang di sekitar perlu memberikan dukungan nyata dan jangan sampai pasien virus corona merasa sendirian. Ketahui update terbaru seputar virus corona di aplikasi KlikDokter!
(FR/AYU)