Administrator obat-obatan Inggris baru saja menyetujui pengobatan COVID-19 baru, yaitu Ronapreve.
Obat virus corona yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi Roche, Swiss, ini telah digunakan di lebih dari 20 negara untuk penggunaan darurat.
Beberapa negara tersebut di antaranya Amerika Serikat, Jepang, dan India. Obat Ronapreve dipakai untuk mencegah atau mengobati infeksi coronavirus akut.
Obat ini juga diklaim menurunkan hampir 70 persen kejadian rawat inap dan kematian akibat virus corona. Simak efektivitas Ronapreve untuk pengobatan COVID-19 selengkapnya berikut ini.
Artikel Lainnya: Daftar Obat untuk Penderita COVID-19 yang Diizinkan BPOM
Bagaimana Cara Kerja Ronapreve?
Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, obat Ronapreve merupakan antibodi yang dirancang untuk menghentikan virus penyebab coronavirus.
Obat ini diberikan melalui suntikan atau infus untuk orang-orang yang berisiko tinggi mengembangkan COVID-19 gejala parah.
“Virus harus mengikat dulu ke sel manusia untuk berkembang biak dan menginfeksi tubuh. Nah, Ronapreve ini cara kerjanya dengan mencegah virus menempel pada reseptor ACE2 di permukaan sel pernapasan manusia,” ucap dr. Arina.
Obat Ronapreve juga dapat diberikan kepada orang yang telah menunjukkan gejala virus corona atau mereka yang baru berkontak erat dengan pasien terinfeksi agar tidak tertular.
Melansir The Conversation, Ronapreve masuk dalam golongan obat antibodi monoklonal (mAbs).
Antibodi monoklonal adalah molekul yang dibuat di laboratorium, untuk meniru antibodi alami yang dibuat sistem kekebalan tubuh manusia demi melawan penyakit.
Ronapreve mengandung dua mAb yaitu casirivimab dan imdevimab. Salah satu mAb berasal dari sel imun penangkal COVID-19 yang diambil dari manusia yang telah sembuh dari infeksi virus corona.
Sementara, antibodi monoklonal lainnya diproduksi pada tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk memiliki sistem kekebalan manusia.
Penggabungan dua antibodi tersebut dapat menargetkan dua bagian berbeda dari protein lonjakan (spike protein). Keduanya dapat mengikat ACE2 di tubuh, sehingga mengurangi kemungkinan virus menyerang sistem kekebalan tubuh.
Manfaat obat Ronapreve adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memungkinkan respons kekebalan untuk membersihkan virus. Jadi, pasien dapat pulih dari infeksi.
Artikel Lainnya: Ini Suplemen dan Obat Terapi COVID-19 Sesuai Tingkat Gejala
Dalam hal ini, Ronapreve bekerja mirip terapi plasma konvalesen, yaitu pengambilan antibodi orang yang telah pulih dari penyakit.
Kemudian, darah orang tersebut diberikan kepada orang lain untuk meningkatkan kemampuan melawan penyakit.
Keuntungan dari mAbs adalah sudah dirancang secara identik dan hanya mengikat virus corona itu sendiri, sehingga tidak menyerang sel-sel lain di dalam tubuh.
Oleh karena itu, mAbs dianggap lebih kecil risikonya untuk menyebabkan efek samping dibanding plasma darah.
Seberapa Efektif Ronapreve dalam Mengobati COVID-19?
Obat Ronapreve telah menjalani sejumlah uji klinis di seluruh dunia. Menurut data perusahaan bioteknologi AS, Regeneron, pada Juli 2021 obat ini telah melalui tiga uji klinis dengan subjek sebanyak 16.000 pasien, baik yang dirawat di rumah sakit maupun tidak.
Pada salah satu studi fase 3, peneliti melibatkan 1.505 peserta yang direkrut dari AS, Rumania, dan Moldova. Semua subjek telah didiagnosis COVID-19 dalam 96 jam sebelumnya.
Subjek dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok 1 diberi obat Ronapreve dan kelompok lainnya hanya diberi plasebo (obat kosong untuk penelitian).
Hasil penelitian menunjukkan, mereka yang berada dalam kelompok Ronapreve 81 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan COVID-19 kepada anggota keluarga, bila dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Kemudian, pada mereka yang terinfeksi, obat Ronapreve terbukti mengurangi durasi gejala dan penyembuhan infeksi.
Artikel Lainnya: Benarkah Obat Kolesterol Kurangi Keparahan Pasien COVID-19?
Obat itu juga dievaluasi di Inggris dengan subjek sebanyak 9.785 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan virus corona.
Peneliti membagi menjadi dua kelompok, yaitu pasien yang hanya menerima perawatan rumah sakit dan pasien yang menerima tambahan Ronapreve.
Pada pasien yang menerima perawatan medis dengan tambahan obat Ronapreve, ditemukan obat tersebut mengurangi jumlah kematian hingga seperlima pasien yang terinfeksi coronavirus.
Dalam studi fase 3 lainnya yang melibatkan pasien rawat inap berisiko tinggi, obat tersebut mengurangi kejadian rawat inap atau kematian hingga 70 persen dan durasi gejala hingga 4 hari.
Namun, beragam penelitian tersebut masih menunggu tinjauan dari para ilmuwan.
Siapa Pasien COVID-19 yang Dapat Menerima Obat Ronapreve?
Pemberian Ronapreve mungkin bermanfaat bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah.
Contohnya, orang dengan HIV/AIDS, kanker, pasien transplantasi yang menggunakan obat imunosupresan, dan memiliki gangguan imunodefisiensi.
Ini karena orang-orang tersebut sangat rentan terhadap infeksi dan merespons vaksin dengan buruk.
Namun, obat Ronapreve hanya digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi virus corona akut, bukan pengganti vaksinasi yang ada saat ini.
Itulah penjelasan mengenai obat Ronapreve untuk COVID-19. Jika ingin bertanya lebih lanjut mengenai pengobatan coronavirus, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan LiveChat di Klikdokter.
(FR/AYU)