Kasus COVID-19 hingga kini masih terus berkembang dan terdeteksi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meski infeksi virus corona memang sudah menurun drastis sejak puncaknya pada beberapa tahun lalu, namun kamu tetap perlu waspada.
Virus corona tak jarang tetap bisa menimbulkan gejala berat, sehingga pasien yang positif COVID harus dirawat di rumah sakit.
Jika kamu terinfeksi virus corona, berikut adalah sejumlah gejala yang menjadi tanda pasien COVID-19 perlu dirawat di rumah sakit dan langkah penanganannya.
Tanda Pasien COVID-19 Harus Dirujuk ke Rumah Sakit
Kamu harus dirujuk ke RS jika mengalami sederet gejala COVID berat yang membutuhkan perawatan medis lanjutan, seperti merasa sesak dan kesulitan bernapas, saturasi oksigen rendah, hingga demam tinggi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi lebih parah.
Berikut adalah sejumlah gejala berat COVID-19 yang perlu segera mendapatkan pertolongan medis:
1. Kesulitan Bernapas
Apabila kamu mengalami kesulitan bernapas bahkan saat beristirahat, maka waspadalah. Terlebih jika kamu berbicara terbata-bata dan banyak terpotong karena kerap berhenti untuk mengambil napas.
Kalau sudah begini, segera cari pertolongan medis di fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.
Kamu juga perlu dirujuk ke rumah sakit apabila merasa sangat lelah hanya karena berjalan ke ruangan lain atau naik turun tangga. Kondisi ini dapat menandakan hal serius.
Artikel Lainnya: Ini Perawatan Pasien Positif COVID-19 Omicron di Rumah
2. Kadar Oksigen Tubuh Rendah
Ketika kadar oksigen tubuh rendah, kamu harus memperoleh perawatan medis segera. Kadar oksigen dinyatakan rendah bila di bawah 95 persen. Kamu bisa mengecek kadar oksigen secara berkala menggunakan pulse oximeter.
Saat kekurangan oksigen, sejumlah gejala bisa kamu alami, seperti sesak napas, tangan kaki terasa dingin, dan detak jantung cepat. Sirkulasi oksigen di tubuh yang berkurang juga membuat kamu susah fokus dan kebingungan.
Kamu juga bisa merasakan kantuk yang ekstrem sehingga sulit terbangun dari tidur.
3. Dada Nyeri
Tanda pasien positif COVID-19 harus dirawat di rumah sakit lainnya, yaitu mengalami substernal chest pain atau sakit di bawah tulang dada. Beragam hal bisa jadi penyebabnya, seperti efek peradangan pada otot yang mungkin disebabkan oleh infeksi virus corona.
Sakit di bawah tulang dada juga bisa terjadi karena batuk yang terlampau keras sehingga otot-otot tertarik. Nyeri dada bisa disebabkan pula oleh pneumonia. Umumnya, pneumonia disertai gejala lain, seperti demam, sesak, dan batuk.
Selain itu, komplikasi COVID berupa emboli paru juga bisa menimbulkan sakit di bawah tulang dada. Emboli paru adalah kondisi ketika ada gumpalan darah yang masuk dan menyumbat pembuluh darah paru.
Setiap nyeri dada yang dirasakan sebaiknya harus segera dievaluasi dokter. Jadi, penyebab spesifiknya bisa diketahui.
Artikel lainnya: Sesak Napas Saat Isolasi Mandiri, Ini Cara Mengatasinya!
4. Demam Tinggi Lebih dari Tiga Hari
Mintalah perawatan medis lebih lanjut apabila kamu mengalami demam di atas 38 derajat Celsius selama lebih dari tiga hari. Bahkan, demam tidak sembuh dengan obat penurun demam.
Kelelahan dan nyeri otot yang tak membaik sebaiknya juga diwaspadai.
5. Hilang Indera Penciuman dan Perasa Disertai Diare Parah
Infeksi coronavirus bisa membuat indra penciuman dan perasa hilang. Selain itu, kamu bisa mengalami diare.
Bila diare makin parah dan kemampuan indra penciuman maupun perasa tidak kunjung membaik, kamu sebaiknya dirawat di rumah sakit.
Artikel Lainnya: Panduan Cara Isolasi Mandiri Pasien COVID-19 Anak
6. Wajah dan Bibir Kebiruan
Berikutnya, gejala COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit adalah ketika wajah dan bibir kamu membiru. Kondisi ini menunjukkan gejala hipoksia (kurang oksigen).
Karenanya, pasien yang positif COVID-19 harus dirawat di rumah sakit.
7. Batuk Tak Kunjung Sembuh atau Makin Parah
Segera cari pertolongan medis apabila batuk terjadi terus-menerus, bahkan makin parah disertai gejala infeksi virus corona lainnya.
Selain itu, perubahan pada penglihatan, muntah, dan batuk darah juga harus diwaspadai.
Artikel Lainnya: Peralatan yang Harus Dimiliki Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri
Pertolongan Pertama Saat Terinfeksi COVID-19
Terdapat sejumlah hal yang harus dilakukan ketika kamu positif COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri. Selain menggunakan kamar terpisah, jaga jarak dengan anggota keluarga lain.
Berikut adalah langkah penanganan awal yang bisa kamu lakukan jika terinfeksi COVID:
- Gunakan masker, lalu buang di tempat terpisah. Tak lupa, jaga kebersihan ruangan dan pakai disinfektan.
- Saat berada di kamar dan kondisi baik-baik saja, tetaplah beraktivitas, misalnya melakukan hobi. Namun, hindari terlalu banyak berbaring.
- Berjemur 15-30 menit setiap pagi untuk mendapatkan paparan sinar matahari.
- Konsumsi makanan bergizi dan minum air putih yang cukup. Konsumsi juga obat sesuai anjuran dokter.
Untuk mendukung proses pemulihan, tambahkan asupan vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh, seperti vitamin C, D, E, dan zink. Konsumsi setiap hari sesuai dosis.
Artikel lainnya: Rawat Anggota Keluarga Penderita COVID-19 Sebabkan Tekanan Mental
Pantau gejala dan perhatikan tanda bahaya, misalnya sesak napas, nyeri dada, demam tinggi, dan penurunan kesadaran. Jika ada tanda-tanda bahaya, segera hubungi faskes terdekat.
Selama isolasi mandiri, kamu sebaiknya tetap berkonsultasi kepada dokter dan laporkan ke faskes tingkat pertama (FKTP). Jadi, kamu dapat melakukan langkah penanganan dan tahu kapan harus ke RS saat COVID-19.
Jika kamu mengalami gejala berat, pemeriksaan PCR di RS perlu dilakukan. Pengambilan spesimen sebaiknya dilakukan oleh petugas laboratorium yang kompeten dan berpengalaman di faskes terdekat. Kamu juga bisa langsung dirujuk ke ruang perawatan COVID-19.
Mengetahui sederet tanda pasien COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit penting agar mengurangi risiko komplikasi yang membahayakan kesehatan. Apabila kamu mengalami gejala infeksi coronavirus di atas segera konsultasikan kepada dokter.
Hanya dengan menggunakan ponsel, kamu bisa konsultasi seputar COVID-19 melalui fitur Tanya Dokter atau Temu Dokter di aplikasi KlikDokter. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!
(ADT/JKT)